Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Kobayashi menelusuri jalanan kota yang ramai saat malam Natal. Coklat, kue-kue, kado-kado Natal terbungkus dalam kantong yang berbeda, membuatnya kewalahan menenteng di tangan kanan dan kirinya. Tapi, ia amat antusias membawa ini semua ke rumah. Keluarganya tengah menunggu kepulangannya untuk acara makan malam. Ia ingin membagikan kado-kado serta makanan kepada mereka. Pasti mereka akan sangat bahagia.
Tiba di rumah, ia memencet bel. Seorang wanita paruh baya membukakan pintu lalu langsung memeluknya. Kobayashi menyerahkan bawaannya yang diterima oleh sang istri dengan gembira. Ia membantu Kobayashi membawa masuk ke rumah.
"Papa! Akhirnya pulang!" Sosok anak perempuan berusia sekitar enam tahun berlari kecil lalu memeluk kaki Kobayashi. Pria itu langsung menggendongnya. Anak laki-laki yang usianya lebih tua merajuk di sampingnya.
"Papa! Kita buka kado sekarang ya!"
"Tidak, Kouta-chan! Tunggu sampai tengah malam!" Dari dapur terdengar suara istri Kobayashi merespon rengekan Kouta. Anak itu mencebik lalu meninggalkan Kobayashi menuju ke dapur.
"Ayo, makan malam dulu!" ajak istri Kobayashi sambil meletakkan satu per satu nasi dan lauk di meja makan. Kobayashi duduk di samping anak perempuannya. Sementara sang istri dan Kouta mengambil tempat di hadapannya.
Canda, tawa, obrolan-obrolan ringan menghiasi acara makan malam. Kobayashi menikmati tiap momen kumpul keluarga seperti ini. Ia selalu sibuk bekerja hingga larut malam. Jadi, tak memiliki banyak waktu berkumpul bersama keluarganya.
Setelah makan malam, Kobayashi memberikan kado Natal kepada Kouta, anak perempuan, dan istrinya. Mereka semua tampak bahagia melihat benda idaman mereka sebagai isi kado. Mainan, baju bagus, tas mahal.
"Selamat Natal!" Sang istri berseru, disambut oleh teriakan antusias anak-anaknya. Waktu menunjukkan pukul dua belas malam. Akhirnya malam Natal berakhir. Hari Natal pun tiba. Acara mereka berakhir sudah. Dengan sorot mata nanar, Kobayashi memperhatikan istri dan anaknya membershikan rumah. Piring kotor dicuci, sampah dibuang, kado-kado dikumpulkan di suatu tempat.
"Yosh! Selesai!" Wanita paruh baya itu membimbing si anak perempuan dan laki-laki menghadapi Kobayashi. Mereka semua membungkuk sopan. Si wanita paruh baya pun bicara, mewakili yang lain.
"Terima kasih, Kobayashi-san telah memakai jasa kami. Keluarga Sewaan. Semoga puas dengan pelayanan kami. Tolong bantu memberikan feedback yang bagus pada situs Keluarga Sewaan. Selamat Natal. Semoga hari anda menyenangkan! Ah! Untuk kado, kami tak akan membawanya karena bisa melanggar prosedur."
Satu per satu pun pergi, menyisakan deretan kenangan manis untuknya. Dua jam itu terasa singkat tetapi amatlah berharga.