Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
CINTA TERPENDAM
2
Suka
4,830
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Dear, Putri...

Lama nian kurangkai surat ini, tentu dengan keberanian yang seadanya pula. Keberanian yang susah payah kubangun, sejak kamu selalu hadir di mimpi hingga aku terbangun.'

Putri menghela napas. Matanya mulai berkaca. Teringat pertama kali mengenal sosok Dion yang pendiam, cerdas dan tampan.

'Dear, Putri...

Betapa hari-hariku amat tersiksa, memendam rasa yang tak pernah jua tersampaikan padamu. Tapi aku berkeyakinan, suatu saat nanti kamu akan mengetahuinya.'

Perlahan butir bening keluar dari sudut mata Putri. Mengalir, melewati pipinya yang kemerahan.

'Dear, Putri...

Maafkan aku. Kata-kataku mungkin terlalu berlebihan. Aku memang terlalu. Ya, terlalu mencintaimu! Tapi sudahlah... lupakan saja. Aku hanya ingin...'

"Tidak!" Pekik Putri, lirih. Tangannya gemetar.

"Mengapa tidak dari dulu kamu katakan itu, Dion? Mengapa?!" Butir air bening itu kian deras keluar.

'Aku hanya ingin melepas beban yang menindih di dada. Tak peduli kamu mau menerima atau tidak. Hanya ini keberanian yang kupunya. Maafkan aku, Put.'

"Dion..., jika memang kamu mencintaiku, mengapa kamu lebih dekat dengan Vera? Ke mana-mana selalu berdua. Di kantin, di perpustakaan, kamu selalu dengannya!" Tatapan getir terpancar dari mata Putri.

"Asal kamu tahu, aku pun mencintaimu, Dion! Mungkin cintaku tak kalah besar dengan cintamu... Tapi, mana mungkin aku yang menyatakan terlebihdahulu padamu?" Putri menyeka air matanya,

"Tidakkah kamu lihat, apa yang telah aku lakukan? Ini adalah bukti cintaku padamu, Dion!"

'Dear, Putri...

Dengan surat ini, aku merasa lega. Karena setelah kelulusan nanti, mungkin kita takan pernah bertemu lagi. Kamu pastinya sibuk kuliah. Sementara aku, pasti sibuk mencari kerja. Karena aku sadar, orang tuaku takan mampu membiayai kuliah. Dan asal kamu tahu, keberanianku ini pun atas dorongan dari sepupuku, Vera.'

“Vera? Vera itu, sepupu kamu?!" Mata Putri terbelalak. Rasa sesal tiba-tiba menyeruak. Tangisnya semakin memuncak.

"Tidak, Dion. Sebentar lagi kita akan bertemu.Ya, kita akan bertemu dan selalu bersama!" Putri pun memasukkan kembali kertas surat itu ke saku kemeja Dion. Dion hanya terdiam, tergeletak lemas di lantai---di samping tubuh Vera yang kondisinya sama dengan Dion. Matanya melotot, dan dari mulut keduanya mengeluarkan busa putih.

Sejurus kemudian mata Putri tertuju pada pedang Samurai yang terpajang di dinding. 

T A M A T

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Romantis
Flash
CINTA TERPENDAM
D. Rasidi
Novel
Gold
The Coldest Boyfriend
Coconut Books
Novel
Bronze
Kita yang Dipaksa Mati Berkali-kali
Adel Yuhendra
Novel
Bronze
FALLING STAR
Noficha Priyamsari
Novel
BUBBLE LIGHT
Erniwati
Flash
Imaji Estetika
Chika Manupada
Cerpen
Bronze
Bersama Merengkuh Asa
Dwi Fitriani
Novel
Gold
Love for Sale
Noura Publishing
Novel
Dank Je, Holland!
A. Anggiany
Novel
Lovestory About Choirmaster
princess bermata biru
Novel
Bronze
Sepenggal Kisah dari SMP
Nadya Wijanarko
Novel
Spring Breeze
Ratna Aleefa
Novel
Best Boyfriend
Muhammad Nasokha
Novel
Kelly Vannesa
JAI
Novel
Marsha Cahaya Hati
Nuel Lubis
Rekomendasi
Flash
CINTA TERPENDAM
D. Rasidi
Flash
PESTA DEMOKRASI DI DESA TELUH
D. Rasidi
Flash
PENYAKIT ANEH
D. Rasidi
Flash
KASIH SAYANG YANG TERBAGI
D. Rasidi
Flash
Berkemah Di Hutan Larangan
D. Rasidi
Flash
SANG PUJANGGA
D. Rasidi
Novel
Senandung Rindu
D. Rasidi