Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Peri-Peri Mungil
2
Suka
11,655
Dibaca

Malam ini aku tidur lebih awal, dengan kondisi tubuh yang penuh lebam biru keunguan sisa kecelakaan tempo hari. Aku memilih tidur di sofa depan, dan mulai memimpikan peri-peri mungil.

Aku terbang--melayang di antara langit hitam bertabur bintang, di atas pepohonan cemara yang tertata di sepanjang pinggiran pantai. Di sekelilingku ada ratusan peri. Mereka bertubuh kecil, seukuran kecoa barangkali. Namun berbadan ramping, memiliki tangan dan kaki seperti manusia, bersayap, dan yang terpenting tidak berwarna hitam kecoklatan serta tidak pula berantena. Mereka bercahaya. Cahaya yang keluar dari tubuh mungil itu sekilas mirip cahaya kunang-kunang, namun lebih terang dan indah.

Mereka semua--yang berkostum jingga itu mengintari tubuhku. Beberapa berada jauh di depan, menjadi cahaya bagiku sehingga aku dapat melihat jauh ke ujung sana; tepat di ujung pandang yang langitnya tampak rendah. Sementara peri-peri lainnya memutari tubuhku secara acak, seolah dengan begitu mereka dapat membuat aku tetap terbang dengan baik.

Aku tak memikirkan apapun saat itu. Aku tak tahu akan dibawa ke mana, malahan aku tak ingat awal cerita bagaimana bisa bertemu peri-peri itu. Tapi kuyakini aku tengah bermimpi, dan aku menyukai mimpi indah ini, sehingga terbesit di pikiranku bahwa aku tak ingin terbangun.

Kami terus terbang. Mereka tak bersuara, sementara aku mulai asyik dengan kegiatanku mengagumi pemandangan laut yang samar-samar memantulkan bayangan langit malam dan cahaya para peri. Aku mulai merasa memiliki sayap. Kurentangkan kedua tanganku dan mulai mengangkat wajah dengan pongah, seolah aku terbang dengan kekuatan sendiri. Berikutnya, sebuah bunyi bedebam mengagetkanku.

Aku membuka mata. Terkejut mendapati diriku telah berada di lantai yang dinginnya minta ampun. Kurasakan nyeri di bokong serta punggungku bertambah. Ah sial, belum juga sembuh lebam di sekujur tubuhku, kini harus bertambah lagi.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Flash
Peri-Peri Mungil
A Arpan
Skrip Film
LITERATUR BERNYAWA ( SCRIPT FILM )
Rainzanov
Skrip Film
Katakan (Script)
Siji Getih
Skrip Film
Jangan Rusak Kepercayaan ku
Theresia erni damayanti
Skrip Film
Aku Bukan Anak OSIS
Adiba
Flash
Song For You
Liz Lavender
Flash
Bronze
ANGGREK
Nimas Rassa Shienta Azzahra
Flash
Petualangan Maradona
Sulistiyo Suparno
Novel
Air Chrysalis
El Psycho
Cerpen
TUKANG GOSIP
Voni lilia
Cerpen
Mengawini Surtijah
Dina prayudha
Cerpen
Bronze
Please Don't Go
Glorizna Riza
Novel
Berbagi Surga
Kopi item
Skrip Film
When You are Grade 12
Nadine Mandira
Skrip Film
Renjana Untuk Rabbania
Elis Yulianti N
Rekomendasi
Flash
Peri-Peri Mungil
A Arpan
Novel
Setoples Cinta untuk Alvaro
A Arpan