Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Enam Bulan Seumur Hidup
1
Suka
5,058
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

"Sebenarnya kamu menganggap aku sebagai siapa?" tanyamu kala itu.

Pertanyaan sederhana yang tak pernah bisa kujawab dengan benar. Lalu kamu pun pergi dan tak pernah ada lagi kamu di ceritaku. Sekalipun aku berulangkali memanggilmu dalam mimpiku. Sekalipun kita berjumpa beberapa kali di persimpangan jalan kehidupan. Sekalipun bayanganmu masih ada di tiap episode hidupku. Semua tak lagi sama, kamu tak pernah menoleh kembali padaku.

Mungkin saat itu aku sibuk mengejar bintang. Mungkin juga aku terlalu sibuk menjaring angin. Tak mengerti cinta itu apa malah sibuk membohongi diri sendiri. Berlarian mengejar mimpi sambil mentertawakan diri sendiri. Akhirnya dalam jalan yang berbeda aku hanya bisa menyimpanmu dengan rapi di ruang hatiku.

Tak peduli berapa tahun telah berlalu, aku masih sering memikirkanmu. Aku akui masih merindukanmu walaupun tak pernah berani mengganggumu. Ingin melupakanmu, tapi tak mampu. Ingin mengejarmu, tapi tak berani. Ingin mencintaimu, tapi tak mungkin. Akhirnya aku hanya bisa menyalahkan masa lalu dan berjalan menjauh dari hidupmu.

Mungkin ini lelucon kehidupan tapi aku tak mengerti mengapa harus memanggilmu kembali. Hanya sebuah sapaan darimu mampu membuka pintu kenangan yang berdebu. Ternyata meskipun aku berpaling dan melanjutkan hidup, ternyata masih selalu ada kamu. Sekalipun kamu pernah berkata aku hanyalah selingan sekelebat, ternyata kamu masih mengingatku juga.

Memang ada orang yang semakin ingin dilupakan, malah semakin sulit dilupakan. Aku tahu kamu bukan untukku dan aku juga bukan untukmu. Kamu siapa bagiku masih selalu menyisakan tanya di hatiku karena nyatanya selalu menyenangkan ketika berbicara denganmu. Aku pun selalu ingin tahu, rasa itu hanya aku yang punya ataukah kamu juga?

Mungkin kamu orang pertama yang mengenalkan tentang rasa nyaman itu. Terima kasih pernah menemaniku, terima kasih membuat masa itu begitu berwarna. Tanpamu aku tak pernah belajar arti penyesalan dan kehilangan. Kita masih bernaung di langit yang sama, memandang matahari yang sama, hanya saja tak bisa bersama.

Tak mudah memahami alur kehidupan ini, enam bulan seumur hidup. Enam bulan menemani akhir masa sekolahmu, seumur hidup kamu memiliki tempat di hatiku.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Jessica, Luka Yang Terpendam
Sofia Grace
Flash
Enam Bulan Seumur Hidup
L
Cerpen
Bronze
Semoga Hidup Kita Terus Begini-begini Saja
Ari S. Effendy
Novel
Bronze
Aku, Kamu, Dia
Naftalia Satra
Novel
Pilihan Peran
Heri Prabowo
Novel
Bronze
Istriku Dewi yang Cantik, si Ratu Poison
Sulton mubarok
Novel
Hidden feeling
Asri Widyastuti
Novel
Gold
Dear Prudence
Bentang Pustaka
Novel
Gold
PCPK Dance Dance Dance
Noura Publishing
Flash
Kehilangan yang Tak Terbayangkan
Irvinia Margaretha Nauli
Novel
Bronze
Sorry to Goodbye
Allena Moria
Cerpen
Bronze
Bagaimaan Frida Menemukan Persembunyian Skaramus
Habel Rajavani
Novel
Singa yang Tersesat
diana primanita
Novel
Bronze
Romantic Love Story #1
Khairul Azzam El Maliky
Skrip Film
i want you to be fine (Script)
imajihari
Rekomendasi
Flash
Enam Bulan Seumur Hidup
L
Novel
The Day We Find Love
L
Novel
Luka Ini Indah
L
Novel
Bronze
Dua Cinta Pertama
L
Flash
Selingan Sekelebat
L
Novel
Janji 25 Tahun
L