Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Horor
Memori
0
Suka
5,010
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Setiap kali melewatinya, aku pasti teringat. Di ujung jalan ini, tepatnya di sebuah rumah mungil bercat hijau, tinggal seorang anak perempuan yang menjadi cinta pertamaku.

Rambutnya yang kemerahan nyaris sepinggang. Kulitnya agak kecokelatan, karena ia banyak menghabiskan waktu di luar rumah. Wajahnya yang manis begitu enak dipandang. Bagiku, anak perempuan bertubuh ramping itu begitu sempurna.

Namanya Susan. Nama itu selalu melekat, bersama senyum manis yang disunggingkannya saat bicara denganku.

Mustahil bagiku untuk melupakannya. Tidak ada yang penting bagiku selain ingin berada di sisinya.

Tahun demi tahun berlalu. Kala menginjak SMA, hubungan kami tidak lagi sedekat dulu. Kami begitu berbeda. Susan tumbuh menjadi gadis cantik dan pintar. Primadona di sekolah.

Semenrara aku adalah kebalikannya.

Walau begitu aku masih bersamanya. Aku masih melihatnya. Aku masih terpesona pada senyumannya. Kebersamaan kami kala pulang sekolah masih saat-saat terindah dalam hidupku yang hambar.

Namun kali ini aedikit berbeda.

Dia tidak menyadari keberadaanku dan bahkan tidak memedulikanku. Dia sama sekali tidak melirik saat aku mengikuti langkahnya menuju tempat-tempat tongkrongan favoritnya.

Kenapa dia jadi berbeda?

Kenapa aku tidak lagi penting baginya?

Kenapa jarak di antara kami semakin lebar?

Tidakkah ia tahu kalau aku merindukannya?

Andai kisah kami berbeda. Andai Susan tidak mati karena tiga puluh tikaman di tubuhnya. Andai ....

Ahhh ..., untuk apa lagi aku mengingatnya. Susan telah meninggal. Dia tidak akan hidup lagi. Aku tidak boleh mengingatnya dan terus melangkah ke depan.

Aku menggumamkan kata-kata itu, saat melempar pisau berlumuran darah ke sungai berarus deras.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Horor
Flash
Memori
Roy Rolland
Cerpen
Bronze
'sompral'
anindira
Flash
Penunggu Jalan
Iwok Abqary
Novel
Lantai 4 (End)
Faizal Ablansah Anandita, dr
Novel
Pendakian Terakhir
Uki.Sari
Cerpen
Menjelajahi Teror Di Rumah Sakit Angker
May Marisa
Komik
Selamat Datang di Toko Batavia
Tri Agustinauli
Cerpen
Bronze
5 Langkah Sebelum...
Kemal Ahmed
Flash
Bronze
Tanah Sengketa
Nurbaya Pulhehe
Flash
Bronze
Pis Bolong
Bakasai
Novel
KUTUKAN SETAN MERAPI
Herman Trisuhandi
Novel
Wuri: Kutukan Wewe Gombel
Roy Rolland
Flash
Bronze
Jalan yang Jauh, Jangan Lupa Oleh-oleh
Ari S. Effendy
Flash
Pengantin Maut
Elya Ra Fanani
Cerpen
Bronze
Teman Ilusi
SUWANDY
Rekomendasi
Flash
Memori
Roy Rolland
Novel
Wuri: Kutukan Wewe Gombel
Roy Rolland
Flash
Jangan Khianati Aku
Roy Rolland
Novel
Last Kiss from a Vampire
Roy Rolland
Flash
Di Tengah Ilalang
Roy Rolland
Novel
Kisah di Akhir November
Roy Rolland
Novel
Cursed on the Witching Hours
Roy Rolland
Flash
Belum Mati
Roy Rolland
Flash
Tawa Kuntilanak
Roy Rolland
Novel
Dead Girl's Diary
Roy Rolland
Flash
Fajirah
Roy Rolland
Flash
Jalan Angker
Roy Rolland
Flash
Saat Benar Jadi Salah
Roy Rolland
Flash
Serenade
Roy Rolland
Novel
Wolves Heart
Roy Rolland