Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Tentang Jalan di Malioboro, Yogyakarta
0
Suka
16,128
Dibaca

"Salam dari Jogja," katanya. "Kenapa kemarin kau tak ada di tepi-tepi jalan atau seluk-beluk pasar yang ramai?"

"Kurasa aku ada di sana," orang itu berujar. "Tapi bukan di tepi jalan atau dalam pasar. Aku di sana."

"Ha?"

"Aku di sana," dia menunjuk satu arah. "Aku di jalan setapak."

"Untuk apa? Bukankah itu membosankan?"

"Merangkai kenangan," ujarnya riang. "Kau ingat? Kepingan-kepingan itu? Kursi-kursi di trotoar dan pertokoan di kanan-kiri jalan. Ah, dan lampu-lampu itu! Namun mereka hanya elok di malam hari."

"...."

"Ingat? Aku menyusuri pasar dengan sandal rumah dan kau menenteng plastik belanja yang hampir jebol karena dijejali baju dan kerajinan kayu pesanan ayahmu, lalu aku tak sengaja tersandung--untuk ketiga kalinya--karena terlalu asyik mengecek tas belanja yang kupenuhi dengan pena dan gantungan kunci."

"...."

"Lalu kita menyeberang jalan, dan tak sadar menuju kursi kosong yang sama. Tas plastikmu benar-benar hampir koyak dan kakiku agak memar karena tersandung batu. Hanya ada satu kursi kosong di trotoar, dan kita berebut tempat hingga isi tas plastikmu benar-benar tumpah ruah dan aku tersandung kaki kursi untuk yang kesekian kalinya."

"...."

"Tak ada yang mau mengalah saat itu, tapi dari situ kita saling mengenal. Aku melepas sandalku dan kau memunguti barang-barangmu. Kau sibuk minta maaf sementara aku meringis sakit seraya bergumam tak jelas,"

"Kau kebingungan dengan tas plastikmu, hingga akhirnya aku memberi usul untuk minta bantuan ke toko terdekat, dan kau pergi ke sana sementara aku menjaga belanjaanmu. Selesai urusan, dan kita berpisah, dengan ucapan terima kasih."

"...."

"Aku masih duduk menunggu nyeri reda sementara kau pergi. Aku baru saja mau memakai sandalku saat aku melihat sesuatu di dekatku--kartu pengenalmu. Berpikir kau akan membutuhkannya, akhirnya itu kusimpan karena ternyata kau hanya pelancong di sini."

"...."

"Lalu kau ingat, kan? Kita kembali bertemu di bawah cahaya lampu-lampu!"

Wajahnya berseri-seri.

"Ini Jogja, ini kenangan! Semua kenangan, tentang kita!"

Dia masih terdiam seperti tadi, memandang jalan beraspal dengan tatapan nanar dan menerawang.

.

.

Mendadak, jalan setapak itu tidak lagi membosankan seperti sebelumnya.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Bronze
Shooting STAR
bening setara bulan
Novel
Perjanjianmu Tahun Ini
Karine A.
Flash
Tentang Jalan di Malioboro, Yogyakarta
Amanda Alodyasari
Flash
Hear You
lidia afrianti
Novel
Bronze
KASTURI DALAM SANGKAR
KUMARA
Novel
Sebuah Prank
Dini Salim
Novel
Jangan lucu-lucu, nanti aku sayang
Marino Gustomo
Komik
Real-Life Otoge
Phitaloka
Novel
Mawar Hitam Asyifani-
Ikhsan Ardiansyah
Novel
Pangeran Perak Hanya Tahu Dicintai
Eldoria
Novel
Gold
Senior
Mizan Publishing
Novel
Elena Kartini
rudy
Novel
Bronze
Remaja 26
A.Ariny Syahidah
Flash
Grandma Afternoon Tea
Fann Ardian
Novel
Bronze
Still Holding On
Elvira R
Rekomendasi
Flash
Tentang Jalan di Malioboro, Yogyakarta
Amanda Alodyasari