Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Explore
Pilihan
Genre
Wanita Tua dan Tangisnya
Bagaimana jika kamu bertemu dengan seorang nenek yang tiba-tiba berada di balkon kamarmu?
Wanita Tua dan Tangisnya

Malam begitu syahdu terasa sangat menenangkan jiwa. Angin berembus gemulai menerpa kulit memberikan sejuk pada setiap kesahku. Membuat mata mengatup pelan-pelan merasai damai dan tentram sejenak. Membiarkan telingaku yang berjaga untuk saat ini. 

Mataku terbuka cepat tatkala mendengar suara tangis memilukan di balik tirai. Segera aku mencari asal suara itu muncul. Oh, ternyata ... seorang wanita tua sedang duduk di balkon kamarku. Matanya nampak sendu dengan air mata berjatuhan tiada henti. Tangannya menutupi sebagian wajah sehingga tak kudapati rupa itu seutuhnya. Aku menyapanya sekali, tetapi tiada diindahkan.

"Nek ...." Aku menyapanya lagi lebih lembut. Dia masih betah dengan isakannya. Tubuhnya bergetr naik turun, rambutnya yang memutih ikut tergerak-gerak. 

"Nek ...." Ini kali ketiga aku memanggilnya. Kali ini, dia berhenti dari isakannya. Lalu mendongakkan kepala membalas tatapanku. 

"Nenek kenapa?" Ia hanya diam, tapi terus memandangiku lekat. Bola matanya yang hitam legam, menyorot tajam ke arahku. 

Dia bangkit dan mulai mendekatiku. Seraya mengusap buliran yang terus mengaliri pipi keriputnya. Perlahan namun pasti, dia menyeringai. Seringainya terasa aneh sekaligus memberikan efek ngeri saat melihatnya. Bulu kudukku meregang, jantung semakin kencang ritmenya. 

Wajah itu perlahan berubah. Lama kelamaan menampilkan taring yang semakin memanjang. Aku menjerit seketika. Namun, kakiku seolah terpaku tiada bisa berlari. Sampai ia berhasil mencekikku kuat, semakin kuat. Diiringi tawa menggelegar memenuhi ruangan. 

Aku mendorongnya tak kalah kuat. Memukul-mukul dadanya dengan kencang. Anehnya, ia terus saja menyeringai mengerikan. Sampai akhirnya, mendadak ia terjungkal dengan sendirinya saat aku merapalkan kalimat-kalimat tauhid. 

"Astaghfirullah!!!" Aku membuka mataku saat itu juga. Kemudian berpindah ke tempat tidur. Tak lupa menutup kembali pintu balkon. 

5 disukai 3 komentar 4.8K dilihat
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
wah ngeri, mak lampir datang 😱
demit, Kak. 🤭 thx sudah berkunjung. 🙏🏻💞
vampir? jin?
Saran Flash Fiction