Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
CINTA TERPENDAM
2
Suka
4,805
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Dear, Putri...

Lama nian kurangkai surat ini, tentu dengan keberanian yang seadanya pula. Keberanian yang susah payah kubangun, sejak kamu selalu hadir di mimpi hingga aku terbangun.'

Putri menghela napas. Matanya mulai berkaca. Teringat pertama kali mengenal sosok Dion yang pendiam, cerdas dan tampan.

'Dear, Putri...

Betapa hari-hariku amat tersiksa, memendam rasa yang tak pernah jua tersampaikan padamu. Tapi aku berkeyakinan, suatu saat nanti kamu akan mengetahuinya.'

Perlahan butir bening keluar dari sudut mata Putri. Mengalir, melewati pipinya yang kemerahan.

'Dear, Putri...

Maafkan aku. Kata-kataku mungkin terlalu berlebihan. Aku memang terlalu. Ya, terlalu mencintaimu! Tapi sudahlah... lupakan saja. Aku hanya ingin...'

"Tidak!" Pekik Putri, lirih. Tangannya gemetar.

"Mengapa tidak dari dulu kamu katakan itu, Dion? Mengapa?!" Butir air bening itu kian deras keluar.

'Aku hanya ingin melepas beban yang menindih di dada. Tak peduli kamu mau menerima atau tidak. Hanya ini keberanian yang kupunya. Maafkan aku, Put.'

"Dion..., jika memang kamu mencintaiku, mengapa kamu lebih dekat dengan Vera? Ke mana-mana selalu berdua. Di kantin, di perpustakaan, kamu selalu dengannya!" Tatapan getir terpancar dari mata Putri.

"Asal kamu tahu, aku pun mencintaimu, Dion! Mungkin cintaku tak kalah besar dengan cintamu... Tapi, mana mungkin aku yang menyatakan terlebihdahulu padamu?" Putri menyeka air matanya,

"Tidakkah kamu lihat, apa yang telah aku lakukan? Ini adalah bukti cintaku padamu, Dion!"

'Dear, Putri...

Dengan surat ini, aku merasa lega. Karena setelah kelulusan nanti, mungkin kita takan pernah bertemu lagi. Kamu pastinya sibuk kuliah. Sementara aku, pasti sibuk mencari kerja. Karena aku sadar, orang tuaku takan mampu membiayai kuliah. Dan asal kamu tahu, keberanianku ini pun atas dorongan dari sepupuku, Vera.'

“Vera? Vera itu, sepupu kamu?!" Mata Putri terbelalak. Rasa sesal tiba-tiba menyeruak. Tangisnya semakin memuncak.

"Tidak, Dion. Sebentar lagi kita akan bertemu.Ya, kita akan bertemu dan selalu bersama!" Putri pun memasukkan kembali kertas surat itu ke saku kemeja Dion. Dion hanya terdiam, tergeletak lemas di lantai---di samping tubuh Vera yang kondisinya sama dengan Dion. Matanya melotot, dan dari mulut keduanya mengeluarkan busa putih.

Sejurus kemudian mata Putri tertuju pada pedang Samurai yang terpajang di dinding. 

T A M A T

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Romantis
Flash
CINTA TERPENDAM
D. Rasidi
Novel
Gold
Melted
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
ROMANSA LAGU
I Wayan Kertayasa
Novel
Bronze
Aku, Kau, Dia dan Cinta
Anggun Kartika
Novel
Bronze
Seribusatu Wajah Cinta
Makhrunnisa maulani evadenti
Novel
Bronze
Rapor Reta & Dirlan
PinkGreen_0718
Novel
Gold
Pride and Prejudice
Mizan Publishing
Novel
Lola In Love
Liza Aprilia Y
Novel
Bronze
Color Palette
Kartini Senja
Novel
Bronze
KHANZA
Nisayu
Flash
Selesai
Elvira R
Novel
Bronze
BLUE
Sapta Hermawati
Novel
Heliophobia
Tuti Haryati
Novel
Bronze
Bolehkah aku jadi imammu
Nadilla Karisya agustin
Novel
Warna Cinta
Yalie Airy
Rekomendasi
Flash
CINTA TERPENDAM
D. Rasidi
Flash
SANG PUJANGGA
D. Rasidi
Flash
PENYAKIT ANEH
D. Rasidi
Flash
Berkemah Di Hutan Larangan
D. Rasidi
Flash
KASIH SAYANG YANG TERBAGI
D. Rasidi
Flash
PESTA DEMOKRASI DI DESA TELUH
D. Rasidi
Novel
Senandung Rindu
D. Rasidi