Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
"KUSHI keguguran?"
Keluarga besar Raizada hampir tidak memercayai apa yang baru saja mereka dengar dari dokter wanita yang tadi menangani Khushi.
"Jadi Khushi ... dia sedang ... hamil?" tanya Anjali pada dirinya sendiri. Ia lalu menoleh ke arah adiknya dan bertanya, "Arnav, kau juga tahu soal ini?"
Arnav menggeleng kaku. "Tidak, Kak, dia tidak mengatakan apa pun padaku." Ia melihat keluarga besarnya sangat terkejut. "Aku akan melihatnya."
Mereka mengikuti Arnav memasuki kamar rawat Khushi. Saat itu Khushi sedang duduk sambil memeluk lututnya yang terbungkus selimut. Kepalanya dibenamkan di lututnya dan punggungnya bergetar hebat.
"Khushi."
Panggilan Payal menarik perhatian Khushi. Perempuan itu mengangkat wajahnya dan menatap keluarganya bergantian. Matanya berkaca-kaca dan ia masih terisak-isak.
"Kenapa kau menyembunyikan kehamilanmu dari kami, Khushi?" tanya Anjali sesaat setelah ia duduk di tepi ranjang.
Khushi terkesiap marah. "Apa pentingnya untuk kalian? Bukankah selama ini kalian selalu mengabaikanku? Lalu untuk apa kalian repot-repot mencemaskan keadaanku?" Ia beralih menatap Arnav yang berdiri di samping Nenek Raizada. Matanya menatap marah. "Dan kau, Arnav! Kenapa kau tidak juga menceraikanku? Bukankah ini sudah lebih dari batas waktu yang kita sepakati?"
"Apa?" Semua orang di ruangan itu terbelalak kaget.
"A-arnav, apa maksud semua ini?" tanya Anjali tergagap.
Arnav menatap keluarganya bergantian, lalu berkata pelan, "Tolong tinggalkan kami berdua. Aku ingin bicara dengan Khushi."
"Aku tidak mau bicara dengan siapa pun," sela Khushi cepat, "kau atau siapapun dari kalian. Tolong tinggalkan aku sendiri."
"Kita harus bicara," kata Arnav dengan suara yang diusahakannya tetap tenang.
"Tidak ada yang perlu dibicarakanโ"
"Aku masih suamimu, Khushi Kumari Gupta!" sela Arnav berang. "Jadi dengarkan aku."
Khushi tersenyum kecut. Arnav bahkan tidak menyebutkan nama keluarganya di belakang nama Khushi. "Suami kau bilang?" Ia menatap sinis. "Apa selama ini kau pernah menganggap aku sebagai istrimu?"
Dan Arnav tertohok. Yang dikatakan Khushi memang benar. Ia tidak pernah menganggap perempuan itu sebagai istrinya. Tujuannya menikahi Khushi hanya untuk melindungi kakaknya. Tidak lebih.
"Hanya enam bulan, Arnav," kata Khushi lagi. "Dan itu sudah berakhir sekarang."