Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Logika-nya
1
Suka
5,047
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Rianti sedari tadi bersolek di depan cermin. Disisir berkali-kali rambutnya. Dipasang japit bunga mawar ungu. Kemudian dilepasnya dan diganti dengan japit bunga matahari. Menurutnya, warnanya lebih bagus jika bunga matahari dipadankan dengan bajunya yang berwarna merah delima. 

Ibu yang memperhatikan sambil menenenun sarung sutra, tersenyum melihat Rianti yang kini beranjak dewasa. Sembilan belas tahun berlalu, terasa seperti kemarin saja ibu baru melahirkannya dan menimang-nimangnya.

"Bagaimana, Bu?"

"Apa yang menurutmu cantik, akanlah terlihat cantik," jawab ibu sambil meminum teh hangatnya.

"Apakah aku cantik, Bu? Kata Alisa, aku tak secantik dia," ujar Rianti sambil memanyunkan bibirnya.

"Cantik tak cantik, kau tetaplah anak Ibu. Mereka berkata apapun, biarlah. Setidaknya tidak memperburuk hatimu yang lebih cantik jika dibandingkan yang Ibu lihat saat ini."

"Benar kaaan, aku jelek." Rianti bersedih hati dan melepas jepit bunga mataharinya.

Seketika saja ibu menuju pada Rianti lalu memeluknya dan berkata, "Cantik itu bukan soal wajah. Apalagi hal yang terpaksa karena orang lain. Cantik itu di situ," telunjuk ibu menjunjuk ke tempat jantung hati Rianti. "Setidaknya dia yang di situ tidak berubah menjadi jelek."

"Secara otomatis, jika wajahku atau penampilanku menjadi cantik ..., dia yang di sini juga akan menjadi cantik, kan Bu? Ya, logikanya begitu." Rianti yang bersidekap.

"Logika itu tidak seperti yang kau kira. Terkadang logika menyesuaikan dengan apa yang sedang kau butuhkan, kau inginkan, kau cari, kau temukan, dan yang kau tidak inginkan atau tidak kau sukai."

"Bagaimana bisa, Bu?"

Ibu mengelus bahu Rianti berkali-kali dan melebarkan bibirnya, kemudian kembali ke tempat dia menenun sarung sutra.

"Dua atau sepuluh tahun lagi, kau akan mengerti apa yang Ibu maksud." 

-Selesai-

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Terimakasih sudah mampi Kak Nur Chasanah.
Cerita yang sangat bermakna 👍🥰
Rekomendasi dari Drama
Novel
Sepi dan Emosi
Senna Simbolon
Flash
Logika-nya
Drew Andre A. Martin
Cerpen
Bronze
SEINDAH TAJ MAHAL
Iman Siputra
Novel
Bronze
AURORA
Dinialestari
Novel
LOVE IN ONE NIGHT
Gerin Pratama
Novel
Bronze
Overcast Wedding
Ayu Andini Sekarmelati
Novel
Lelaki 'Grup' Parent
Zihfa Anzani Saras Isnenda
Novel
Mocca untuk Senja
Lea Effreta Immanuel
Novel
Gold
The Salad Days
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Nyanyian Hujan
Dzakayfat Aizawa
Novel
Bronze
Because of You
Enang Rokajat Asura
Novel
Bronze
Ajari Aku Syahadat Cinta (Novela Edisi Revisi)
Khairul Azzam El Maliky
Novel
Gold
Metamorfosa
Mizan Publishing
Flash
Bronze
Luka Lama Seribu Harinya
winda aprillia
Novel
Gold
KKPK Garage Sale
Mizan Publishing
Rekomendasi
Flash
Logika-nya
Drew Andre A. Martin
Flash
Bronze
Ranum Senja
Drew Andre A. Martin
Flash
Salah - Benar?
Drew Andre A. Martin
Flash
Mawar Hitam
Drew Andre A. Martin
Novel
Serapah Sampah
Drew Andre A. Martin
Flash
Mengapa Juga?
Drew Andre A. Martin
Flash
Pemuda di Ruang Rapat
Drew Andre A. Martin
Novel
The E.T.E.R.N.I.T.Y
Drew Andre A. Martin
Flash
Konyol Memang
Drew Andre A. Martin