Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Kumemandanginya. Kesal, Cemas, Tak terbayang mesti berkutat minimal tiga jam lagi. Hmm tak apalah ini kenyataan mesti dinikmati. Tetapi ....
Perang hati berguman dengan seru dan tak ada yang mau mengalah.
"Kapan bisa rebahan baca nulis klo mesti kelarin?"
"Udah santai aja sambil ngedrakor kan?"
"Iya sih, tapi tetap aja capek!"
"Capek ya istirahat."
"Trus nulisnya kapan klo capek istirahat? Belum kerjaan lain!"
"Ya abis istirahat baru nulis! Ato ngerjain yang lain. Hei jangan ngeluh mulu, ngeluh ga ngeluh tetep kamu kok yang pintar bisa kerjain."
"Siapa bilang? Mereka juga bisa udah gede juga! Tapi udah terlanjur aku dibabukan. Kezel."
"Bukan dibabukan sih, anggap aja pengabdian?"
"Mengabdi pada tumpukan gombal ginian? Cuih!"
"Ya udah lempar aja ke laut, tenggelamkan seperti kata menteri. Ato buang ke loundry. Beres kan? Ngeluh mulu, pahalamu ilang, Bu!"
"Lah kamu kan kata hati, kenapa nyolot?"
"Kan sama kita juga kata hati. Ya udah deh ngomel terus baju ga kelar setrika."
"Iya ya?"
"Laiya kan?"
Aku mengalah. Mencoba menggelar satu demi satu seragam suami dan dua anakku. Lalu baju harian mereka. Sampai ke kaos kaki segala maunya licin dan wangi.
Aku fokus pada tontonan Vicenzo di hape kecilku yang lagi seru. Sambil cekikikan sendiri melihat kelucuan akting mereka. Kadang tertegun melihat kegantengan Song Jong Ki. Hmm duda keren nih. Ahai!
Aku juga menikmati angin palsu yang ditiupkan kipas angin di depanku. Klo tak ada dukungan dia entahlah rasanya ga tahan. Grrah membuat gatal di tanganku kumat.
Tiga jam kerasa sekali. Tangan linu, pinggang kaku, punggung sakit. Mata capek. Kunikmati saja sambil melihat cerita drama korea yang kali aja bisa memberi inspirasi tulisanku mendatang.
Inilah keromantisanku.