Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Thriller
Induk Semang
3
Suka
4,869
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

"Hei! Kapan mau bayar uang kosnya? Buruan! Aku lagi bokek nih!"

Suara keras menusuk gendang telinga itu terdengar saat aku membukakan pintu kamarku. Sebelumnya, suara gedoran keras dari wanita itu juga mengganggu tidur siangku.

"Iya, Bu. Bulan depan sekalian ya."

"Bulan depan terus, depan yang mana? Nggak tahu apa uangku udah habis ...." Karena aku sudah bosan dengan semua perkataannya, aku bahkan sudah tidak bisa menangkap perkataan akhirnya. Wanita yang selalu bergincu tebal itu, terus mengoceh tanpa henti di depan kamarku. Sungguh menyebalkan!

"Ya sudah, pokoknya aku nggak mau tahu, kamu harus lunasin bulan depan, titik!"

Aku mengangguk malas untuk menjawab pernyataannya.

Baru saja aku ingin menutup pintu, terdengar teriakan laki-laki dari luar gerbang. "Pakeeeet!"

Beberapa saat kemudian, wanita dengan banyak rol di rambut kepalanya, berlari cepat untuk menyambut pria itu. Sebuah bungkusan besar ditentengnya saat kembali masuk.

"Wah, beli apa tuh, Bu?" Rima, tetangga kamarku yang baru masuk menyapa ibu kosku itu.

"Koper branded dong! Kamu baru pulang?" Wanita itu duduk sambil membongkar bungkusan tadi. Sebuah koper dengan lambang huruf L dan V diangkatnya tinggi-tinggi.

"Iya, Bu ... oh iya, ini uang bayaran kosku bulan ini sampai bulan depan, Bu."

"Nah gitu dong! Jangan kayak si Nata, nunggak terus. Orang miskin gaya-gayaan ngekos di sini." Wanita itu menatapku tajam. Tak tahan lagi, kubanting pintu di hadapannya. Ia memang selalu seperti itu padaku.

Terlintas dalam pikiranku, aku ingin memberi surprise untuk ibu kos kesayanganku itu. Malam harinya, aku membuatkan teh susu untuknya sebelum ia pergi tidur. Ia tersenyum, aku pun senang.

Keesokan harinya, aku menonton televisi. Dalam liputannya, seorang reporter mengisahkan sebuah koper dengan merk ternama, ditemukan di sebuah kebun kosong. Di dalam koper itu berisi potongan mayat tanpa kepala.

Aku tersenyum, memandang lemari es mini di sudut kamar kosku.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Huaaaa
Rekomendasi dari Thriller
Flash
Induk Semang
Laila Al Hasany
Flash
Glitch
mutaya s
Novel
Bronze
Awan Menggapai Langit
Utami NA Wibowo
Flash
Saat Benar Jadi Salah
Roy Rolland
Novel
LET US HIDE
Yuniar Riska Herdianti
Flash
Bronze
Pembuktian Berakhir Jebakan
Gia Oro
Novel
Lukisan Kematian
Adnan Fadhil
Novel
Bronze
13 Hari ~Novel~
Herman Sim
Novel
Bronze
Villa Cinta
Herman Sim
Novel
Metamorfosa Dewa
A. Pradipta
Novel
Empat Puluh Detik
Nana Tauran Sidik
Novel
Bronze
ARSENIK
Dito Aditia
Novel
Pinggiran Roti Tawar
Fey Mega
Novel
Mayat Terakhir
yulisaputra
Novel
Gold
Origin
Mizan Publishing
Rekomendasi
Flash
Induk Semang
Laila Al Hasany
Flash
Makhluk Manis Dalam Masjid
Laila Al Hasany
Novel
Sajak Cinta Pegon
Laila Al Hasany