Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Ms. Priority
1
Suka
13,135
Dibaca

“AKU banyak kerjaan dan kamu malah merengek minta dijemput.” Wan membanting pintu mobilnya dengan geram. Bertolak pinggang di hadapan Kay yang menunggu dengan tas selempangnya seperti anak kecil.

Pria dengan potongan rambut belah samping dan masih berpakaian setelan kantor itu sedang dalam rapat direksi ketika ponselnya berbunyi dan menampilkan nama Kayla. Awalnya ia menolak panggilan itu dan kembali memusatkan perhatiannya pada rapat penting itu. Namun, ponselnya berbunyi lagi, lagi, dan lagi. Akhirnya Wan memberi instruksi agar rapat dihentikan sementara sampai ia kembali dari urusannya.

“Kamu ini kan pac—”

“Calon suamimu,” potong Wan cepat. Nada bicaranya seperti tidak suka.

“Iya-Iya, calon suami,” ralat Kay sesaat setelah ia memutar bola matanya tanpa sepengetahuan Wan. Bisa merajuk lagi pria kesayangan ibunya itu kalau sampai melihatnya memutar bola mata dengan ekspresi muak. Kemudian ia mendongak menatap pria di hadapannya dengan percaya diri. “Jadi, gak masalah kan kalau aku minta dijemput?” tanyanya sambil menaik-turunkan alisnya.

Sesaat dahi Wan tampak mengkerut sebelum ia mengangkat satu alisnya dengan tampang curiga. “Apa kamu sedang mencoba mempermainkanku, Gadis?”

“Mempermain ....” Mata Kay membesar. “Tunggu. Apa kamu berpikir aku sedang main-main supaya kamu bosan denganku dan membatalkan pernikahan kita, begitu?”

Wan hanya menaikkan satu alisnya sebagai jawaban, seolah mendukung gagasan itu. Dan Kay memutar bola mata karenanya.

“Korban drama,” desisnya sambil memalingkan wajahnya ke samping.

“Aku bahkan gak punya waktu untuk menonton televisi, kalau kamu mau tau,” balas Wan angkuh.

“Begitukah?” Wan bisa mendengar nada tersinggung dalam suara Kay. Wanita berambut hitam sebahu itu kini menatapnya dengan marah.

“Ya udah, kalau memang gak mau menjemput, untuk apa repot-repot datang ke mari. Kamu kan bisa mengirimiku pesan singkat dengan mengatakan kalau kamu sibuk. Beres, kan?”

“Masalahnya gak sesederhana itu.”

“Maksud kamu?”

“Kamu harusnya tau aku gak pernah bisa mengabaikanmu.” Wan membuka pintu mobilnya dan berkata, “Masuklah!”

Melihat itu Kay jadi tersenyum senang penuh kemenangan. “Aku suka pola pikirmu, Pak Awan.”

“Dan aku suka kamu.”

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Romantis
Novel
DOUBTFULLNESS
Fitra Nopiyanti
Flash
Ms. Priority
Yooni SRi
Novel
Memories of Classical
Sari Utami
Skrip Film
Senja dan Sebuah Kisah
Nihla Arum Fazri Ning Tyas
Skrip Film
Candala dan Loker Oak Tua
Tiara Khapsari Puspa Negara
Cerpen
Bronze
KERETA WAKTU
Nyarita
Novel
Hari-Hari Setelahnya
Ria Ariani
Cerpen
Bronze
Diaresi Zilendra
Mufidah Mubarokah
Novel
Beautiful Pain
Ananda Alifyah Nur Fahira
Flash
Lembar Terakhir Si Penulis
lidia afrianti
Novel
Bronze
cinta LANGIT dan BUMI
ayun trisnalia
Novel
Bronze
Displacement
Noera Ilyana
Novel
Arkian
Aisyah Wimpi
Novel
Gold
Sunset in Weh Island
Bentang Pustaka
Novel
What Is your problem?
Syilvia Mariya
Rekomendasi
Flash
Ms. Priority
Yooni SRi
Novel
(Un)natural Feeling
Yooni SRi
Flash
Pria Asing
Yooni SRi
Cerpen
Bronze
Sebelah
Yooni SRi
Novel
Kayla: Perempuan Penggenggam Bara Api
Yooni SRi
Flash
Berakhir
Yooni SRi
Flash
Under The Rain #2 (END)
Yooni SRi
Cerpen
Bronze
Drama Kecupan Manis
Yooni SRi
Cerpen
Bronze
Menanti Masa
Yooni SRi
Flash
Under The Rain #1
Yooni SRi
Cerpen
Bronze
Abaikan Dengan Buku
Yooni SRi
Flash
BISKUIT COKELAT Pengganti Utang
Yooni SRi
Flash
A Warm Hug
Yooni SRi
Flash
Terkabulnya Doa
Yooni SRi
Flash
Ghina, Ayo Move On!
Yooni SRi