Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Religi
Terkabulnya Doa
3
Suka
5,264
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

AKU mendesah lega sambil tersenyum puas. Alhamdulillah ... launching buku perdanaku berjalan lancar sesuai rencana. Banyak sekali orang—kebanyakan dari kalangan remaja dan dewasa muda—yang antusias dengan tulisanku. Mereka datang berbondong-bondong ke acara ini, bercengkrama denganku, dan meminta tanda tanganku di bukunya masing-masing.

“Na, sepuluh menit lagi kita beres-beres, ya. Aku mau cari buku sebentar.” Yaya muncul dari balik rak kayu yang berdiri kokoh tepat di belakangku.

Aku mendelik jenaka. “Cari buku apa cari komik?” tanyaku dengan gaya mengintrogasi ala polisi.

Yaya nyengir kuda. “Komik, kan, buku juga sih, Na,” sahutnya membela diri, lalu buru-buru pergi sebelum aku sempat membalas ucapannya.

Aku hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah Yaya yang super ajaib itu. Kemudian kuputar tubuhku kembali menghadap depan sambil melirik jam tanganku. Sudah pukul tiga lebih tujuh belas menit dan hampir masuk waktu ashar. Kuputuskan membereskan tempat ini seorang diri tanpa menunggu kembalinya Yaya.

Aku hendak berdiri untuk menumpuk sisa buku yang masih tersegel ketika sebelah tangan tiba-tiba saja terulur dari depan dan menyodorkan sebuah buku bersampul putih bertuliskan namaku. Aku mendongak dan ucapan terima kasih yang sudah berada di ujung lidahku tercekat saat mataku bertemu dengan matanya. Dia tersenyum lembut ke arahku dan napasku tertahan sejenak.

“Assalamualaikum, Na,” gumamnya rendah. Suara itu agak berubah dari terakhir kali aku mendengarnya.

Seolah baru saja tersadar, aku terkesiap pelan dan menjawab cepat, “Waalaikumsalam.”

“Maaf aku terlambat datang karena ada beberapa pekerjaan.” Dia tersenyum tipis. “Boleh aku minta tanda tangan kamu di bukuku?”

To the poin. Tidak adakah ucapan selamat atau semacamnya? Batinku nelangsa. Astaghfirullah, cepat-cepat kuenyahkan bakteri baper itu dari kepalaku. Buku yang disodorkannya kuterima, lalu kutanda tangani dan kugoreskan beberapa kata pada halaman pertamanya.

“Makasih udah nyempetin datang,” kataku sambil mengembalikan buku itu kepadanya.

Riski Alatas ... laki-laki yang namanya selalu kuperbincangkan dengan Allah itu mengangguk. Lalu ditatapnya mataku lurus-lurus seraya berkata, “Bisa bicara sebentar, Na? Ada kedai es krim di dekat sini.”

Bicara soal apa? Batinku menjerit penasaran, tapi segera ketepis dengan kejam. Hingga sampai sepuluh detik berlalu pun aku belum juga menerima ataupun menolak ajakan itu. Pikiranku masih tersita penuh oleh kedatangannya yang mendadak. Aku bahkan tidak pernah memimpikan dia akan menemuiku pada hari penting dimana aku akhirnya meluncurkan buku perdanaku.

Duhai ... inikah jawaban dari doaku selama ini.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Religi
Novel
Bronze
Di Tepian Kehidupan 1
Mfathiar
Flash
Terkabulnya Doa
Yooni SRi
Novel
Bronze
Kumpulan Cerpen Islami
silvi budiyanti
Flash
Bronze
Menggenggam Matahari
Silvarani
Novel
Gold
Para Penentang Muhammad Saw
Mizan Publishing
Flash
HUJAN DAN PELANGI
Deasy Wirastuti
Novel
Bronze
Godaan Sang Mantan
Biru Tosca
Novel
Gold
Ada Pelangi di Balik Hujan
Mizan Publishing
Novel
Lelaki Pilihan
Syafaa Dewi
Flash
ADZAN
Lady Mia Hasneni
Novel
Ramadan Terakhir Ludwig: Ibu Teladan, Ayah Petualang, Anak Istimewa
Mahabb Adib-Abdillah
Novel
Bronze
Lelaki Kupu Kupu yang Bertemu Tuhan (Revisi)
Khairul Azzam El Maliky
Novel
Ketika Tangan Tuhan Memelukku
Sri Rokhayati
Novel
Bronze
Sekeping Hati Gendis
Ratu Rianti
Novel
Gold
Mencari Tuhan Sepanjang Zaman
Mizan Publishing
Rekomendasi
Flash
Terkabulnya Doa
Yooni SRi
Flash
Under The Rain #2 (END)
Yooni SRi
Cerpen
Abaikan Dengan Buku
Yooni SRi
Novel
(Un)natural Feeling
Yooni SRi
Flash
Ghina, Ayo Move On!
Yooni SRi
Cerpen
Drama Kecupan Manis
Yooni SRi
Flash
Under The Rain #1
Yooni SRi
Flash
Pria Asing
Yooni SRi
Flash
A Warm Hug
Yooni SRi
Cerpen
Karena Cinta Tidak Pernah Memandang Usia
Yooni SRi
Cerpen
Menanti Masa
Yooni SRi
Cerpen
Sebelah
Yooni SRi
Flash
Berakhir
Yooni SRi
Flash
Ms. Priority
Yooni SRi
Flash
BISKUIT COKELAT Pengganti Utang
Yooni SRi