Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Smile on My Face
0
Suka
4,608
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Dulu hanya sekedar angan untuk melihatmu sedekat ini. Dulu terasa begitu jauh untuk menjangkaumu. Lalu sekarang, kamu yang sudah begitu dekat namun tetap sulit sekali untuk ku gapai. Bukan sulit, melainkan tak bisa.

"Tak apa," kataku dalam hati. Meyakinkan diriku sendiri bahwa semua akan tetap baik-baik saja. Meski nyatanya sebaliknya.

"Maaf jika kami selalu merepotkanmu."

Aku tersenyum tipis, "Bukankah ini memang fungsinya teman? Sama sekali tidak merepotkan."

Bohong. Memang tidak merepotkan, hanya menyakitkan.

"Aku tidak tahu lagi harus bagaimana jika tidak ada kamu."

Aku tidak menjawab, lebih tepatnya tidak tahu harus berkata seperti apa. Pilihan terakhirku hanya mengangguk pelan tanpa melunturkan senyum tipisku.

"Jangan lupa datang malam ini, pesta tak akan lengkap tanpamu."

Tak akan lengkap, tapi akan tetap berjalan meski tanpaku.

"Tentu saja. Sekarang aku harus pulang dan bersiap. Lain kali jangan ragu untuk mengetuk pintu rumahku."

Bohong. Maksudku jangan pernah datang untuk meminta bantuanku lagi.

***

"Kau?"

"Aku yang menyukaimu pertama kali, tapi aku terlalu pengecut untuk itu."

"Ku pikir kamu mungkin terlalu banyak minum, aku akan memanggil teman yang lain untuk mengantarmu pulang."

"Kau juga pernah menyukaiku, bukan?"

Seandainya aku tahu lebih awal, jalan cerita kita mungkin akan berbeda. Tapi mungkin saja tidak akan seindah cerita saat ini.

"Pernah? Aku masih."

"Aku mencintaimu. Maaf karena tak pernah mengatakannya."

"Bukankah itu terlalu terlambat?"

"Bukankah terlambat selalu lebih baik daripada tidak sama sekali?" tanyaku.

"Aku harus kembali ke dalam, anggap saja pembicaraan ini tidak pernah terjadi."

"Bersulang denganku? Mari berbahagia dengan kehidupan masing-masing."

"Jangan tersenyum!! Bukankah seharusnya kamu merasa bersalah?"

"Tidak ada yang salah. Aku hanya merasa bahagia ketika melihatmu. Aku akan tetap tersenyum untuk semua yang sudah ku lakukan untukmu."

Pembicaraan berakhir dengan kamu meninggalkanku seorang diri. Bukankah ini terlalu sepi untuk dikatakan pesta.

"Istriku mengatakan kau minum terlalu banyak seorang diri di taman belakang. Haruskah aku mengantarmu pulang?"

Istriku. Mengapa masih terdengar menyakitkan.

"Tidak perlu, aku akan kembali sendiri. Kau harus masuk dan menemani istrimu menyambut para tamu. Sampaikan ucapan selamat ulang tahun untuk keponakan kecilku."

"Kembalilah kau pasti lelah, Deo senang sekali dengan kado pemberianmu."

***

"Kau benar-benar mengatakannya?"

"Aku hanya ingin melakukannya."

"Haruskah aku merebutnya, dia juga masih mencintaiku," lanjutku sebelum sebuah glepakan mampir di puncak kepalaku.

"Kau mau membuatku menjadi janda? Langkahi dulu mayatku, Freon."

Aku tersenyum renyah. Sudah ku bilang bukan jika aku memaksakan denganmu, cerita kita mungkin tidak akan seindah ini.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Smile on My Face
R Annisa
Novel
Bronze
Jika Berteduh Namun Tetap Basah
Juu Ajisastro
Novel
My (im)Perfect Prom Night
mollusskka
Novel
Back To 1980
Quenjee
Novel
Sepasang Es Krim
Hizbul Ridho
Novel
Bronze
My Dream With Sensei
Gita F.A Kenanga
Novel
Salmantha (Ketika Cinta Membuktikan Kebenarannya)
Muhammad Arkan
Novel
Gold
Fallen for You
Republika Penerbit
Novel
Be my Pacer in Marathon
Ockto Baringbing
Novel
Gold
A Tale of Two Cities
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Seribusatu Wajah Cinta
Makhrunnisa maulani evadenti
Novel
Bronze
Find Me
Nu
Novel
Bronze
Me After You
Julie Septy
Novel
Miss primadona
winda nurdiana
Novel
Bronze
She
Yunda pramukti
Rekomendasi
Flash
Smile on My Face
R Annisa
Novel
Bronze
Remember : Why Do You Leave Me?
R Annisa
Novel
Bronze
Ex Lovers
R Annisa