Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Semua Untuk Yasmin
0
Suka
4,657
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Kalau saja bukan karena Yasmin, aku takkan mau melakukan semua ini.

Beberapa orang mengubek-ubek wajahku, memolesnya dengan berbagai riasan yang menurut mereka akan membuatku terlihat mirip seperti sosok Frankenstein.

Tentu saja, kulakukan ini demi Yasmin, gadis pujaanku. Akan lebih baik jika ia mengikuti kelas menari atau piano, tapi ia malah lebih memilih kelas teater . Sampai akhirnya akupun dengan rela hati mengikutinya sampai ke sini hanya untuk bisa bertemu dengannya setiap hari.

Cukup lama aku terdiam hingga akhirnya seseorang menepuk bahuku. Riasan telah selesai, satu per satu mereka -kelompok perias kami- meninggalkan ruangan untuk menyelesaikan pekerjaan lainnya.

Kutatap cermin di depanku. Wajah tampanku berubah 180 derajat menjadi sangat mengerikan kini. Namun semakin lama aku menatapnya, wajah dalam cermin itu perlahan berubah menjadi sangat aneh. Tiba-tiba seringaian aneh muncul menghiasi wajah itu, matanya yang hitam menatap tajam ke arahku. Aku hampir saja berlari saking takutnya saat cermin itu mulai berderak-derak mengerikan..

Frankenstein keluar dari dalam cermin itu. Darah segar mengalir dari jahitan di kepalanya, tangannya terjulur hingga mencapai kerah bajuku.

Ia hampir saja mencekikku.

Aku ingin berlari tapi tubuhku serasa membeku. Semakin ia mendekat, semakin aku berteriak-teriak panik.

"Ergi! Kamu kenapa?!"

Hah? Suara Yasmin?

Wajah Frankenstein berubah panik, sementara kedua bola matanya membulat polos.

"Ergi!"

Suara Yasmin lagi. Kali ini ia mengguncang-guncangkan kedua bahuku. Wajah Frankenstein tadi telah menghilang, cermin itu juga masih berada di tempatnya. Orang-orang dalam ruangan mulai menatapku aneh, beberapa bahkan tak sungkan lagi tertawa keras.

"Kamu melamun ya? Buruan! Bentar lagi gikiran kita tampil!"

"I ... Iya, bentar Yas." Setengah panik aku bergegas mengikutinya sambil menutup wajah mengingat tingkah memalukanku tadi. Kebiasaanku melamun rupanya harus dihilangkan!

Sekilas kutatap lagi cermin di depanku. Ya Tuhan, wajah itu memang sungguh menyeramkan!

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Mampir. Seseram apa sih itu wajah yang diubek-ubek?
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Nama Kecil
Yunia Susanti
Flash
Semua Untuk Yasmin
Hanachan
Novel
Bronze
Earmuffs
Riski Nasution
Novel
Gold
Olenka
Noura Publishing
Cerpen
Aspal Panjang (1)
Raja Alam Semesta
Novel
Siapa Tau?
Airlangga Kusuma
Novel
Bronze
Di Balik Senja
Kepo Amat
Novel
YANG PERNAH HILANG
ergina_eji
Novel
Bronze
Sepatu untuk Jenderal
Ariyanto
Novel
Bronze
Ditunggu Tuhan
Herman Sim
Novel
Bronze
Yang Hilang Takkan Kembali
Chendy Afra Ghinna
Novel
Hello An
Nurmala Manurung
Novel
Prahara di Langit Borneo
Raida
Novel
Bronze
Adolescent Crash
DMRamdhan
Novel
Gold
The Black Cat
Noura Publishing
Rekomendasi
Flash
Semua Untuk Yasmin
Hanachan
Novel
Menggapai Surga Cintamu
Hanachan
Flash
Semua Untuk Yasmin
Hanachan
Novel
Kebun Apel Bibi Elena
Hanachan