Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Aku Tunggu di Surga
5
Suka
5,499
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Kau dan aku telah hidup bersama selama 65 tahun, anak-anak kita pun sudah pada dewasa dan memiliki anak yang menjadi cucu kita sekarang.

Waktu memanglah cepat berlalu, baru saja kemarin kau melamarku. Seperti bianglala yang berputar, saat kita sudah mencapai usia puncak itu berarti saat bianglala turun, sudah bersiap juga untuk pulang menghadap Sang Illahi.

Di hari terakhir, kau menunggu anak kita yang di Bekasi untuk pulang ke rumah. Lalu saat dia tiba, kau berkata,"Nak, jaga Mamah nya. Bapa bade niis heula, bade mancing sareng rencang Bapa. Ulah waka uih ka Bekasi, nginep heula sabulan mah nya."

Harusnya aku dan anak-anak tahu, bahwa itu pesan terakhir darimu.

Kau menghembuskan nafas terakhir saat usai makan siang dan saat itulah hari terakhirku menyuapimu.

Seisi rumah menangisi kepergianmu, hatiku sedih tentu anak-anak kita juga sedih. Namun, aku takkan pernah lupa kata-kata yang sering kau ucapkan.

Mungkin sudah saatnya generasi kita beristirahat. Kau benar, hidup itu tak selamanya di dunia, hidup itu kita harus pergunakan sebaik mungkin selama kita masih memiliki nafas.

Malam harinya kau hadir di mimpiku untuk mengucapkan kalimat terindah yang tak pernah kau ucapkan sebelumnya. "Istriku, terima kasih kau sudah merawatku selama ini. Kini sudah saatnya untuk kamu beristirahat. Hentikan sedihmu itu, jalanilah sisa hidupmu dengan penuh senyuman. Ragaku mungkin pergi meninggalkan kalian, namun hatiku tak akan pernah pergi. Aku menunggu kalian di Surga." Membisikkannya di telingaku lalu mengecup keningku cukup lama. Mungkin saat tertidur, aku sempat menitikkan air mata.

Mantel yang tergantung di kamar itu adalah mantel yang selalu kamu pakai bekerja. Kau tak pernah mau ganti dengan mantel yang baru, karena kau tahu itu hadiah dariku saat kita nikah dulu.

Canda tawamu dengan cucu kita selalu menghangatkan rumah ini di setiap pagi. Dengan raut wajah bahagia telah memberikan energi positif bagi kita semua. Tak peduli seberapa sakit yang kau rasakan, senyum tulusmu tak pernah pudar.

Ketika aku lihat hidangan di meja, seperti salad sunda, combro, es campur. Itu menu yang selalu ingin kamu makan setiap harinya, namun aku melarangnya karena peduli dengan kesehatanmu.

Salad sunda aku ganti dengan waluh hijau rebus, combro aku ganti dengan singkong rebus dan es campur hanya aku kasih potongan buah dan agar-agar tak berasa. Aku tahu, kau pasti sedikit kesal tapi percayalah semua itu demi kebaikanmu. Namun, ternyata Allah lebih sayang kepadamu.

Terima kasih telah memberi warna dan kebahagiaan yang terindah untukku dan keluarga kita. Kini sudah saatnya kamu beristirahat dengan tenang. Insyaallah, dalam beberapa waktu kedepan kita akan terbiasa dengan semua ini.

Salam senyum hangat untukmu disana. Suamiku....

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Bronze
Fabian
Nudia Fiddini H
Novel
Bronze
[Not] Perfect Prince
Athena Venus
Novel
Bronze
Laraku Pilumu
Nurul Arifah
Flash
Aku Tunggu di Surga
Atika Salsabila Zahra
Novel
Bronze
EAGLE EYES
SOS (Share Our Story)
Novel
Bronze
ALeha
Lovaerina
Novel
Gold
Aku Angin, Engkaulah Samudra
Mizan Publishing
Flash
Engkaulah Takdirku
Wirdatun Nafi'ah
Novel
Gold
Polaris Fukuoka
Mizan Publishing
Novel
Gold
Asal Muasal Pelukan
Bentang Pustaka
Novel
RATU SEJAGAT
Bintang Maharani Rahmania Putri
Cerpen
Bronze
Dua Puluh Dua Tahun
Khairul Azzam El Maliky
Cerpen
Bronze
Menjauhkan untuk mendekatkan
ine dwi syamsudin
Novel
Backstreet
Maria Merianti Boru Malau
Novel
Adaku Lengkapi Adamu
Salmah Nurhaliza
Rekomendasi
Flash
Aku Tunggu di Surga
Atika Salsabila Zahra
Flash
Avenoir
Atika Salsabila Zahra
Flash
Abi Hoyong Magnum, Pak!
Atika Salsabila Zahra
Novel
Akhir Bulan Yang Menyeramkan
Atika Salsabila Zahra