Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
A Warm Hug
4
Suka
8,708
Dibaca

MINA mendesis kedinginan sementara ia merapatkan mantel panjangnya sambil memeluk diri. Di sampingnya, adiknya tampak baik-baik saja mendorong troli kopor sambil celingukan mencari jemputan, sama sekali tidak terganggu dengan hawa dingin yang menusuk tulang.

“Huh!” Mina membuang napas, menggosok-gosokkan telapak tangannya yang sedingin es lalu menempelkannya ke leher. “Kenapa Korea sedingin ini,” bisiknya bermonolog, tetapi masih bisa ditangkap indera pendengaran adiknya.

“Ini Desember, Kak. Wajar saja kalau dingin,” sahut adiknya melirik Mina sekilas. “Justru akan terasa aneh kalau panas.”

Mina tidak menyahuti ucapan bernada sarkas itu. Ia sibuk menghangatkan diri sambil terus berjalan. Kemudian ia menoleh ketika mendengar suara adiknya yang setengah bergumam. “Kak, sepertinya laki-laki itu menghampiri kita.”

Mina mengikuti arah pandang adiknya dan melihat pria bertubuh tinggi dan berpakaian sedikit tidak wajar di musim dingin begini, berjalan dengan langkah tegas menuju mereka—tepatnya ke arahnya.

Serentak langkah Mina terhenti dan adiknya lekas menyingkir ketika pria yang mereka bicarakan tiba di hadapan Mina yang bertampang shock sedikit bodoh.

“Mikail ....” Mina urung menyelesaikan ucapannya ketika pria berwajah manis tetapi tidak pernah bersikap manis—hanya jika sedang bersamanya—itu tiba-tiba saja menariknya ke dalam pelukan.

Tubuh gigil Mina serasa membeku. Matanya mengungkapkan ketidakpercayaan. Sementara otaknya menebak-nebak apa kiranya yang dimakan pria ini tadi pagi sehingga bisa bersikap manis seperti ini kepadanya.

“Tahu dari mana aku pulang hari ini?” Tiba-tiba Mina mendapati dirinya bertanya. Tangannya tanpa sadar sudah terangkat melingkari pinggang Mikail, membuat tubuhnya menghangat bersama perasaannya.

Mikail mengurai pelukan mereka dan menatap mata Mina sebentar. Alih-alih menjawab, ia justru mengacak-acak rambut gadis itu sambil berkata, “Kau sudah besar sekarang.”

Ringan saja, tetapi mampu membuat jantung Mina berdebar kencang. Ia merapikan rambutnya dengan gerakan kaku yang membuat adiknya gregetan dan gagal menahan diri untuk tidak berdeham.

Dua orang dewasa itu serentak menoleh ke arah gadis muda yang kini memasang senyum tak enak hati. Mina terkesiap pelan, seolah baru saja tersadar kalau adiknya masih di sana bersamanya.

“Oh, iya.” Dengan pipi memanas menahan malu, ia menarik adiknya ke sisinya. “Ini adikku. Sina.”

Hampir saja Sina memutar bola mata mendengar kegugupan dalam suara kakaknya. Kemana arwah pretty savage yang selama ini merasuki jiwa kakaknya?

“Senang bertemu denganmu.” Mikail mengulurkan tangannya. “Aku Mikail.”

Sina membalasnya dengan mengatakan hal yang sama, bahwa ia juga merasa senang bisa berkenalan dengan Mikail yang sepertinya memiliki perasaan khusus pada kakaknya. Kontan saja sikapnya itu menguatkan keinginan Mina untuk mematahkan batang tenggorokannya detik itu juga.

“Sini, berikan padaku.” Tiba-tiba saja Mikail mengambil alih troli kopor dari tangan Sina dan mendorongnya ke luar bandara.

Tanpa membuang waktu, Sina langsung memutar badannya menghadap Mina yang masih memandangi kepergian Mikail nyaris tanpa berkedip. “Kak,” panggilnya mengalihkan perhatian Mina kepadanya. “Kau berutang penjelasan padaku.”

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Romantis
Flash
A Warm Hug
Yooni SRi
Novel
My Lion
JoeStar
Novel
Luka dan Bahagia
Nuraenah Yakin
Novel
Bronze
Nayaka
Lulu el Ulum
Novel
Bronze
Anizaru & Salju
Novik el Koto
Novel
Sekuat Sesakit
Galaksi Biru
Novel
Gold
Honestly Hurt
Bentang Pustaka
Skrip Film
Dearanna Candlelight Dinner
Safiraline
Flash
Bronze
The Second Man
Shabrina Farha Nisa
Novel
Quirky Alone
Shetheyra
Skrip Film
Cowok Selalu Mengalah
Indah li
Novel
Romansa Imaginer
Muhammad Arief Rahman
Novel
Namaku, Gwen.
Elva Nurbaeti
Novel
Bronze
Besanku Cantik Sekali
Deche
Skrip Film
Evergreen
Kinanti Atmarandy
Rekomendasi
Flash
A Warm Hug
Yooni SRi
Cerpen
Bronze
Karena Cinta Tidak Pernah Memandang Usia
Yooni SRi
Cerpen
Bronze
Drama Kecupan Manis
Yooni SRi
Flash
Ghina, Ayo Move On!
Yooni SRi
Cerpen
Bronze
Menanti Masa
Yooni SRi
Flash
Under The Rain #2 (END)
Yooni SRi
Flash
Under The Rain #1
Yooni SRi
Flash
Pria Asing
Yooni SRi
Cerpen
Bronze
Abaikan Dengan Buku
Yooni SRi
Flash
Terkabulnya Doa
Yooni SRi
Flash
Berakhir
Yooni SRi
Cerpen
Bronze
Sebelah
Yooni SRi
Flash
Ms. Priority
Yooni SRi
Novel
(Un)natural Feeling
Yooni SRi
Flash
BISKUIT COKELAT Pengganti Utang
Yooni SRi