Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Untuk Ambisi yang Terlalu Merajai
5
Suka
4,850
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Ambisi dan rasa cinta berebut tempat dalam hatiku. Sayang, rasa frustasi justru merajai membuat tiap detik seolah menjadi ajang untuk sebuah pertarungan. Tujuh jam dikali 3600 detik melintasi berbagai tempat mengantarku sampai pada tujuanku terjadi saat pergolakan terus berpacu dengan sang waktu. Waktu terasa begitu lambat. Jika saja bisa, aku ingin mengulang waktu. Memperbaiki kesalahan yang terlalu bodoh. Namun, aku terlalu berkhayal sebab waktu ada untuk dihargai tiap detiknya. Bukan untuk diminta berputar ulang lantaran kecerobohan dalam bertindak.

Melaju dalam perjalanan meninggalkan kenangan dan menghampiri pemilik rinduku ternyata memakan waktu yang lebih lama. Terasa seperti kembali pada jalan yang sama dengan berjalan mundur. Gapura yang menyiratkan sebuah sambutan bagi siapa pun yang melintas, diam-diam dihuni oleh laba-laba pada sisi yang tak terlihat dengan jelas. Aku yakin tak banyak yang peduli pada laba-laba itu. Sebaliknya juga sama. Laba-laba itu juga tak peduli pada apa pun selama keberadaannya tak terganggu.

Gapura itu menganggap siapa pun yang melintas sebagai tamu. Nyatanya aku bukanlah tamu yang perlu ditunggu kedatangannya. Yang sama sekali tak perlu dinanti sosoknya kecuali oleh hati yang menganggapku sebagai kekasih. Kekasih yang pasti teriris perasaannya melihatku terlalu kacau dan berantakan sebab mimpi berujung angan semata.

Masih di tempat yang sama. Dalam ketenangan yang tak berubah. Aku kembali. Pada peraduan yang siap melelapkanku dalam buaian cinta. Pada jejak melekat yang tak pernah memudar dan pada rindu yang berbalas temu. Pada kekasih yang nyatanya tak pernah memintaku menjadi terlalu penuh dengan ambisi. 

Sejatinya cinta tak pernah berebut tempat dalam hati. Ia telah memiliki tempatnya sendiri. Hanya saja kadang ambisi terlalu dikuasai oleh nafsu sehingga menggeser cinta yang telah kita genggam. Kupikir aku masih bisa memperbaiki semuanya.

Kita semua memiliki tempat untuk kembali. Kembali untuk mengabarkan kemenangan atau menceritakan kegagalan dalam petualangan. Apa pun yang akan kita kabarkan, kita akan dapatkan kabar baik juga. Hari esok akan lebih baik lagi, itu adalah kabar baiknya. 

Meski terkadang kita terlalu berambisi, tetap saja ada tempat pulang ketika ambisi mengkhianati tiap peluh yang telah menetes. Meski sempat terlalu egois untuk menampakkan tangis, tetap saja ada tangan yang bahkan telah memeluk sebelum air mata jatuh menetes. Meski pernah terlalu gegabah memutuskan tekad, tetap saja ada yang tak pernah menganggapku kalah.

Bahkan meski telah terlalu banyak mendapat kekalahan, ada saja yang menganggapku tidak lemah, percayalah. 

"Istirahatlah, Sayang. Perjalanan panjangmu pasti sangat melelahkan."

Dia tersenyum dengan pelupuk mata yang masih sedikit basah sementara hujan air mata penyesalan telah tumpah ruah dalam hatiku. 

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Bronze
Cinta Suci di ujung Senja
Yulianarti
Novel
Bronze
Neighbor's Secret
Husni Magz
Flash
Untuk Ambisi yang Terlalu Merajai
Siska Ambar
Novel
Gold
Love & Gelato
Noura Publishing
Novel
Sajak Derai Ombak
Bernika Irnadianis Ifada
Novel
Bronze
FALLING STAR
Noficha Priyamsari
Cerpen
Bronze
Cinta pertama berakhir di satu pilihan
Chiavieth Annisa06
Novel
Bronze
My Elf Prince
Febby Adistya
Flash
Miss Beautiful Vietnam
Luca Scofish
Novel
Absurd
Fani Fujisaki
Novel
Bronze
BERDETAK (Berakhir dengan Takdir)
Niti Rahayu
Novel
SETITIK PUTIH
PinkGreen_0718
Novel
Bronze
Seperti bukan Manusia
Rizky Ade Putra
Novel
Bronze
Miss Ambitious
D Sugisan
Novel
Bronze
Our First Love Story
Kazehaya Shin
Rekomendasi
Flash
Untuk Ambisi yang Terlalu Merajai
Siska Ambar
Novel
Taraka
Siska Ambar
Novel
Batas-Batas
Siska Ambar