Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Thriller
DANYANG (Penunggu)
3
Suka
8,172
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Elah dalah! Kang! Amit-amit jabang bayi ojo kaget !”

Kentus tiba-tiba meloncat mundur dari mulut gua. Tanpa sengaja menabrak Karta yang sedang duduk hingga nyaris terjengkang.

Asem!” Karta memukul pantat Kentus.

“Ada apa, Tus?” Darsa berubah waspada saat Kentus tidak menjelaskan apa-apa dan hanya menjentikkan jarinya dua kali. Isyarat adanya bahaya.

“Karta!” Darsa melemparkan pedang milik rekannya dan bergegas meloncat ke mulut gua. “Mundur! Lindungi Raden! Cepat!”

Kentus menurut dan segera berdiri di sisi Raden Admaja beserta dua pengawal lainnya. Pedang mereka sama-sama terangkat. Sementara itu, Darsa dan Karta berjaga dan mengawasi di dekat mulut gua dengan tatapan waspada.

“Ada apa?” tanya Raden Admaja.

“Ada seseorang berjalan menuju kemari, Den," Kentus memberitahu.

“Seseorang?” Raden Admaja mengerutkan keningnya. Merasa aneh.

“Dan dia membawa obor,” Darsa menambahkan.

“Obor?!” Semuanya terkejut.

“Hujan-hujan begini?” tanya Raden Admaja tak yakin.

Darsa mengangguk yakin. Meskipun enggan untuk mempercayainya.

Ya. Cahaya yang semakin mendekat itu memang cahaya dari sebuah obor yang dipegang oleh seseorang. Entah bagaimana seseorang yang masih misterius itu bisa mempertahankan nyala obor di tengah-tengah hujan lebat begini.

Cahaya halilintar kemudian menyambar. Menembus kelebatan hujan dan menerangi kesuraman sekitar telaga. Meski hanya sekejap. Disusul oleh suara guntur yang menggelegar. Bergemuruh. Membuat langit-langit dan lantai gua terasa bergetar-getar di atas kepala dan kaki mereka.

“Kang!”

Karta memberi peringatan begitu cahaya dari halilintar telah menghilang.

Wajah Darsa juga tampak menegang. Menandakan kalau dia juga melihat kejadian di luar nalar manusia biasa itu. Namun, Darsa urung mengatakan apa-apa atau tepatnya dia tidak tahu hendak mengatakan apa. Sedang tangannya semakin erat memegang pedangnya yang terangkat.

Ya. Dia juga melihatnya.

Siapakah atau apakah gerangan sosok itu? Apakah sosok itu masih bisa dihadapi menggunakan pedangku yang baru saja diasah?

“Kang!" Karta memperingatkan lagi.

“Ada apa?” tanya Raden Admaja yang bisa merasakan ketegangan itu.

“Kang?” desak Karta mulai panik.

Sungguh! Seharusnya, Darsa sudah mengatakan sesuatu, memberikan aba-aba agar segera kabur dari dalam gua atau apalah. Tapi, tidak. Lelaki itu masih saja diam dengan wajah tegang. Sedangkan sosok misterius itu semakin mendekati mulut gua.

“Ada apa, Kang?” tanya Kentus dengan suara bergetar.

“Kang!” Karta memekik.

“Ada apa, Kang Darsa?!” Raden Admaja turut mendesak.

Darsa meneguk ludahnya. “Seseorang itu berjalan di atas air Telaga Wangi, Den.”

(Cuplikan novel Dewi Batari yang masih dikurasi)

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
😱😱
Rekomendasi dari Thriller
Flash
DANYANG (Penunggu)
Wiji Lestari
Novel
Bronze
Jurnal Para Arwah: ATMA
Bakasai
Novel
Gold
Carmine
Noura Publishing
Novel
The Candles and Their Owners
Aning Lacya
Novel
Gold
Dua Dini Hari
Noura Publishing
Novel
Mayat Terakhir
yulisaputra
Novel
Mark The Dates
Noor Cholis Hakim
Novel
Perempuan Tanpa Nama
Daras Resviandira
Novel
Bronze
L.A. THE DETECTIVE
Nur Baiti (Hikaru)
Novel
Gold
Ve
Noura Publishing
Novel
SASAR
ALDEVOUT
Novel
Bronze
Kami (bukan) Tinta Berdasi
Martha Z. ElKutuby
Flash
Bad Innocent Girl
Sathya Vahini
Novel
Bronze
Rantai Mawar
Mega
Novel
Bronze
Melankoli
Mr.taaaa
Rekomendasi
Flash
DANYANG (Penunggu)
Wiji Lestari
Flash
MUSTIKA ULAR
Wiji Lestari
Flash
Kalau Bukan Jodoh
Wiji Lestari
Flash
BUJANGAN BAJINGAN
Wiji Lestari
Cerpen
Modus Operandi
Wiji Lestari
Flash
PETELOT (PENSIL / INDO)
Wiji Lestari
Flash
KADO TERBAIK
Wiji Lestari
Novel
Bronze
LAYUNG Puru Sotama
Wiji Lestari
Flash
CERMIN ANTIK
Wiji Lestari
Flash
PONSEL
Wiji Lestari
Flash
SUARA LEBAH
Wiji Lestari
Flash
PETELOT (Jawa)
Wiji Lestari
Flash
SHAMPOO
Wiji Lestari
Flash
Kopi & Gorengan
Wiji Lestari