Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Misteri
PESTA DEMOKRASI DI DESA TELUH
0
Suka
4,801
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Sorak riuh para pendukung, membahana di aula balai desa, sesaat setelah penghitungan akhir suara memenangkan jagoannya.

Ini adalah pemilihan Kepala Desa yang ke-tiga, dalam satu periode masa jabatan Kepala Desa. Dua Kepala Desa sebelumnya meninggal dunia dengan cara yang tidak wajar. Untuk mencari penggantinya, maka diadakan pemilihan Kepala Desa yang baru.

"Yess! Kita berhasil, Jun!" seru Karman, dengan mata berbinar.

"Ya, betul, Man!" Juned pun nampak senang.

"Tidak sia-sia kita gerilya tiap malam!"

"Kita tinggal tunggu, apa yang sudah dijanjikan Pak Syarif kepada kita!"

"Ya, betul!"

Demikian percakapan dua pemuda, yang tak lain adalah tim suksesnya Pak Syarif.

Atas penghitungan suara itu, Pak Syarif terpilih menjadi Kepala Desa yang baru, setelah mengalahkan dua pesaingnya.

Kedua pemuda itu akhirnya melenggang pulang dengan hati senang. Tak menyadari, jika sedari tadi sepasang mata memerhatikan dan menguping pembicaraannya.

Pada malam setelah pengukuhan, di rumah Pak Syarif digelar pesta kemenangan. Semua pendukung dan partisipan hadir pada acara tersebut. Musik dangdut mengiringi kemeriahan dan kegembiraan pesta.

Segala hidangan tergelar dimeja. Dari ikan bakar hingga sate kambing. Pun beraneka makanan khas kampung mereka, memenuhi meja-meja.

"Karman dan Juned, kemana?" tanya pak Syarif kepada Dulloh, asistennya.

"Tidak tahu, Pak. Saya pun sedari tadi tak melihatnya."

Tiba-tiba, dari arah pagar rumah, seorang pemuda berlari tergopoh-gopoh.

"Pak, pak Syarif! Juned, Pak...!" teriaknya, dengan nafas yang memburu.

Semua yang hadir menoleh ke arah pemuda tersebut.

"Ada apa, Man?" tanya pak Syarif, heran.

"Ju-Juned ... ma-- ..."

"Mati??"

"Bu-bukan...! Dia ... ma-masuk rumah!"

"Rumah siapa, Man??" Pak Syarif semakin heran dan tak mengerti.

"Rumah sakit, Pak! Mendadak perutnya buncit dan kejang-kejang!" Karman bertutur sambil terengah.

"Oalah ... kalau mau bercerita tuh, yang tenang dulu. Dul, ambilkan air putih untuk Karman!"

"Baik, Pak."

Selang beberapa detik setelah minum, tubuh Karman tiba-tiba menggigil--kejang, lalu terjatuh! Arman mengerang, seperti merasakan kesakitan yang teramat sangat. Orang-orang yang ada di sekeliling pun terkejut. Tak terkecuali Pak Syarif.

Sejurus kemudian perut Karman menbuncit. Terus membuncit! Hingga kancing-kancing kemejanya lepas berjatuhan. Urat-urat nampak menjalar bagai akar pada perutnya. Karman terus mengerang. Sedetik kemudian ... Blar! Perut itu pun akhirnya pecah! Darah merah kehitaman membasahi tubuhnya. Lalu, dari perut yang menganga itu menyembul sesuatu benda ... Sebuah Kotak Suara!

TAMAT

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Misteri
Flash
PESTA DEMOKRASI DI DESA TELUH
D. Rasidi
Novel
Bronze
Pintu Rahasia Sang Ibu
Randy Arya
Flash
ROH
DENI WIJAYA
Cerpen
Bronze
Pesugihan
Iena_Mansur
Flash
Dompet Kulit
Suci Asdhan
Novel
Bronze
My Fair Rebelle
DMRamdhan
Flash
Arya Vati
Silvia
Novel
Gold
Not in Worderland
Bentang Pustaka
Flash
The Room 13
Ariq Ramadhan Nugraha
Novel
Superpower - Your Life Is The Price
Alexander Blue
Cerpen
Bronze
Dua Kisah dalam Satu Taring
Andriyana
Flash
Kalian Seharusnya Suka Dengan Cerita Ini
Rahma Nanda Sri Wahyuni
Flash
Sampah
Arzen Rui
Cerpen
Rumah Tua dan Buku-buku yang Hilang
Nimas Rassa Shienta Azzahra
Novel
KIDAL
Ade Agustia Putri
Rekomendasi
Flash
PESTA DEMOKRASI DI DESA TELUH
D. Rasidi
Flash
SANG PUJANGGA
D. Rasidi
Flash
CINTA TERPENDAM
D. Rasidi
Flash
Berkemah Di Hutan Larangan
D. Rasidi
Flash
KASIH SAYANG YANG TERBAGI
D. Rasidi
Flash
PENYAKIT ANEH
D. Rasidi
Novel
Senandung Rindu
D. Rasidi