Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Logika-nya
1
Suka
4,995
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Rianti sedari tadi bersolek di depan cermin. Disisir berkali-kali rambutnya. Dipasang japit bunga mawar ungu. Kemudian dilepasnya dan diganti dengan japit bunga matahari. Menurutnya, warnanya lebih bagus jika bunga matahari dipadankan dengan bajunya yang berwarna merah delima. 

Ibu yang memperhatikan sambil menenenun sarung sutra, tersenyum melihat Rianti yang kini beranjak dewasa. Sembilan belas tahun berlalu, terasa seperti kemarin saja ibu baru melahirkannya dan menimang-nimangnya.

"Bagaimana, Bu?"

"Apa yang menurutmu cantik, akanlah terlihat cantik," jawab ibu sambil meminum teh hangatnya.

"Apakah aku cantik, Bu? Kata Alisa, aku tak secantik dia," ujar Rianti sambil memanyunkan bibirnya.

"Cantik tak cantik, kau tetaplah anak Ibu. Mereka berkata apapun, biarlah. Setidaknya tidak memperburuk hatimu yang lebih cantik jika dibandingkan yang Ibu lihat saat ini."

"Benar kaaan, aku jelek." Rianti bersedih hati dan melepas jepit bunga mataharinya.

Seketika saja ibu menuju pada Rianti lalu memeluknya dan berkata, "Cantik itu bukan soal wajah. Apalagi hal yang terpaksa karena orang lain. Cantik itu di situ," telunjuk ibu menjunjuk ke tempat jantung hati Rianti. "Setidaknya dia yang di situ tidak berubah menjadi jelek."

"Secara otomatis, jika wajahku atau penampilanku menjadi cantik ..., dia yang di sini juga akan menjadi cantik, kan Bu? Ya, logikanya begitu." Rianti yang bersidekap.

"Logika itu tidak seperti yang kau kira. Terkadang logika menyesuaikan dengan apa yang sedang kau butuhkan, kau inginkan, kau cari, kau temukan, dan yang kau tidak inginkan atau tidak kau sukai."

"Bagaimana bisa, Bu?"

Ibu mengelus bahu Rianti berkali-kali dan melebarkan bibirnya, kemudian kembali ke tempat dia menenun sarung sutra.

"Dua atau sepuluh tahun lagi, kau akan mengerti apa yang Ibu maksud." 

-Selesai-

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Terimakasih sudah mampi Kak Nur Chasanah.
Cerita yang sangat bermakna 👍🥰
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
ISTILAH PADI ILALANG
Rahmayanti
Flash
Logika-nya
Drew Andre A. Martin
Novel
Dear Random
Lirin Kartini
Novel
Bronze
Simfoni Perpisahan
Vincent Jose
Cerpen
Terlalu Bodoh Untuk Jadi Kenyataan
Kosong/Satu
Novel
Bronze
Yang Terbuang
silvi budiyanti
Flash
Pak Yeee
Muhammad Yunus
Novel
Secercah Asa di Desa Lada
Steffy Hans
Novel
Bronze
Dua Cinta Pertama
L
Novel
Bronze
Mengaku Sultan
Herman Sim
Flash
TERBANG-TERBANG
Deasy Wirastuti
Cerpen
Bronze
ORANG-ORANG YANG KELUAR DARI BOTOL
Rian Widagdo
Novel
Baby Orca
Dianikramer
Cerpen
Bronze
Salju Turun di Alun-Alun
Gin Teguh
Flash
Obat Untuk Iman
Hariz Rizki
Rekomendasi
Flash
Logika-nya
Drew Andre A. Martin
Flash
Konyol Memang
Drew Andre A. Martin
Flash
Mawar Hitam
Drew Andre A. Martin
Flash
Pemuda di Ruang Rapat
Drew Andre A. Martin
Flash
Bronze
Ranum Senja
Drew Andre A. Martin
Flash
Salah - Benar?
Drew Andre A. Martin
Flash
Mengapa Juga?
Drew Andre A. Martin
Novel
The E.T.E.R.N.I.T.Y
Drew Andre A. Martin
Novel
Serapah Sampah
Drew Andre A. Martin