Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Enam Bulan Seumur Hidup
1
Suka
16,645
Dibaca

"Sebenarnya kamu menganggap aku sebagai siapa?" tanyamu kala itu.

Pertanyaan sederhana yang tak pernah bisa kujawab dengan benar. Lalu kamu pun pergi dan tak pernah ada lagi kamu di ceritaku. Sekalipun aku berulangkali memanggilmu dalam mimpiku. Sekalipun kita berjumpa beberapa kali di persimpangan jalan kehidupan. Sekalipun bayanganmu masih ada di tiap episode hidupku. Semua tak lagi sama, kamu tak pernah menoleh kembali padaku.

Mungkin saat itu aku sibuk mengejar bintang. Mungkin juga aku terlalu sibuk menjaring angin. Tak mengerti cinta itu apa malah sibuk membohongi diri sendiri. Berlarian mengejar mimpi sambil mentertawakan diri sendiri. Akhirnya dalam jalan yang berbeda aku hanya bisa menyimpanmu dengan rapi di ruang hatiku.

Tak peduli berapa tahun telah berlalu, aku masih sering memikirkanmu. Aku akui masih merindukanmu walaupun tak pernah berani mengganggumu. Ingin melupakanmu, tapi tak mampu. Ingin mengejarmu, tapi tak berani. Ingin mencintaimu, tapi tak mungkin. Akhirnya aku hanya bisa menyalahkan masa lalu dan berjalan menjauh dari hidupmu.

Mungkin ini lelucon kehidupan tapi aku tak mengerti mengapa harus memanggilmu kembali. Hanya sebuah sapaan darimu mampu membuka pintu kenangan yang berdebu. Ternyata meskipun aku berpaling dan melanjutkan hidup, ternyata masih selalu ada kamu. Sekalipun kamu pernah berkata aku hanyalah selingan sekelebat, ternyata kamu masih mengingatku juga.

Memang ada orang yang semakin ingin dilupakan, malah semakin sulit dilupakan. Aku tahu kamu bukan untukku dan aku juga bukan untukmu. Kamu siapa bagiku masih selalu menyisakan tanya di hatiku karena nyatanya selalu menyenangkan ketika berbicara denganmu. Aku pun selalu ingin tahu, rasa itu hanya aku yang punya ataukah kamu juga?

Mungkin kamu orang pertama yang mengenalkan tentang rasa nyaman itu. Terima kasih pernah menemaniku, terima kasih membuat masa itu begitu berwarna. Tanpamu aku tak pernah belajar arti penyesalan dan kehilangan. Kita masih bernaung di langit yang sama, memandang matahari yang sama, hanya saja tak bisa bersama.

Tak mudah memahami alur kehidupan ini, enam bulan seumur hidup. Enam bulan menemani akhir masa sekolahmu, seumur hidup kamu memiliki tempat di hatiku.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Novel
Kisah yang Belum Usai
Husni Magz
Skrip Film
HAPPINESS IN THE LITTLE THINGS
Reiga Sanskara
Flash
Enam Bulan Seumur Hidup
L
Flash
Bronze
Kiat Sukses Wawancara Kerja
Sulistiyo Suparno
Novel
Bronze
Tiga Menara
Maulani Salim
Novel
Pasar Orang-Orang Mati
Jauza M
Novel
Bronze
ANAK PUNGUT
Onet Adithia Rizlan
Novel
Secercah Asa di Desa Lada
Steffy Hans
Novel
Krisna & Arumi
GilandMey
Novel
Sering Ku Salah
Kalam Insan
Flash
Bronze
Realita atau Mimpi yang sering di perdebatkan
Yadani Febi
Cerpen
Tukang Sayur Kehilangan Motor
Putri Rafi
Novel
Bronze
Sorry to Goodbye
Allena Moria
Novel
Sanguine
Zsaruma
Novel
Sanda Putra Bala
Tara Abdi
Rekomendasi
Flash
Enam Bulan Seumur Hidup
L
Novel
Bronze
Dua Cinta Pertama
L
Novel
The Day We Find Love
L
Novel
Janji 25 Tahun
L
Novel
Luka Ini Indah
L
Flash
Selingan Sekelebat
L