Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Gerbong Kereta
1
Suka
5,157
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Dalam gerbong yang sepi tapi sesak

Sesak karena berebut oksigen

Sepi karena begitu khusu menatap layar ponsel

Ada juga yang diam-diam menutup mata lalu terjungkal karena kereta yang tak mau tahu berhenti tiba-tiba. Dalam hatinya mungkin dia bilang. Persetan kau masinis, mungkin juga beristighfar atau yang paling memungkinkan langsung menatap kesegala arah karena takut ditertawakan. 

Lalu aku bilang 

"Tuan, kami memang punya mata tapi mata kami sibuk menatap layar ponsel yang dari tadi itu-itu saja"

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bank(rut) Syariah
Dania Oryzana
Flash
Gerbong Kereta
Lentera jingga
Flash
Bronze
Perilaku Aneh Paman Go
Sulistiyo Suparno
Novel
TOXIC
Rain Emmeline
Novel
Unfair Marriage
Shinta Puspita Sari
Cerpen
Apocalypse
Rama Sudeta A
Novel
Bronze
DAUN JATI BERBISIK
DENI WIJAYA
Novel
Sepucuk Surat
Zia Faradina
Novel
Bronze
Pelangi Pengganti
Nu
Novel
Bronze
Pembohong
Noveria Retno Widyaningrum
Novel
Muara Anar
Risty Ricku
Novel
Love-A-Mia
Mpii
Novel
Bronze
Korupsi Dalam Puisi Sepotong Roti
Arroyyan Dwi Andini
Novel
Bronze
AURORA
Dinialestari
Novel
Bento : The Real Bright Star
Kiera Beriq
Rekomendasi
Flash
Gerbong Kereta
Lentera jingga
Flash
Cerita Dari Langit
Lentera jingga
Flash
Ku kubur hatiku di padang ilalang
Lentera jingga
Flash
Dewasa
Lentera jingga
Flash
Orang asing bercerita
Lentera jingga
Flash
Surat dari Batavia ke Soerabaya
Lentera jingga
Flash
Berkawan dengan malam part 2
Lentera jingga
Flash
Jumpa lagi kita di Batavia
Lentera jingga
Flash
Berkawan dengan malam
Lentera jingga
Flash
PeR PUAN
Lentera jingga
Flash
Dari Hindia Belanda
Lentera jingga
Flash
Tokoh utama
Lentera jingga
Flash
Sebelum hati meranggas
Lentera jingga
Novel
Rumah Menuai Rindu
Lentera jingga
Novel
PeRan PUAN
Lentera jingga