Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Sangkar Emas
2
Suka
12,707
Dibaca

Ibu bilang, “Jangan mudah tergoda dengan benda yang berkilau. Kau mungkin akan mendapatinya penuh keindahan, tapi bisa jadi keindahan itu tidaklah baik untukmu.”

Seperti hari-hari sebelumnya, hari ini aku kembali mengelilingi angkasa. Menyapa awan dengan nyanyian merdu, terbang mengikuti kemanapun angin membawaku.

Awalnya, ini adalah hari yang cerah. Lalu hujan tiba-tiba turun. Entah mengapa, musim akhir-akhir ini mudah sekali berubah. Tidak ada yang benar-benar bisa menduganya.

Aku masih terlalu muda untuk melawan angin, pun hujan. Kuputuskan untuk berteduh. Ada sebuah pohon di bawah sana. Dahannya rindang, menjanjikan perlindungan. Aku turun menghampiri pohon itu. Hujan takkan lama, bisikku.

Segalanya terasa jauh lebih baik, saat kakiku telah menginjak ranting. Tidak setetes pun hujan mampu menyentuhku. Namun, hembusan angin masih saja terasa mengiris. Tetapi seperti itulah seharusnya. Aku harus berteman dengan angin. Aku harus terbiasa dengannya. Karena tempatku di atas sini.

Ayah selalu marah bila aku mengeluh tentang angin. Kata ayah, "Jangan pernah membenci angin. Karena angin adalah alasan kita menjadi kuat. Kau akan mengerti itu kelak."

Namun tetap saja, aku tidak menyukai angin—terutama di hari-hari seperti ini.

Aku sedang bertanya pada langit, kapan hujan akan berhenti. Aku kedinginan dan merasa sangat lapar. Saat itulah aku melihatnya. Jauh di bawah sana...

Sebuah benda yang sangat berkilau, berada di antara daun-daun gugur yang terlihat membosankan. Aku tau apa yang ibu katakan, tapi sedikit mencari tau tidaklah buruk, bukan?

Aku melompat turun dari satu ranting ke ranting yang lain. Semakin dekat aku ke permukaan bumi, benda berkilau itu terlihat semakin besar, semakin besar, dan semakin besar.

Saat aku sudah berada dekat dengannya, aku baru menyadari kalau benda berkilau itu jauh lebih besar dariku,,, dan ia sangatlah indah. Aku tidak pernah melihat benda seindah itu.

Hujan semakin lebat, petir dan guntur saling menyapa di atas sana. Di bawah sini, aku mulai kebasahan. Tidak ada dahan yang menaungiku. Aku harus kembali ke atas sana. Namun, benda berkilau itu sangat menawanku.

Hei lihat,,, ada makanan disana. Dan sepertinya hujan tidak bisa menjangkaunya. Benda itu menawarkan perlindungan dan makanan untukku. Jadi haruskah aku kembali ke atas sana? Ke tempat dimana seharusnya aku berada, atau tetap disini bersama dengan sesuatu yang sangat aku inginkan?

Aku mendekati benda berkilau itu. Terkagum-kagum oleh keindahannya. Lalu aku melihat sebuah celah kecil, aku bisa masuk melalui celah itu. Aku akan terlindung dari hujan, dan aku bisa makan hingga kenyang.

Aku akan berada disini hanya sampai hujan berhenti. Hanya untuk sementara, bujukku pada hati kecilku.

Dengan penuh keyakinan, aku melangkah masuk. Bersamaan dengan itu, celah tempatku masuk menutup. Seketika rasa panik menghinggapiku. Aku berlompatan, berusaha mencari celah lain untuk keluar.

Hilang sudah rasa lapar. Hilang sudah kebencian terhadap hujan, pun angin.

Oh ibu, aku terperangkap kini. Siapa yang bisa menolongku kali ini?

Ibu, maafkan aku karena tidak mengindahkan pesanmu. Saat ini, aku mungkin berada jauh dari rumah, tetapi aku tau kalau kini aku telah tiba di tempat hatiku berada.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (1)
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Sangkar Emas
SavieL
Novel
Bronze
Pelangi Sesudah Hujan
Luna Hanayuki
Novel
Bronze
Lovestruck (Alignment Happiness)
Aylanna N. Arcelia
Skrip Film
Rendezvous
Kinanti Atmarandy
Flash
Imaji Estetika
Chika Manupada
Flash
Bronze
Hujan dan Payung Satu-satunya
Risti Windri Pabendan
Novel
Bronze
Sesuatu Tentang Kita
Shayma karan
Novel
Selamat datang, 62!
Vica Lietha
Novel
Bronze
Antarinai
Durratul Hikmah
Skrip Film
Bukan Gagal Nikah
Diena Mzr
Flash
Bronze
Jendela belakang
Okhie vellino erianto
Novel
LENTERA
Anjar Lembayung
Skrip Film
Cek Ombak (melulu)
Rina F Ryanie
Novel
Rindu, Selau Kejadian Lama
Muhammad Alfi Rahman
Komik
Dolphin
farikhatul hima
Rekomendasi
Flash
Sangkar Emas
SavieL
Novel
Wajah Bumi
SavieL
Novel
Love Is Him
SavieL
Novel
Rumah
SavieL