Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Enam Bulan Seumur Hidup
1
Suka
19,026
Dibaca

"Sebenarnya kamu menganggap aku sebagai siapa?" tanyamu kala itu.

Pertanyaan sederhana yang tak pernah bisa kujawab dengan benar. Lalu kamu pun pergi dan tak pernah ada lagi kamu di ceritaku. Sekalipun aku berulangkali memanggilmu dalam mimpiku. Sekalipun kita berjumpa beberapa kali di persimpangan jalan kehidupan. Sekalipun bayanganmu masih ada di tiap episode hidupku. Semua tak lagi sama, kamu tak pernah menoleh kembali padaku.

Mungkin saat itu aku sibuk mengejar bintang. Mungkin juga aku terlalu sibuk menjaring angin. Tak mengerti cinta itu apa malah sibuk membohongi diri sendiri. Berlarian mengejar mimpi sambil mentertawakan diri sendiri. Akhirnya dalam jalan yang berbeda aku hanya bisa menyimpanmu dengan rapi di ruang hatiku.

Tak peduli berapa tahun telah berlalu, aku masih sering memikirkanmu. Aku akui masih merindukanmu walaupun tak pernah berani mengganggumu. Ingin melupakanmu, tapi tak mampu. Ingin mengejarmu, tapi tak berani. Ingin mencintaimu, tapi tak mungkin. Akhirnya aku hanya bisa menyalahkan masa lalu dan berjalan menjauh dari hidupmu.

Mungkin ini lelucon kehidupan tapi aku tak mengerti mengapa harus memanggilmu kembali. Hanya sebuah sapaan darimu mampu membuka pintu kenangan yang berdebu. Ternyata meskipun aku berpaling dan melanjutkan hidup, ternyata masih selalu ada kamu. Sekalipun kamu pernah berkata aku hanyalah selingan sekelebat, ternyata kamu masih mengingatku juga.

Memang ada orang yang semakin ingin dilupakan, malah semakin sulit dilupakan. Aku tahu kamu bukan untukku dan aku juga bukan untukmu. Kamu siapa bagiku masih selalu menyisakan tanya di hatiku karena nyatanya selalu menyenangkan ketika berbicara denganmu. Aku pun selalu ingin tahu, rasa itu hanya aku yang punya ataukah kamu juga?

Mungkin kamu orang pertama yang mengenalkan tentang rasa nyaman itu. Terima kasih pernah menemaniku, terima kasih membuat masa itu begitu berwarna. Tanpamu aku tak pernah belajar arti penyesalan dan kehilangan. Kita masih bernaung di langit yang sama, memandang matahari yang sama, hanya saja tak bisa bersama.

Tak mudah memahami alur kehidupan ini, enam bulan seumur hidup. Enam bulan menemani akhir masa sekolahmu, seumur hidup kamu memiliki tempat di hatiku.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Flash
Enam Bulan Seumur Hidup
L
Novel
Negeri Fir'aun Dan Rujak Ibu
Rosikh Musabikha m
Flash
Jangan Panggil Saya Monyet
Alwinn
Flash
Waktu yang Berbicara
Lisa Ariyanti
Novel
Bronze
Akar Masalah
yurisa
Novel
Bronze
FRIENDSHIP
SOS (Share Our Story)
Novel
CHANTS BENEATH THE CRIMSON SKY
mahes.varaa
Flash
Semut dan Gerombolannya
Binaarr
Flash
Perundingan Utusan Yanto Plongo dengan si Jagoan
Santama
Novel
Ruang Abu-abu
Rieldeeqa
Novel
Bronze
GAUN KHALISA
essa amalia khairina
Novel
Perempuan Ilalang
Mira Pasolong
Novel
FaThin
Nurusifah Fauziah
Novel
Lus(h)a
Hiki
Novel
Bronze
MEMOAR SANG PENULIS
Ratna Ning
Rekomendasi
Flash
Enam Bulan Seumur Hidup
L
Novel
Bronze
Dua Cinta Pertama
L
Flash
Selingan Sekelebat
L
Novel
Janji 25 Tahun
L
Novel
The Day We Find Love
L
Novel
Luka Ini Indah
L