Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Menemukan mu adalah sebuah pencarian panjang. Aku membutuhkan banyak peta, namun sering kali tersesat, penyesalan kerap kali menjadi sebagian dari aku. Hingga menyerah menjadi jalan pilihan, kesendirian bukan keinginan, namun sebuah jalan yang harus ku tempuh. Kesendirian bukan tak ingin bersama, namun menjadi pilihan karena hanya kau yang ku inginkan.
Aku menyerah pada sebuah jalan, ia sering kali disebut jalan buntu. Karena ku tahu kau telah menemukan rumah mu dan kau menutupnya hingga tak ada lagi jalan bagi ku. Aku mengerti, lalu ku alihkan ke jalan yang lain, aku mencoba dan berhasil. Namun suatu ketika aku paham, aku hanya mencari-cari jalan yang sebenarnya tak ku butuhkan. Aku anggap ini takdir.
Lalu aku memilih untuk berpisah dan menyadari takdir ku tak selalu pada jalan yang baik, aku sadar karena aku bukan orang baik-baik jadi wajar saja jika kehidupan tidak baik-baik untuk ku.
Aku lelah mempelajari peta, mendefinisikan rangkaian perjalanan, mempersiapkan sesuatu lalu menyiapkan rangkaian rencana lainnya. Kali ini aku memilih tanpa rencana dan tanpa peta, aku keluar dari aku.
Hidup ini penuh kejutan, peta dan rencana tetap dibutuhkan tapi aku terlanjur kecewa. Lalu yang ku bawa sekarang hanyalah harapan, dan yang ku punya adalah perasaan. Tidak usah menjadi kita kalau semua terlalu berat, cukup aku dan kamu.
Tanpa peta dan rencana aku mencoba berjalan, ada hati yang kuat untuk tetap melaju ke depan. Aku percaya kau seseorang yang sedang menunggu ku di sana, pada ujung jalan aku menemukan jejak langkah namun tak ku ikuti, aku lelah dengan petunjuk. Aku ikuti hati ini, mengikutinya. Lalu kau menyebut nama mu dan aku menyebut nama ku.
"Rasi." Aku mengulurkan tangan.
"Aku Bintang." Jawab mu.