Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Penari Topeng
2
Suka
5,084
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Panggung terlihat begitu meriah. Seorang penari topeng berlenggak-lenggok dengan gemulai. Tubuhnya yang sintal segera menjadi perhatian para lelaki hidung belang. Mereka berebut untuk membawanya ke tempat tidur, tak peduli bagaimanapun caranya.

“Aku lebih dulu!”

“Maharku lebih tinggi, aku yang berhak membawanya lebih dulu!”

“Sudah, tenang, biarkan dia yang memilih”

Saat penari telah turun panggung dia memilih lelaki paling cabul untuk ditemani tidur. Mereka pun segera masuk kamar. Lelaki itu dengan tidak sabar membuka topeng sang penari. Namun, seketika dia pingsan. 

Sang penari terheran-heran melihatnya, lalu bercermin. Wanita itu baru sadar, ternyata dia lupa memasang wajahnya.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Kala Cinta Bukan Berwarna Merah
ab
Novel
Gold
Rahasia Huruf T
Mizan Publishing
Novel
Gold
Perfect Purple
Mizan Publishing
Flash
Penari Topeng
Nunik Farida
Flash
Matahari Bersinar
Grace Anindya
Novel
Gold
Ayat-ayat Cinta
Republika Penerbit
Novel
Alfameria
kumiku
Novel
Bronze
Favorite Girl
Elga Cadistira de Rinata
Novel
Bronze
Baihaqi98 (Perjalanan dan Tujuan)
Anggita Syarah Salsabila
Novel
Bronze
My Short Stories Journey
Ratih Farida
Novel
Bronze
INDURASMI
Eka Rahmawati
Novel
Pabrik Bahagia
Ariyanto
Flash
Hanya Angin yang Datang
Sulistiyo Suparno
Flash
Sepenggal Rasa Yang Tertinggal
Areta Swara
Novel
Bronze
SATU-SATUNYA CINTA
KUMARA
Rekomendasi
Flash
Penari Topeng
Nunik Farida
Flash
Gurindam Terakhir
Nunik Farida
Flash
Lahar dan Kemarahan
Nunik Farida
Flash
Amnesia
Nunik Farida
Flash
Reinkarnasi
Nunik Farida
Flash
Bukan Anak Durhaka
Nunik Farida
Flash
G o n g
Nunik Farida
Flash
Truntum
Nunik Farida
Flash
Hutan Angker
Nunik Farida
Flash
Mendua
Nunik Farida
Flash
Panti Asuhan
Nunik Farida
Flash
Perguruan Silat
Nunik Farida