Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Tentang Jalan di Malioboro, Yogyakarta
0
Suka
5,014
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

"Salam dari Jogja," katanya. "Kenapa kemarin kau tak ada di tepi-tepi jalan atau seluk-beluk pasar yang ramai?"

"Kurasa aku ada di sana," orang itu berujar. "Tapi bukan di tepi jalan atau dalam pasar. Aku di sana."

"Ha?"

"Aku di sana," dia menunjuk satu arah. "Aku di jalan setapak."

"Untuk apa? Bukankah itu membosankan?"

"Merangkai kenangan," ujarnya riang. "Kau ingat? Kepingan-kepingan itu? Kursi-kursi di trotoar dan pertokoan di kanan-kiri jalan. Ah, dan lampu-lampu itu! Namun mereka hanya elok di malam hari."

"...."

"Ingat? Aku menyusuri pasar dengan sandal rumah dan kau menenteng plastik belanja yang hampir jebol karena dijejali baju dan kerajinan kayu pesanan ayahmu, lalu aku tak sengaja tersandung--untuk ketiga kalinya--karena terlalu asyik mengecek tas belanja yang kupenuhi dengan pena dan gantungan kunci."

"...."

"Lalu kita menyeberang jalan, dan tak sadar menuju kursi kosong yang sama. Tas plastikmu benar-benar hampir koyak dan kakiku agak memar karena tersandung batu. Hanya ada satu kursi kosong di trotoar, dan kita berebut tempat hingga isi tas plastikmu benar-benar tumpah ruah dan aku tersandung kaki kursi untuk yang kesekian kalinya."

"...."

"Tak ada yang mau mengalah saat itu, tapi dari situ kita saling mengenal. Aku melepas sandalku dan kau memunguti barang-barangmu. Kau sibuk minta maaf sementara aku meringis sakit seraya bergumam tak jelas,"

"Kau kebingungan dengan tas plastikmu, hingga akhirnya aku memberi usul untuk minta bantuan ke toko terdekat, dan kau pergi ke sana sementara aku menjaga belanjaanmu. Selesai urusan, dan kita berpisah, dengan ucapan terima kasih."

"...."

"Aku masih duduk menunggu nyeri reda sementara kau pergi. Aku baru saja mau memakai sandalku saat aku melihat sesuatu di dekatku--kartu pengenalmu. Berpikir kau akan membutuhkannya, akhirnya itu kusimpan karena ternyata kau hanya pelancong di sini."

"...."

"Lalu kau ingat, kan? Kita kembali bertemu di bawah cahaya lampu-lampu!"

Wajahnya berseri-seri.

"Ini Jogja, ini kenangan! Semua kenangan, tentang kita!"

Dia masih terdiam seperti tadi, memandang jalan beraspal dengan tatapan nanar dan menerawang.

.

.

Mendadak, jalan setapak itu tidak lagi membosankan seperti sebelumnya.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Tentang Jalan di Malioboro, Yogyakarta
Amanda Alodyasari
Cerpen
Bronze
Cinta yang Bermula dari Toilet
Nuel Lubis
Novel
Bronze
Heartache In Birmingham
Noficha Priyamsari
Komik
Strong Bond
Phitaloka
Novel
Bronze
Pria dan Gadis
Parasari
Novel
Gold
Ayesha
Noura Publishing
Novel
Gold
Still into You
Bentang Pustaka
Novel
DEWA
deffa maharani putri
Novel
Gold
Sunset in Weh Island
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
LOVE is ART
Kezia Geralda Tandi
Novel
Astray
Psychedelic
Novel
Pesan Dari Hati
Nurul Khotimah
Novel
Bronze
Gadis Sastra
Achmad Muchtar
Novel
Gold
Asa Ayuni
Falcon Publishing
Novel
Linea Recta
tianyan
Rekomendasi
Flash
Tentang Jalan di Malioboro, Yogyakarta
Amanda Alodyasari