Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Rahim Suci
1
Suka
13,647
Dibaca

Aku sempat berpikir apa ibu semacam vampir? Apabila terkena matahari kulitnya akan melepuh kemudian seketika menjadi abu. Akan tetapi di malam hari ia juga tidak pernah keluar rumah. Atau mungkin reinkarnasi Bunda Maria. Suci tak terjamah. Lalu bagaimana denganku, seorang anak yang terlahir dari rahim sucinya. Aku memiliki ayah penuh kasih. Jangan pernah ragukan itu.

Empat belas tahun usiaku, maka lebih empat belas tahun pula, ibu mengurung diri di rumah. Wajahnya putih pucat seperti porselin Cina yang menghiasi lemari dapur kami. Hanya matahari yang menerobos dari celah jendela yang mampu menjamah kulitnya.

Perempuan berambut panjang dengan bandana yang sering menghiasi kepalanya itu tidak pernah marah senakal apapun aku di luar atau di rumah. Bahkan ia tidak pernah tertawa terbahak-bahak sebagaimana manusia pada normalnya. Jika wanita-wanita di luar sana sibuk bergosip tentang apa saja, ibu memilih berdiam diri di rumah. Ia membersihkan tempat tinggal kami setiap hari, setiap saat. Ia teramat pandai memasak, dari jarak dua kilometer saja saat ia membuka jendela dapur maka akan tercium aroma bumbu dari racikan tangannya yang ajaib itu. Ia juga mahir menjahit baju. Semua seragamku dari keterampilan tangannya. Ia sering duduk di samping jendela menatap taman bunga di pekarangan. Ayah membuatkan itu untuknya, menyirami setiap hari dan memberikan pupuk terbaik.

Ayah menceritakan apapun tentang dunia di luar sana. Ibu akan mendengarkan dengan saksama. Ia adalah pendengar sangat baik dan tidak pernah membantah.

Semuanya kemudian berubah. Hari itu seharusnya ayah mengambil rapor untukku, akan tetapi karena urusan pekerjaan, ia tidak bisa hadir. Ibu tentu saja tidak akan melakukan itu walau aku mengiba.

Matahari masih begitu garang membungkus kota, seorang laki-laki yang sungguh tidak asing bertandang ke rumah. Beliau adalah guru wali kelasku. Bapak Adya, guru paling ganteng dengan wajah bak purnama, kata teman-teman yang sedang mengalami masa pubertas.

“Kenapa ayahmu tidak datang?’ tanya Bapak Adya ramah setelah kupersilakan duduk.

“Maaf.” Hanya kata itu yang keluar dari bibirku sambil memilin ujung baju. Berselang menit kami dikejutkan kelenting gelas beradu dengan lantai. Pecah berderai. Ibu terpaku di ambang pintu menatap lekat Pak Adya. Seperti melihat hantu.

Pak Adya bangkit dengan wajah bergetar. "Emily?"

Genangan air mata seketika membasahi pipi pucat ibu. Ia berlari ke kamar. Kedebum pintu membuatku semakin tersentak.

"Emily, aku ingin bicara!"

"Pergi!!!"

Untuk pertama kali kudengar ibu menangis, untuk pertama kali pula ibu berteriak seperti itu.

Bapak Adya menatapku lamat-lamat, sekejap kemudian menuju meja tamu. dilihatnya kembali buku raporku.

---------------------------------------------------

Lima belas tahun lalu, sepasang kekasih yang sedang mabuk kasmaran merayakan Hari Kasih Sayang di sebuah hotel bintang dua. Malam itu adalah pembuktian cinta dengan cara purba. Laki-laki itu lalu pergi tanpa kabar berita. benih cinta terlarang bersemayam pada rahim sang perempuan. Ia kemudian menikah dengan laki-laki pilihan ayahnya lalu mengurung diri di sebuah pinggiran kota.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Pilihan Hati
Viola khasturi
Skrip Film
SEHARI SAJA
ine dwi syamsudin
Skrip Film
Kita, Kota dan Dosa
Rolly Roudell
Flash
Rahim Suci
Raida Hasan
Flash
Bronze
Tengah Malam Jumat, Nonton Bola
Nuel Lubis
Novel
Bronze
Suamiku Impoten
aas asmelia
Skrip Film
I AM AN AUTISTIC GIRL
Isti Anindya
Skrip Film
Sakura Barcelona
Yesno S
Cerpen
Bronze
Jika Miskin, Meski Saudara Tidak Akan Kasihan
Yovinus
Novel
Bronze
SAHABAT DAN KISAH CINTAKU
silvi budiyanti
Novel
Yang Tenggelam di Dasar Kenangan
Herman Trisuhandi
Novel
The Coffee Before The Break
glowedy
Skrip Film
It's Not Easy to be A Single Dad
Amalina septiani
Flash
Bronze
Slamet Tujuh Belasan
Silvarani
Cerpen
LABUHAN BERAKHIR
Moon Satellite
Rekomendasi
Flash
Rahim Suci
Raida Hasan
Novel
Bronze
Di Ujung Senja Kau Sebut Namaku
Raida Hasan
Novel
Prahara di Langit Borneo
Raida Hasan
Novel
Pribumi
Raida Hasan
Novel
File
Raida Hasan