Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Logika-nya
1
Suka
4,842
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Rianti sedari tadi bersolek di depan cermin. Disisir berkali-kali rambutnya. Dipasang japit bunga mawar ungu. Kemudian dilepasnya dan diganti dengan japit bunga matahari. Menurutnya, warnanya lebih bagus jika bunga matahari dipadankan dengan bajunya yang berwarna merah delima. 

Ibu yang memperhatikan sambil menenenun sarung sutra, tersenyum melihat Rianti yang kini beranjak dewasa. Sembilan belas tahun berlalu, terasa seperti kemarin saja ibu baru melahirkannya dan menimang-nimangnya.

"Bagaimana, Bu?"

"Apa yang menurutmu cantik, akanlah terlihat cantik," jawab ibu sambil meminum teh hangatnya.

"Apakah aku cantik, Bu? Kata Alisa, aku tak secantik dia," ujar Rianti sambil memanyunkan bibirnya.

"Cantik tak cantik, kau tetaplah anak Ibu. Mereka berkata apapun, biarlah. Setidaknya tidak memperburuk hatimu yang lebih cantik jika dibandingkan yang Ibu lihat saat ini."

"Benar kaaan, aku jelek." Rianti bersedih hati dan melepas jepit bunga mataharinya.

Seketika saja ibu menuju pada Rianti lalu memeluknya dan berkata, "Cantik itu bukan soal wajah. Apalagi hal yang terpaksa karena orang lain. Cantik itu di situ," telunjuk ibu menjunjuk ke tempat jantung hati Rianti. "Setidaknya dia yang di situ tidak berubah menjadi jelek."

"Secara otomatis, jika wajahku atau penampilanku menjadi cantik ..., dia yang di sini juga akan menjadi cantik, kan Bu? Ya, logikanya begitu." Rianti yang bersidekap.

"Logika itu tidak seperti yang kau kira. Terkadang logika menyesuaikan dengan apa yang sedang kau butuhkan, kau inginkan, kau cari, kau temukan, dan yang kau tidak inginkan atau tidak kau sukai."

"Bagaimana bisa, Bu?"

Ibu mengelus bahu Rianti berkali-kali dan melebarkan bibirnya, kemudian kembali ke tempat dia menenun sarung sutra.

"Dua atau sepuluh tahun lagi, kau akan mengerti apa yang Ibu maksud." 

-Selesai-

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Terimakasih sudah mampi Kak Nur Chasanah.
Cerita yang sangat bermakna 👍🥰
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Pertemuan Dua Anak di Pekuburan
Ari Keling
Komik
Age Is Just A Number
edokomikecil
Flash
Logika-nya
Drew Andre A. Martin
Novel
Bronze
Griseo
Syeren medyanto
Novel
Mata untuk Aini
Aji Najiullah Thaib
Novel
Growing Up: Let's walk on flowers path together
Lilly Amundsen
Novel
Me?? Beautiful
Momo
Novel
We School : Sesak
Putri Lailani
Novel
Bronze
Meet you at 0,001% Chance
Antrasena
Flash
SHIKI -Anak Anjing yang Baik- part 1
Kosong/Satu
Flash
Benang
Mr.taaaa
Cerpen
Bronze
Surat untuk Ayah di Surga
White Blossom
Novel
Gold
KKPK Garage Sale
Mizan Publishing
Flash
Image dan Gengsi
Impy Island
Novel
Bronze
Janda Corona Menggugah
Abdul Muis Syam
Rekomendasi
Flash
Logika-nya
Drew Andre A. Martin
Flash
Pemuda di Ruang Rapat
Drew Andre A. Martin
Novel
The E.T.E.R.N.I.T.Y
Drew Andre A. Martin
Flash
Mawar Hitam
Drew Andre A. Martin
Flash
Bronze
Ranum Senja
Drew Andre A. Martin
Flash
Mengapa Juga?
Drew Andre A. Martin
Flash
Konyol Memang
Drew Andre A. Martin
Flash
Salah - Benar?
Drew Andre A. Martin
Novel
Serapah Sampah
Drew Andre A. Martin