Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Istri Hari namanya Karlin. Dia berprofesi sebagai guru Matematika. Selain tugas utamanya itu, di SMP tempatnya mengajar juga dia mendapatkan tugas sebagai guru olah raga. Karlin ini tipe seorang bisa multitasking. Di tengah kesibukannya yang cukup padat, sebagai istri, seorang ibu muda, dan guru tentu stres, jenuh, dan kelelahan rentan menimpanya.
Tanpa harus ditemani Hari, Karlin sudah terbiasa kemana-mana mengemudikan motor sendiri. Nah, untuk me-refresh pikiran dan menghilangkan kejenuhan, karena dia—namanya juga perempuan—dia punya minat besar dalam kuliner dan belanja. Biasanya dia suka memanfaatkan promo weekend atau promo JSM (Jumat, Sabtu dan Minggu). Kalau hari Jumat dan Sabtu karena masih di sekolah, dia gunakan waktu istrihat untuk pergi ke swalayan yang sedang tersedia promo-promo menarik.
Setelah memiliki seorang putra, Karlin dan Hari tidak lagi memanggil satu sama lain dengan panggilan: 'sayang', 'beb', 'cinta' atau panggilan mesra lainnya. Hari memanggil istrinya dengan panggilan bunda. Sedangkan Karlin memanggil suaminya dengan sebutan ayah. Ini dilakukan untuk membiasakan putranya, Fikra memanggil mereka seperti itu.
Malam, hari saat bersantai-santai melepas lelah setelah seharian sibuk di sekolah, Hari mengobrol santai dengan istrinya. Si kecil Fikra sedang asyik menonton film animasi di depan laptop.
"Bun, Bunda kan suka banget belanja ya. Emang kalau lihat barang belanjaan yang menggunung di swalayan nggak pusing ya?" tanya Hari.
Karlin menjawab dengan santai, "Nggak sama sekali, Ayah. Justru bunda melihatnya senang. Bisa cuci mata. Hehe..."
Hari mengangguk sambil berusaha mencerna jawaban istrinya. Kok bisa sekadar melihat saja senang.
"Ayah lupa ya, dulu waktu kita awal menikah, dua tahun yang lalu," ucap Karlin seakan bisa menaksir apa yang dipikirkan suaminya. "Dulu kita pernah jalan ke Botani Square. Bunda pernah bilang sangat senang meskipun sekadar melihat-lihat gunungan produk-produk makanan di sana. Itu kayak di surga. Ya lebay sih, kan Bunda belum pernah ke surga hehe. Tapi susah gimana ngungkapinnya."
Hari memang masih ingat momen itu. Untungnya, meskipun istrinya ini senang belanja, dia terbilang cerdas mengatur keuangan.
"Oya, gimana kalau Bunda sangat menyukai barang itu, terus nggak ada duit buat beli?"
"Ya biasa aja. Sudah melihat-lihat dan tahu aja cukup."
Lalu Hari pun kembali bertanya, "Dari mana Bunda selalu saja dapat info-info diskon barang-barang?"
Karlin bertutur, "Ya sering-sering aja mengupdate di internet."
"Kalau selain dari internet ada?" Hari makin kepo.
"Ya, ada. Ada yang promo di koran-koran. Cuma akses internet itu lebih cepat. Kalau koran kan repot harus cari dulu korannya. Kalau di internet kan tinggal klik aja."
"Oh iya, Bun. Tadi kan Bunda bilang, sekadar lihat-lihat aja kan udah senang. Kalau gitu, nanti kalau ke swalayan, ya udah cuci mata aja. Nggak usah beli barang ya?!" Ucap Hari dengan ekspresi wajah datar.
Karlin tidak membalas. Dia angkat tangannya dan menepuk jidatnya.