Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Lose 2
0
Suka
5,030
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Waktu menunjukkan pukul satu dini hari. Mataku berat dan terasa perih juga bengkak karena menangis. Tak kusangka masalah datang bertubi-tubi. Mulai dari Mas Doni yang selingkuh dan putriku yang sudah dua belas jam menghilang tanpa kabar. ku balik badanku menghadap ke arah punggung Mas Doni yang terlelap seolah tidak ada masalah. Aku bangkit dan membuka pintu kamar menuju keruangan kantor mengambil sepucuk kertas dan sebuah tinta.

ku tuliskan sebuah untaian kata...

Untuk semuanya aku minta maaf tak bisa menjadi orang yang baik selama empat tahun ini. Aku berharap dengan kepergianku aku tak di benci oleh siapapun, karena ini adalah rasa penebus kesalahan atas kekuranganku selama empat tahun ini.

Untuk Bapak dan Ibu, terimakasih atas bimbingannya selama saya menjadi menantu anda, saya mohon untuk merubah pola ajar kalian terhadap Putri saya yaitu cucu kalian, Naira. Jangan biarkan Naira menjadi sepertiku atau Ayahnya.

Untuk mu Suami dan lelaki yang tidak bisa ku benci, tolong jaga Ibu, Bapak, dan Naira. walau kamu tak mencintaiku lagi, tapi belajarlah setia, Mas. Sampaikan pada putri kita bahwa ibunya adalah orang yang paling sayang terhadapnya.

Mas, cincin nikah kita berikan pada Agni, nikahilah dan berjanjilah hidup dengan bahagia tanpa melupakan siapapun.

Lila.

Setelah menulis sepucuk surat, entah kenapa Lila menuju ke arah dapur. Dicarinya Tali dan di bukanya pintu belakang. Disana Lila melihat ada tiang yang memili batang siku-siku seolah-olah membantunya membulatkan niat. Lila melempar tali kearah siku-siku yang memiliki ruas , dan menyimpulnya sebagai pengikat, lalu diujung tali ia simpul lagi sambil di kalungkan ke lehernya. Dibawah kaki Lila ada kursi pelastik yang siap ia tendang.

Lila menendang bangku tersebut sehungga tubuhnya tergantung. lila mulai merasakan sesak oleh ikatan tali di lehernya. Seketika tak meronta tetapi mengeluarkan air mata. Lila tau, walau putrinya kembali Suaminya tak akan kembali. Walau jasad suaminya sedang tertidur disampingnya, memeluknya, menciuminya, tetapi hati suaminya sedang diisi oleh bayang-bayang wanita lain. Lila tak bisa merubah apapun, maka memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.

" Semoga mas Doni bisa berbahagia."

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Flash
Lose 2
mafaz mira
Flash
Bronze
Pangeran di Bus Kota
Sulistiyo Suparno
Novel
SEMESTA MASIH MERESTUI
Nurhidayati
Novel
Bronze
Pengakuan Psikopat
Verawati Halim
Novel
Growing Up: Let's walk on flowers path together
Lilly Amundsen
Flash
Mengatasi Penyakit Menganggur
Eko Triono
Novel
Gold
Go Where Your Heart Takes You
Noura Publishing
Novel
Bronze
Yuko
Juli Mekariani Simbolon
Novel
Bronze
Bendera Setengah Tiang
I Gede Luwih
Novel
Meong
Laila NF
Cerpen
Bronze
Ibu-ku Sang Penyemangat
Muhammad Avicenna Alifhandi
Flash
Salah Siapa?
Sri Marflowers
Novel
Gold
Arah Musim
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Bleu
Seli Suliastuti
Novel
Bronze
Jangan Ambil Surgaku
Ari Keling
Rekomendasi
Flash
Lose 2
mafaz mira
Flash
LOSE
mafaz mira
Flash
Masita
mafaz mira
Novel
Wings
mafaz mira
Flash
Pulang
mafaz mira
Novel
Mahesa
mafaz mira