Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Untuk Ambisi yang Terlalu Merajai
5
Suka
4,943
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Ambisi dan rasa cinta berebut tempat dalam hatiku. Sayang, rasa frustasi justru merajai membuat tiap detik seolah menjadi ajang untuk sebuah pertarungan. Tujuh jam dikali 3600 detik melintasi berbagai tempat mengantarku sampai pada tujuanku terjadi saat pergolakan terus berpacu dengan sang waktu. Waktu terasa begitu lambat. Jika saja bisa, aku ingin mengulang waktu. Memperbaiki kesalahan yang terlalu bodoh. Namun, aku terlalu berkhayal sebab waktu ada untuk dihargai tiap detiknya. Bukan untuk diminta berputar ulang lantaran kecerobohan dalam bertindak.

Melaju dalam perjalanan meninggalkan kenangan dan menghampiri pemilik rinduku ternyata memakan waktu yang lebih lama. Terasa seperti kembali pada jalan yang sama dengan berjalan mundur. Gapura yang menyiratkan sebuah sambutan bagi siapa pun yang melintas, diam-diam dihuni oleh laba-laba pada sisi yang tak terlihat dengan jelas. Aku yakin tak banyak yang peduli pada laba-laba itu. Sebaliknya juga sama. Laba-laba itu juga tak peduli pada apa pun selama keberadaannya tak terganggu.

Gapura itu menganggap siapa pun yang melintas sebagai tamu. Nyatanya aku bukanlah tamu yang perlu ditunggu kedatangannya. Yang sama sekali tak perlu dinanti sosoknya kecuali oleh hati yang menganggapku sebagai kekasih. Kekasih yang pasti teriris perasaannya melihatku terlalu kacau dan berantakan sebab mimpi berujung angan semata.

Masih di tempat yang sama. Dalam ketenangan yang tak berubah. Aku kembali. Pada peraduan yang siap melelapkanku dalam buaian cinta. Pada jejak melekat yang tak pernah memudar dan pada rindu yang berbalas temu. Pada kekasih yang nyatanya tak pernah memintaku menjadi terlalu penuh dengan ambisi. 

Sejatinya cinta tak pernah berebut tempat dalam hati. Ia telah memiliki tempatnya sendiri. Hanya saja kadang ambisi terlalu dikuasai oleh nafsu sehingga menggeser cinta yang telah kita genggam. Kupikir aku masih bisa memperbaiki semuanya.

Kita semua memiliki tempat untuk kembali. Kembali untuk mengabarkan kemenangan atau menceritakan kegagalan dalam petualangan. Apa pun yang akan kita kabarkan, kita akan dapatkan kabar baik juga. Hari esok akan lebih baik lagi, itu adalah kabar baiknya. 

Meski terkadang kita terlalu berambisi, tetap saja ada tempat pulang ketika ambisi mengkhianati tiap peluh yang telah menetes. Meski sempat terlalu egois untuk menampakkan tangis, tetap saja ada tangan yang bahkan telah memeluk sebelum air mata jatuh menetes. Meski pernah terlalu gegabah memutuskan tekad, tetap saja ada yang tak pernah menganggapku kalah.

Bahkan meski telah terlalu banyak mendapat kekalahan, ada saja yang menganggapku tidak lemah, percayalah. 

"Istirahatlah, Sayang. Perjalanan panjangmu pasti sangat melelahkan."

Dia tersenyum dengan pelupuk mata yang masih sedikit basah sementara hujan air mata penyesalan telah tumpah ruah dalam hatiku. 

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Untuk Ambisi yang Terlalu Merajai
Siska Ambar
Novel
Gold
Beauty and the Beast
Mizan Publishing
Flash
Sang
bomo wicaksono
Novel
Bronze
Mengukir bahagia dilukisan senja
Iman Siputra
Flash
Sebuah Ciuman Terakhir Di Dunia
Hendra Purnama
Novel
Bronze
Limo Sekonco
Apresia Ardina
Novel
Bronze
Sampah Di Bulan Juni
Yuni Sarah
Novel
Bronze
SESIUN ALTHA
Yukariani
Novel
Restu Kelana
Lail Arrubiya
Flash
Bronze
Cerita Kita Tidak Untuk Dibagikan
Melia
Novel
Bronze
This doll is my Girlfriend
Lusi permata sari
Novel
Bronze
Bossku, Sayangku
Mursal fahrezi
Novel
Gold
Everything For You
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
SEBENING SENJA
Tia Dia
Novel
Bronze
Starlight di Bulan April
Iin Ardiyanti
Rekomendasi
Flash
Untuk Ambisi yang Terlalu Merajai
Siska Ambar
Novel
Taraka
Siska Ambar
Novel
Batas-Batas
Siska Ambar