Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
A Warm Hug
4
Suka
8,534
Dibaca

MINA mendesis kedinginan sementara ia merapatkan mantel panjangnya sambil memeluk diri. Di sampingnya, adiknya tampak baik-baik saja mendorong troli kopor sambil celingukan mencari jemputan, sama sekali tidak terganggu dengan hawa dingin yang menusuk tulang.

“Huh!” Mina membuang napas, menggosok-gosokkan telapak tangannya yang sedingin es lalu menempelkannya ke leher. “Kenapa Korea sedingin ini,” bisiknya bermonolog, tetapi masih bisa ditangkap indera pendengaran adiknya.

“Ini Desember, Kak. Wajar saja kalau dingin,” sahut adiknya melirik Mina sekilas. “Justru akan terasa aneh kalau panas.”

Mina tidak menyahuti ucapan bernada sarkas itu. Ia sibuk menghangatkan diri sambil terus berjalan. Kemudian ia menoleh ketika mendengar suara adiknya yang setengah bergumam. “Kak, sepertinya laki-laki itu menghampiri kita.”

Mina mengikuti arah pandang adiknya dan melihat pria bertubuh tinggi dan berpakaian sedikit tidak wajar di musim dingin begini, berjalan dengan langkah tegas menuju mereka—tepatnya ke arahnya.

Serentak langkah Mina terhenti dan adiknya lekas menyingkir ketika pria yang mereka bicarakan tiba di hadapan Mina yang bertampang shock sedikit bodoh.

“Mikail ....” Mina urung menyelesaikan ucapannya ketika pria berwajah manis tetapi tidak pernah bersikap manis—hanya jika sedang bersamanya—itu tiba-tiba saja menariknya ke dalam pelukan.

Tubuh gigil Mina serasa membeku. Matanya mengungkapkan ketidakpercayaan. Sementara otaknya menebak-nebak apa kiranya yang dimakan pria ini tadi pagi sehingga bisa bersikap manis seperti ini kepadanya.

“Tahu dari mana aku pulang hari ini?” Tiba-tiba Mina mendapati dirinya bertanya. Tangannya tanpa sadar sudah terangkat melingkari pinggang Mikail, membuat tubuhnya menghangat bersama perasaannya.

Mikail mengurai pelukan mereka dan menatap mata Mina sebentar. Alih-alih menjawab, ia justru mengacak-acak rambut gadis itu sambil berkata, “Kau sudah besar sekarang.”

Ringan saja, tetapi mampu membuat jantung Mina berdebar kencang. Ia merapikan rambutnya dengan gerakan kaku yang membuat adiknya gregetan dan gagal menahan diri untuk tidak berdeham.

Dua orang dewasa itu serentak menoleh ke arah gadis muda yang kini memasang senyum tak enak hati. Mina terkesiap pelan, seolah baru saja tersadar kalau adiknya masih di sana bersamanya.

“Oh, iya.” Dengan pipi memanas menahan malu, ia menarik adiknya ke sisinya. “Ini adikku. Sina.”

Hampir saja Sina memutar bola mata mendengar kegugupan dalam suara kakaknya. Kemana arwah pretty savage yang selama ini merasuki jiwa kakaknya?

“Senang bertemu denganmu.” Mikail mengulurkan tangannya. “Aku Mikail.”

Sina membalasnya dengan mengatakan hal yang sama, bahwa ia juga merasa senang bisa berkenalan dengan Mikail yang sepertinya memiliki perasaan khusus pada kakaknya. Kontan saja sikapnya itu menguatkan keinginan Mina untuk mematahkan batang tenggorokannya detik itu juga.

“Sini, berikan padaku.” Tiba-tiba saja Mikail mengambil alih troli kopor dari tangan Sina dan mendorongnya ke luar bandara.

Tanpa membuang waktu, Sina langsung memutar badannya menghadap Mina yang masih memandangi kepergian Mikail nyaris tanpa berkedip. “Kak,” panggilnya mengalihkan perhatian Mina kepadanya. “Kau berutang penjelasan padaku.”

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Romantis
Flash
A Warm Hug
Yooni SRi
Novel
Bronze
Cinta Ini Rasa Itu
SURIYANA
Novel
Cry Disease
Priscilla Melva Sharon
Novel
Elfchen
Mayda Alana
Novel
White Lies
Khairani Ali
Novel
YOUNG HUSBAND
Ratsel
Skrip Film
Dear Mr. Right!: Arin
Delly Purnama Sari
Novel
Hanari
Meliawardha
Novel
Bronze
Al Kahfi Land 3 - Delusi
indra wibawa
Novel
Bronze
ANATA DAKE
Yattis Ai
Novel
Bronze
Nona Barshop
CeritaAin.
Novel
LABIRIN
Riri
Novel
We Don't Just Break
Anisa Rahayu
Novel
Figuran Menjadi Istri Kakak Protagonis
Secretnmh02
Novel
Bronze
Gadis Sastra
Achmad Muchtar
Rekomendasi
Flash
A Warm Hug
Yooni SRi
Cerpen
Bronze
Sebelah
Yooni SRi
Flash
Under The Rain #1
Yooni SRi
Flash
Ghina, Ayo Move On!
Yooni SRi
Cerpen
Bronze
Abaikan Dengan Buku
Yooni SRi
Cerpen
Bronze
Drama Kecupan Manis
Yooni SRi
Flash
Terkabulnya Doa
Yooni SRi
Novel
(Un)natural Feeling
Yooni SRi
Flash
Under The Rain #2 (END)
Yooni SRi
Cerpen
Bronze
Karena Cinta Tidak Pernah Memandang Usia
Yooni SRi
Flash
Berakhir
Yooni SRi
Flash
Ms. Priority
Yooni SRi
Cerpen
Bronze
Menanti Masa
Yooni SRi
Flash
Pria Asing
Yooni SRi
Novel
Kayla: Perempuan Penggenggam Bara Api
Yooni SRi