Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Semua Untuk Yasmin
0
Suka
4,767
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Kalau saja bukan karena Yasmin, aku takkan mau melakukan semua ini.

Beberapa orang mengubek-ubek wajahku, memolesnya dengan berbagai riasan yang menurut mereka akan membuatku terlihat mirip seperti sosok Frankenstein.

Tentu saja, kulakukan ini demi Yasmin, gadis pujaanku. Akan lebih baik jika ia mengikuti kelas menari atau piano, tapi ia malah lebih memilih kelas teater . Sampai akhirnya akupun dengan rela hati mengikutinya sampai ke sini hanya untuk bisa bertemu dengannya setiap hari.

Cukup lama aku terdiam hingga akhirnya seseorang menepuk bahuku. Riasan telah selesai, satu per satu mereka -kelompok perias kami- meninggalkan ruangan untuk menyelesaikan pekerjaan lainnya.

Kutatap cermin di depanku. Wajah tampanku berubah 180 derajat menjadi sangat mengerikan kini. Namun semakin lama aku menatapnya, wajah dalam cermin itu perlahan berubah menjadi sangat aneh. Tiba-tiba seringaian aneh muncul menghiasi wajah itu, matanya yang hitam menatap tajam ke arahku. Aku hampir saja berlari saking takutnya saat cermin itu mulai berderak-derak mengerikan..

Frankenstein keluar dari dalam cermin itu. Darah segar mengalir dari jahitan di kepalanya, tangannya terjulur hingga mencapai kerah bajuku.

Ia hampir saja mencekikku.

Aku ingin berlari tapi tubuhku serasa membeku. Semakin ia mendekat, semakin aku berteriak-teriak panik.

"Ergi! Kamu kenapa?!"

Hah? Suara Yasmin?

Wajah Frankenstein berubah panik, sementara kedua bola matanya membulat polos.

"Ergi!"

Suara Yasmin lagi. Kali ini ia mengguncang-guncangkan kedua bahuku. Wajah Frankenstein tadi telah menghilang, cermin itu juga masih berada di tempatnya. Orang-orang dalam ruangan mulai menatapku aneh, beberapa bahkan tak sungkan lagi tertawa keras.

"Kamu melamun ya? Buruan! Bentar lagi gikiran kita tampil!"

"I ... Iya, bentar Yas." Setengah panik aku bergegas mengikutinya sambil menutup wajah mengingat tingkah memalukanku tadi. Kebiasaanku melamun rupanya harus dihilangkan!

Sekilas kutatap lagi cermin di depanku. Ya Tuhan, wajah itu memang sungguh menyeramkan!

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Mampir. Seseram apa sih itu wajah yang diubek-ubek?
Rekomendasi dari Drama
Novel
3 Titik Cinta Saturnus & Venus
제천대성
Flash
Semua Untuk Yasmin
Hanachan
Novel
Bronze
Airy
Jenny C Blom
Novel
Bronze
Jejak Tirani
Fanni Silviana Supenda
Komik
Nematode
A.B.O
Novel
Bronze
Di Tepi Sungai Pangkajene
F Daus AR
Komik
Triplet & The Weird School
Dhias
Flash
Kutitip Rindu
madiani_shawol
Komik
Bronze
Terb(it)enam
Bayu M. I.
Cerpen
Aku Bukan Anak OSIS
Adiba
Novel
Bronze
Kang Azzam: Sang Kiai dan Metamorfosa
Khairul Azzam El Maliky
Cerpen
Restu Majene
Suryawan W.P
Novel
Shagara
Dita
Novel
Delay
Imajiner
Flash
Tabungan Untuk Istri
Mufidah Raihana
Rekomendasi
Flash
Semua Untuk Yasmin
Hanachan
Novel
Menggapai Surga Cintamu
Hanachan
Flash
Semua Untuk Yasmin
Hanachan
Novel
Kebun Apel Bibi Elena
Hanachan