Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Enam Bulan Seumur Hidup
1
Suka
5,029
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

"Sebenarnya kamu menganggap aku sebagai siapa?" tanyamu kala itu.

Pertanyaan sederhana yang tak pernah bisa kujawab dengan benar. Lalu kamu pun pergi dan tak pernah ada lagi kamu di ceritaku. Sekalipun aku berulangkali memanggilmu dalam mimpiku. Sekalipun kita berjumpa beberapa kali di persimpangan jalan kehidupan. Sekalipun bayanganmu masih ada di tiap episode hidupku. Semua tak lagi sama, kamu tak pernah menoleh kembali padaku.

Mungkin saat itu aku sibuk mengejar bintang. Mungkin juga aku terlalu sibuk menjaring angin. Tak mengerti cinta itu apa malah sibuk membohongi diri sendiri. Berlarian mengejar mimpi sambil mentertawakan diri sendiri. Akhirnya dalam jalan yang berbeda aku hanya bisa menyimpanmu dengan rapi di ruang hatiku.

Tak peduli berapa tahun telah berlalu, aku masih sering memikirkanmu. Aku akui masih merindukanmu walaupun tak pernah berani mengganggumu. Ingin melupakanmu, tapi tak mampu. Ingin mengejarmu, tapi tak berani. Ingin mencintaimu, tapi tak mungkin. Akhirnya aku hanya bisa menyalahkan masa lalu dan berjalan menjauh dari hidupmu.

Mungkin ini lelucon kehidupan tapi aku tak mengerti mengapa harus memanggilmu kembali. Hanya sebuah sapaan darimu mampu membuka pintu kenangan yang berdebu. Ternyata meskipun aku berpaling dan melanjutkan hidup, ternyata masih selalu ada kamu. Sekalipun kamu pernah berkata aku hanyalah selingan sekelebat, ternyata kamu masih mengingatku juga.

Memang ada orang yang semakin ingin dilupakan, malah semakin sulit dilupakan. Aku tahu kamu bukan untukku dan aku juga bukan untukmu. Kamu siapa bagiku masih selalu menyisakan tanya di hatiku karena nyatanya selalu menyenangkan ketika berbicara denganmu. Aku pun selalu ingin tahu, rasa itu hanya aku yang punya ataukah kamu juga?

Mungkin kamu orang pertama yang mengenalkan tentang rasa nyaman itu. Terima kasih pernah menemaniku, terima kasih membuat masa itu begitu berwarna. Tanpamu aku tak pernah belajar arti penyesalan dan kehilangan. Kita masih bernaung di langit yang sama, memandang matahari yang sama, hanya saja tak bisa bersama.

Tak mudah memahami alur kehidupan ini, enam bulan seumur hidup. Enam bulan menemani akhir masa sekolahmu, seumur hidup kamu memiliki tempat di hatiku.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Flash
Enam Bulan Seumur Hidup
L
Novel
Sunshine (Ketulusan, Cinta & Pengorbanan)
Widhi ibrahim
Novel
The Diary of The Unlucky Boy : B-Side
Jaydee
Novel
Gold
Perfect Mistakes
Bentang Pustaka
Novel
Guruku Yang Hilang Dalam Pandemi
ajitio puspo utomo
Novel
Bronze
Anak-anak Surya : kisah anak bangsawan dan nostalgia 90an
Alwinn
Novel
Detik
Vidharalia
Novel
Gold
Talijiwo
Bentang Pustaka
Novel
SEBATAS FORMALITAS
Linda Fadilah
Novel
KAKTUS
Lail Arrubiya
Novel
Bronze
Pembohong
Noveria Retno Widyaningrum
Novel
Batak Pride
Senna Simbolon
Novel
A Part Of Earth
iam_light.blue
Novel
Ruang Kelabu
Fey Hanindya
Novel
Bronze
Ineffable
Arsyika awalina
Rekomendasi
Flash
Enam Bulan Seumur Hidup
L
Novel
Luka Ini Indah
L
Novel
Bronze
Dua Cinta Pertama
L
Novel
The Day We Find Love
L
Flash
Selingan Sekelebat
L
Novel
Janji 25 Tahun
L