Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Thriller
DANYANG (Penunggu)
3
Suka
8,208
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Elah dalah! Kang! Amit-amit jabang bayi ojo kaget !”

Kentus tiba-tiba meloncat mundur dari mulut gua. Tanpa sengaja menabrak Karta yang sedang duduk hingga nyaris terjengkang.

Asem!” Karta memukul pantat Kentus.

“Ada apa, Tus?” Darsa berubah waspada saat Kentus tidak menjelaskan apa-apa dan hanya menjentikkan jarinya dua kali. Isyarat adanya bahaya.

“Karta!” Darsa melemparkan pedang milik rekannya dan bergegas meloncat ke mulut gua. “Mundur! Lindungi Raden! Cepat!”

Kentus menurut dan segera berdiri di sisi Raden Admaja beserta dua pengawal lainnya. Pedang mereka sama-sama terangkat. Sementara itu, Darsa dan Karta berjaga dan mengawasi di dekat mulut gua dengan tatapan waspada.

“Ada apa?” tanya Raden Admaja.

“Ada seseorang berjalan menuju kemari, Den," Kentus memberitahu.

“Seseorang?” Raden Admaja mengerutkan keningnya. Merasa aneh.

“Dan dia membawa obor,” Darsa menambahkan.

“Obor?!” Semuanya terkejut.

“Hujan-hujan begini?” tanya Raden Admaja tak yakin.

Darsa mengangguk yakin. Meskipun enggan untuk mempercayainya.

Ya. Cahaya yang semakin mendekat itu memang cahaya dari sebuah obor yang dipegang oleh seseorang. Entah bagaimana seseorang yang masih misterius itu bisa mempertahankan nyala obor di tengah-tengah hujan lebat begini.

Cahaya halilintar kemudian menyambar. Menembus kelebatan hujan dan menerangi kesuraman sekitar telaga. Meski hanya sekejap. Disusul oleh suara guntur yang menggelegar. Bergemuruh. Membuat langit-langit dan lantai gua terasa bergetar-getar di atas kepala dan kaki mereka.

“Kang!”

Karta memberi peringatan begitu cahaya dari halilintar telah menghilang.

Wajah Darsa juga tampak menegang. Menandakan kalau dia juga melihat kejadian di luar nalar manusia biasa itu. Namun, Darsa urung mengatakan apa-apa atau tepatnya dia tidak tahu hendak mengatakan apa. Sedang tangannya semakin erat memegang pedangnya yang terangkat.

Ya. Dia juga melihatnya.

Siapakah atau apakah gerangan sosok itu? Apakah sosok itu masih bisa dihadapi menggunakan pedangku yang baru saja diasah?

“Kang!" Karta memperingatkan lagi.

“Ada apa?” tanya Raden Admaja yang bisa merasakan ketegangan itu.

“Kang?” desak Karta mulai panik.

Sungguh! Seharusnya, Darsa sudah mengatakan sesuatu, memberikan aba-aba agar segera kabur dari dalam gua atau apalah. Tapi, tidak. Lelaki itu masih saja diam dengan wajah tegang. Sedangkan sosok misterius itu semakin mendekati mulut gua.

“Ada apa, Kang?” tanya Kentus dengan suara bergetar.

“Kang!” Karta memekik.

“Ada apa, Kang Darsa?!” Raden Admaja turut mendesak.

Darsa meneguk ludahnya. “Seseorang itu berjalan di atas air Telaga Wangi, Den.”

(Cuplikan novel Dewi Batari yang masih dikurasi)

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
😱😱
Rekomendasi dari Thriller
Flash
DANYANG (Penunggu)
Wiji Lestari
Novel
Lemas
artabak
Flash
Temuan, ambil atau tinggalkan?
Rizal Syaiful Hidayat
Novel
Flashback 1998
Melty S Riscahyanti
Novel
Bronze
The Last Winter
Mell Shaliha
Novel
Ame
Haifa Artanti
Novel
The Babad Noir Chronicles
Nikodemus Yudho Sulistyo
Cerpen
Bronze
Rumah Cemara
Magnific Studio
Flash
Bronze
Matinya Senja
Hanifa Rahma
Cerpen
Bronze
Sang Penulis
Dimarifa Dy
Novel
Bronze
RAHASIA CINTA SANG PSIKOPAT
Triboy Mustiqa
Novel
Bronze
Intrik
Eko Hartono
Novel
Gosh Stalker
TF Nasution
Novel
Behind The Window
Rayi Nanda Siti
Cerpen
PESTA KEMATIAN
Rian Widagdo
Rekomendasi
Flash
DANYANG (Penunggu)
Wiji Lestari
Flash
CERMIN ANTIK
Wiji Lestari
Flash
PETELOT (Jawa)
Wiji Lestari
Novel
Bronze
LAYUNG Puru Sotama
Wiji Lestari
Flash
SUARA LEBAH
Wiji Lestari
Flash
BUJANGAN BAJINGAN
Wiji Lestari
Flash
MUSTIKA ULAR
Wiji Lestari
Cerpen
Modus Operandi
Wiji Lestari
Flash
SHAMPOO
Wiji Lestari
Flash
Kopi & Gorengan
Wiji Lestari
Flash
PETELOT (PENSIL / INDO)
Wiji Lestari
Flash
Kalau Bukan Jodoh
Wiji Lestari
Flash
KADO TERBAIK
Wiji Lestari
Flash
PONSEL
Wiji Lestari