Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Misteri
Kedamaian di Dalam Air
1
Suka
8,718
Dibaca

Suara decitan berkarat terdengar nyaring, aku memijak dua ranting pagar berniat menanjak, melompat, menginjak tanah coklat tertutupi rumput dengan sepatu usang. Mata lebam kiriku kembali berdenyut, aku mengelap kasar darah yang keluar dari sudut bibir, mempercepat langkah, menghampiri kolam renang belakang hutan sekolah. Gosip kolam renang angker telah menjadi buah bibir dari angkatan satu ke angkatan yang lain, mengatakan bahwa tempat tersebut merupakan tempat keramat yang tidak boleh didatangi, aku cukup tahu hal itu, namun, tak pernah mempedulikan apa yang mereka bicarakan karena merasa semuanya hanyalah bualan.

Memangnya apa yang paling menyeramkan dibanding terlahir tuna wicara, dirundung dimintai uang, sampai dibuat babak-belur?

Napas berat terhembus, melepas kedua sepatu beserta kaus kaki, detik setelahnya dengan sengaja aku menceburkan diri ke kolam renang kotor bercampur dedaunan kering bersama tanah bebatuan, merendam-tenggelam, menyorot lurus langit biru terik tertutupi air. Mereka menyebutku, cacat, tidak seharusnya dilahirkan sebab memiliki kekurangan, akibat tidak dapat berbicara dengan benar, mereka menghampiriku, memberi tatapan intimidasi-menusuk menunjukkan ekspresi kriminalitas menakutkan beserta tinggi tubuh yang jauh diatasku, tak mempedulikan segala teriakan, ringisan, erangan maupun suara tercekat milikku yang tidak bisa berbicara, sampai mereka mendapatkan kepuasan-menjadi pemenang, pula... beberapa lembar uang.

Ketika berada di dalam air, sekujur tubuhku seolah terbalut dekapan tak kasat mata yang diberikan hukum tekanan, mengingatkanku oleh pelukan ibu sebelum kecelakaan mobil merenggut nyawanya, detak jantungku bertalu mengikuti ritme yang semakin lama, semakin lambat, dalam artian menjadi tenang, menyadari bahwa luka-lukaku tak begitu terasa sakit membuat perasaan melegakan hinggap begitu saja dalam benak, aku mengeluarkan gelembung oksigen dari mulut sejenak, untuk tetap bisa bertahan di kedalaman kolam berlumut. Rasanya, ibu benar-benar sedang memelukku, memejamkan mata sebentar, perlahan demi perlahan otakku mencoba melupakan kenangan yang tak ingin kuingat. Ibu... aku benar-benar merindukanmu.

Televisi menyala, menampilkan sesosok pembawa acara yang sedang menjelaskan berita terkini pagi hari pada awak media, di bagian bawahnya tertulis, "Lima Siswa Sekolah Dasar Menghabisi Teman Sekelas Tuna Wicara Hingga di Buang ke Kolam." Si saksi: penjaga kebun sekolah, menjelaskan bahwa ia menemukan korban dengan tubuh membusuk-mengambang penuh kubangan darah di dalam air.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (1)
Rekomendasi dari Misteri
Flash
Kedamaian di Dalam Air
Art Fadilah
Cerpen
Bronze
MINARELLI MENELAN LAUT
Drs. Eriyadi Budiman (sesuai KTP)
Flash
Tertawan
Satorie
Cerpen
Bronze
Saksofonis Buruh Tani
Silvarani
Novel
Fraud, Unleash The Truth
Gilang Riyadi
Flash
Bronze
Gadis Bergaun Merah
Vena G
Flash
Aku Setelah Kamu Pergi
Seto Yuma
Flash
Buku Harian Nana
Adnan Fadhil
Novel
FIRASAT
Rara
Novel
Tum
Ais Aisih
Novel
KIDAL
Ade Agustia Putri
Flash
Midnight
Veninda Oktaviana
Flash
Hilang
Mas Sojo
Flash
Warna
Halimah RU
Cerpen
Bronze
Saling Mengisahkan
Rafi Asamar Ahmad
Rekomendasi
Flash
Kedamaian di Dalam Air
Art Fadilah
Flash
Aruna Mengerti
Art Fadilah
Flash
Sampah
Art Fadilah
Novel
Darkpunzel
Art Fadilah
Cerpen
Naive
Art Fadilah
Novel
I'll Never Believe I'm Alone
Art Fadilah
Cerpen
Mereka Menyebutnya Pemeran Antagonis
Art Fadilah
Flash
Perempuan Evolusi
Art Fadilah
Flash
Mereka Menyebutnya Pemeran Antagonis
Art Fadilah
Flash
Atensi
Art Fadilah
Flash
ToxiC
Art Fadilah
Flash
Empati Sederhana
Art Fadilah
Flash
KoiN
Art Fadilah
Flash
Hujan dan Bunga
Art Fadilah
Flash
Naive
Art Fadilah