Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Sejarah
Kartini
8
Suka
7,879
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Pada masa itu, menjadi wanita adalah sebuah kesalahan. Tidak banyak memiliki hak tapi penuh dengan kewajiban. Wanita harus patuh. Wanita harus taat. Dan, pria bagai raja yang harus dipuja-puja.

 

Diskriminasi menjadi primadona dari segala kegelisahan hati seorang wanita. Bukan hanya tentang wanita yang tidak boleh mengenyam pendidikan, tetapi juga wanita yang tak boleh melawan kehendak para pria; ayah, saudara laki-laki, dan tentu saja suami.

 

Sampai lahirlah seorang wanita pejuang ketidakadilan. Dia menolak derajat wanita yang tak seindah mutiara. Dia memberontak atas pendidikan wanita yang tak dapat menembus cakrawala. Dia berjalan menepis kegelapan, menuju arah yang terang benderang. Dia membawa cahaya pelita bagi setiap wanita Indonesia. Dialah Kartini. Raden Ajeng Kartini.

 

Sekarang, wanita adalah wanita. Mereka punya hak, pun tetap punya kewajiban yang seimbang dengan hak. Wanita dihargai. Wanita dihormati.

 

“Tapi, akhir-akhir ini banyak wanita yang tidak tahu caranya menghargai diri sendiri, banyak wanita yang tidak tahu menghormati dirinya sendiri. Bodohkah mereka?” ujar Ratna setelah membaca sepenggal perjuangan Kartini dari buku yang aku pegang.

 

“Tidak, mereka hanya terlalu pintar dalam memandang cinta, uang dan berlian yang sangat menyilaukan mata hati, sampai membuat mereka buta dan tidak tahu caranya menghargai dan menghormati diri mereka sendiri, apalagi menghormati dan menghargai sesama wanita,” jawabku seraya menutup buku catatan milik nenek. Kemudian, aku menatap sendu pada Ratna yang terlihat kesal dengan nasibnya. Suaminya beberapa bulan lalu dibawa pergi oleh seorang pelakor.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Salut
Rekomendasi dari Sejarah
Flash
Kartini
Tiansetian
Novel
Gold
Saat-Saat Terakhir Bersama Soeharto
Bentang Pustaka
Novel
Gold
Fear
Noura Publishing
Cerpen
Bronze
September di Kota Kembang
Silvarani
Novel
DIVIDE ET IMPERA
Sastra Introvert
Novel
Bronze
Sang Penyair
Kalist. G. O Daut
Novel
Tan Hua Di Kolam Darah
LaVerna
Novel
Bronze
Ambruk Beringin Tua
Indra Agusta
Flash
Surat dari Batavia ke Soerabaya
Lentera jingga
Novel
Bronze
Perempuan Sehabis Gelombang
Panji Pratama
Novel
Bronze
Tarka Sengkalan & Simbol Masa 1997/98
RK Awan
Flash
1983. Kesaksian
Nur Rama Data Kapentas
Novel
Dahlia Merah di Penghujung Abad
tuhu
Flash
Asal Usul Wingko Babat
d Curly Author
Flash
Kota Hastinapura
Nur Khafidhin
Rekomendasi
Flash
Kartini
Tiansetian
Flash
Surat Rindu Untuk Ibu
Tiansetian
Flash
BELL
Tiansetian
Flash
Petrichor
Tiansetian