Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Gerbong Kereta
1
Suka
4,788
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Dalam gerbong yang sepi tapi sesak

Sesak karena berebut oksigen

Sepi karena begitu khusu menatap layar ponsel

Ada juga yang diam-diam menutup mata lalu terjungkal karena kereta yang tak mau tahu berhenti tiba-tiba. Dalam hatinya mungkin dia bilang. Persetan kau masinis, mungkin juga beristighfar atau yang paling memungkinkan langsung menatap kesegala arah karena takut ditertawakan. 

Lalu aku bilang 

"Tuan, kami memang punya mata tapi mata kami sibuk menatap layar ponsel yang dari tadi itu-itu saja"

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Gold
SIRIUS SEOUL
Mizan Publishing
Novel
Layak
Fauziyah Nur Aulia
Flash
Gerbong Kereta
Lentera jingga
Novel
Beautiful Gadis
Anggia Novkania
Novel
Gold
Bringing Up Bebe
Bentang Pustaka
Novel
Gold
The Grand Sophy
Noura Publishing
Novel
Bronze
Renata
Cikie
Novel
Harta Tahta Renata
Ratih widiastuty
Novel
Bronze
Ratu, 25 Tahun Kemudian
Rizky Brawijaya
Novel
Bronze
Tanpa Nama
Paul Sim
Novel
Relay
Lyinspi
Novel
Bronze
Heart Calling (Serah Attona)
Ruceh Simanjuntak
Novel
Gaitha
Lisa Ariyanti
Novel
Kukira, Sendiri itu Asyik
Rina F Ryanie
Novel
Bronze
Tapak Kecil Gayatri
Rinmunchhhii
Rekomendasi
Flash
Gerbong Kereta
Lentera jingga
Flash
Dewasa
Lentera jingga
Flash
Cerita Dari Langit
Lentera jingga
Flash
Dari Hindia Belanda
Lentera jingga
Flash
Berkawan dengan malam
Lentera jingga
Flash
Jumpa lagi kita di Batavia
Lentera jingga
Flash
Ku kubur hatiku di padang ilalang
Lentera jingga
Flash
Berkawan dengan malam part 2
Lentera jingga
Flash
Surat dari Batavia ke Soerabaya
Lentera jingga
Flash
Orang asing bercerita
Lentera jingga
Flash
PeR PUAN
Lentera jingga
Flash
Tokoh utama
Lentera jingga
Flash
Sebelum hati meranggas
Lentera jingga
Novel
Rumah Menuai Rindu
Lentera jingga
Novel
PeRan PUAN
Lentera jingga