Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Semua Untuk Yasmin
0
Suka
4,654
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Kalau saja bukan karena Yasmin, aku takkan mau melakukan semua ini.

Beberapa orang mengubek-ubek wajahku, memolesnya dengan berbagai riasan yang menurut mereka akan membuatku terlihat mirip seperti sosok Frankenstein.

Tentu saja, kulakukan ini demi Yasmin, gadis pujaanku. Akan lebih baik jika ia mengikuti kelas menari atau piano, tapi ia malah lebih memilih kelas teater . Sampai akhirnya akupun dengan rela hati mengikutinya sampai ke sini hanya untuk bisa bertemu dengannya setiap hari.

Cukup lama aku terdiam hingga akhirnya seseorang menepuk bahuku. Riasan telah selesai, satu per satu mereka -kelompok perias kami- meninggalkan ruangan untuk menyelesaikan pekerjaan lainnya.

Kutatap cermin di depanku. Wajah tampanku berubah 180 derajat menjadi sangat mengerikan kini. Namun semakin lama aku menatapnya, wajah dalam cermin itu perlahan berubah menjadi sangat aneh. Tiba-tiba seringaian aneh muncul menghiasi wajah itu, matanya yang hitam menatap tajam ke arahku. Aku hampir saja berlari saking takutnya saat cermin itu mulai berderak-derak mengerikan..

Frankenstein keluar dari dalam cermin itu. Darah segar mengalir dari jahitan di kepalanya, tangannya terjulur hingga mencapai kerah bajuku.

Ia hampir saja mencekikku.

Aku ingin berlari tapi tubuhku serasa membeku. Semakin ia mendekat, semakin aku berteriak-teriak panik.

"Ergi! Kamu kenapa?!"

Hah? Suara Yasmin?

Wajah Frankenstein berubah panik, sementara kedua bola matanya membulat polos.

"Ergi!"

Suara Yasmin lagi. Kali ini ia mengguncang-guncangkan kedua bahuku. Wajah Frankenstein tadi telah menghilang, cermin itu juga masih berada di tempatnya. Orang-orang dalam ruangan mulai menatapku aneh, beberapa bahkan tak sungkan lagi tertawa keras.

"Kamu melamun ya? Buruan! Bentar lagi gikiran kita tampil!"

"I ... Iya, bentar Yas." Setengah panik aku bergegas mengikutinya sambil menutup wajah mengingat tingkah memalukanku tadi. Kebiasaanku melamun rupanya harus dihilangkan!

Sekilas kutatap lagi cermin di depanku. Ya Tuhan, wajah itu memang sungguh menyeramkan!

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Mampir. Seseram apa sih itu wajah yang diubek-ubek?
Rekomendasi dari Drama
Flash
Semua Untuk Yasmin
Hanachan
Novel
Bronze
Terbang ke Dasar Laut
Yesno S
Novel
Gold
Let's Break Up
Bentang Pustaka
Novel
Gold
The Black Cat
Noura Publishing
Flash
Danau
Fatimah Ar-Rahma
Cerpen
Bronze
Diary Senyum Harry
Herumawan Prasetyo Adhie
Novel
Bronze
Simfoni Hitam
Fatma Hida
Novel
Siapa Tau?
Airlangga Kusuma
Novel
HUSST RAHASIA!
Niar Puji Cayati
Flash
Masakan Ibu
NO-NAME
Flash
Lara yang Terpendam
Nita Roviana
Novel
Bronze
Half of Lemon
Sinta Yudisia
Novel
Mi Jowo
Bla
Novel
L/R
Fani Fujisaki
Novel
Bronze
Tuan September
DameNingen
Rekomendasi
Flash
Semua Untuk Yasmin
Hanachan
Novel
Menggapai Surga Cintamu
Hanachan
Flash
Semua Untuk Yasmin
Hanachan
Novel
Kebun Apel Bibi Elena
Hanachan