Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
SANG PUJANGGA
1
Suka
14,031
Dibaca

"Aku benci banget sama tuh orang. Nyebelin! Lebay!" sungut Embun berapi-api.

"Ada apa Bun? Siapa yang bikin kamu sebel?" tanya Daun, sembari membarengi langkah Embun yang tergesa.

"Tau tuh, temen di Facebook. Udah namanya gak jelas, bionya juga gak jelas, sok-sokan berpuisi pula!"

"Biasanya kan cewek suka cowok romantis?" 

"Tapi ya gak gitu-gitu amat! Setiap postingan statusku selalu dikomentari dengan puisi, aku kan jadi malu. Jadi bahan ledekan temen-temen Facebook lainnya!"

"Lho, memang ada yang salah dengan puisinya?"

"Ng-Enggak sih. Cuma sebel aja, tiap ngomenin status yang aku tulis, selalu saja pakai puisi, kadang dengan gombalan segala!" seraya membating tasnya di meja kantin.

"Delet, 'trus blokir aja orang kek gitu mah," celetuk Daun sambil terkekeh.

Embun terdiam. Lalu disantapnya roti isi coklat kesukaannya.

Suasanapun hening.

Daun berusaha meraih jemari Embun. Embun hanya terdiam. Ia hanya bisa merasakan roti, yang seolah-olah tercekat di tenggorokannya.

"Bun, maafin aku, ya?" suara Daun lirih.

"Maaf? Untuk apa?"

"Aku... aku belum bisa bayar utang ke kamu..."

Siang ini tiba-tiba saja Embun teringat 'Penyair Gila' itu. Ia sungguh dibuat penasaran olehnya.

"Hai." Suara Daun membuyarkan lamunan Embun.

"Hai. Dari mana saja kamu, kok baru kelihatan lagi?" tanya Embun datar.

"Ada-aja! Gak kemana-mana kok," sahut Daun seraya melempar senyum terbaiknya. "Aku habis cari uang, buat bayar hutang ke kamu, Bun.. Nih!" Daun menyodorkan beberapa lembar uang berwarna merah ke arah Embun.

"Hmm.. gayamu, Dun! Sejak kapan kamu pintar cari uang, he?" ledek Embun, sembari melemparkan gumpalan kertas kecil ke wajah Daun.

"Sejak hutangku menumpuk ke kamu!", Seloroh Daun sambil terkekeh.

"Huh, dasar!" Embun pun tertawa lebar. Sejenak hilang, gundah yang beberapa hari ini ia rasakan.

"Thanks, ya!" Ucap Daun seraya tersenyum.

Tiba-tiba hening. Pandangan mata Embun, jatuh jauh entah di mana.

Daun pun demikian. Lalu, dihelanya nafas panjang.

"Bun ..."

"Iya. Ada apa?"

"Ada hal yang ingin aku sampaikan ke kamu," suara Daun lirih, selirih suara angin yang bergesek dengan dedaunan Akasia, di atas kepala mereka.

"Apa sih, serius banget!" ledek Embun.

"Ini serius Bun. Lebih serius dari sekadar penyakit jantung!"

"Hahahaa... bicaramu mulai ketularan penyair gila itu, Dun!"

"Biar. Aku memang gila!"

"Kamu bicara apa sih Dun? Apa yang ingin kamu sampaikan?" Embun menatap Daun tepat di matanya. Tentu dengan beribu tanya di hati.

"Aku mencintaimu, Bun!" 

Kamu memang baik, Dun. Kamu selalu bimbing aku untuk mensyukuri kehidupan. Selalu mengajari aku tentang banyak hal, termasuk mengajari aku saat kesulitan mahami pelajaran mata kuliah. Kamu selalu buat aku tersenyum saat aku sedih. Tapi… entah lah. Maafkan aku, Dun.

Pujangga Lama Banget menyebut anda dalam sebuah kiriman. Begitu bunyi notif pada Facebook Embun. “Ngapain nih orang, pake mention gue segala? Tumben!” pikir Embun, seraya membuka notif tersebut. Dan, ini lah isi kiriman Sang 'Pujangga Lama Banget' tersebut; sebait puisi.

SAAT AKU NYATAKAN

Akhirnya, kita bisa bersanding

kau duduk di samping.

Aku pun di samping,

di samping luka yang mulai nyata.

( lega terasa )

Spesial untukmu, Embun.

“Mohon maaf atas kelancanganku…”

Salam,

Daun

Daun? Jadi, selama ini… OMG! Pekik Embun dalam hati.

 T A M A T

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Romantis
Skrip Film
Evergreen
Kinanti Atmarandy
Flash
Selesai
Elvira R
Flash
SANG PUJANGGA
D. Rasidi
Novel
Apakah Kita Bisa Bersama.
Ecah
Novel
Bait Alif ba ta
qaineee
Skrip Film
Candala dan Loker Oak Tua
Tiara Khapsari Puspa Negara
Cerpen
Balada Cinta Gila
Galang Gelar Taqwa
Flash
Janur Kuning Jarang Melengkung
Siti Qoimah
Novel
Burn Out
Siti Soleha
Novel
CINLOV
Frasyahira
Novel
Caraphernelia
Lalla
Cerpen
Bronze
Error 404, Identity Not Found
Desy Cichika
Novel
Sebelum, saat dan setelah kamu pergi.
Aliyya Prayitno
Novel
Bronze
Cinderella Ngojek
Aminatul Juwariyah Kasrin
Cerpen
Bronze
Kopi Susu dan Hujan
Syifaanur Al Fitria
Rekomendasi
Flash
SANG PUJANGGA
D. Rasidi
Flash
PESTA DEMOKRASI DI DESA TELUH
D. Rasidi
Flash
PENYAKIT ANEH
D. Rasidi
Flash
KASIH SAYANG YANG TERBAGI
D. Rasidi
Flash
Berkemah Di Hutan Larangan
D. Rasidi
Flash
CINTA TERPENDAM
D. Rasidi
Novel
Senandung Rindu
D. Rasidi