Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Peri-Peri Mungil
2
Suka
10,982
Dibaca

Malam ini aku tidur lebih awal, dengan kondisi tubuh yang penuh lebam biru keunguan sisa kecelakaan tempo hari. Aku memilih tidur di sofa depan, dan mulai memimpikan peri-peri mungil.

Aku terbang--melayang di antara langit hitam bertabur bintang, di atas pepohonan cemara yang tertata di sepanjang pinggiran pantai. Di sekelilingku ada ratusan peri. Mereka bertubuh kecil, seukuran kecoa barangkali. Namun berbadan ramping, memiliki tangan dan kaki seperti manusia, bersayap, dan yang terpenting tidak berwarna hitam kecoklatan serta tidak pula berantena. Mereka bercahaya. Cahaya yang keluar dari tubuh mungil itu sekilas mirip cahaya kunang-kunang, namun lebih terang dan indah.

Mereka semua--yang berkostum jingga itu mengintari tubuhku. Beberapa berada jauh di depan, menjadi cahaya bagiku sehingga aku dapat melihat jauh ke ujung sana; tepat di ujung pandang yang langitnya tampak rendah. Sementara peri-peri lainnya memutari tubuhku secara acak, seolah dengan begitu mereka dapat membuat aku tetap terbang dengan baik.

Aku tak memikirkan apapun saat itu. Aku tak tahu akan dibawa ke mana, malahan aku tak ingat awal cerita bagaimana bisa bertemu peri-peri itu. Tapi kuyakini aku tengah bermimpi, dan aku menyukai mimpi indah ini, sehingga terbesit di pikiranku bahwa aku tak ingin terbangun.

Kami terus terbang. Mereka tak bersuara, sementara aku mulai asyik dengan kegiatanku mengagumi pemandangan laut yang samar-samar memantulkan bayangan langit malam dan cahaya para peri. Aku mulai merasa memiliki sayap. Kurentangkan kedua tanganku dan mulai mengangkat wajah dengan pongah, seolah aku terbang dengan kekuatan sendiri. Berikutnya, sebuah bunyi bedebam mengagetkanku.

Aku membuka mata. Terkejut mendapati diriku telah berada di lantai yang dinginnya minta ampun. Kurasakan nyeri di bokong serta punggungku bertambah. Ah sial, belum juga sembuh lebam di sekujur tubuhku, kini harus bertambah lagi.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Flash
Peri-Peri Mungil
A Arpan
Novel
Bronze
Space
icitbilala
Novel
Gold
PCPK Move On
Noura Publishing
Cerpen
Bronze
Malam Itu Laut Sedang Surut
Habel Rajavani
Novel
Simfoni Kesedihan
Yudhi Herwibowo
Novel
Bronze
KELUAR DARI JAKARTA
ken fauzy
Flash
Langit Sore Itu
kvease
Novel
Innenseite
Ei
Novel
Bronze
Tumbal Mustika Pengasihan Panji Anom
Efi supiyah
Novel
Secepat Surga Menginginkannya
Gabriella Gunatyas
Cerpen
Lidah Jujur
Mahalawan
Novel
BERTEMU GEA AARON JATUH CINTA
Fabriana Hanif😍
Cerpen
Bocah Pecandu Lem
Muhammad Ilfan Zulfani
Novel
MALAM tak SETENANG BULAN
Ifha Karima
Novel
Lika Liku Luka Lili
Oka Arokah
Rekomendasi
Flash
Peri-Peri Mungil
A Arpan
Novel
Setoples Cinta untuk Alvaro
A Arpan