Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Thriller
Astaghfirullah
5
Suka
5,001
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Suropati alias Rop bergeming sengit. Ia muda, tinggi dan jangkung. Tangan menyilangkan didada. Matanya menyorot pada musuhnya. Dia seorang bangsawan tinggi dan jangkung.

“Tak terkatakan…” kata Rop tajam setajam baja Valyria. “Kau adalah bangsawan koruptor. Aku akan menggorok lehermu.”

Bangsawan itu mengerutkan. “Dasar bocah,” renggutnya sengit. “Kau meremehkanku.” Dia mengacungkan pedang ke arahnya. Rop tersenyum menunggu. Ia tenang dan sabar. Namun si bangsawan itu lantas menarik dan menempelkan sebuah pedang di tenggorokan Rop, dan Rop menyeringai sengit. Rop menarik nafas, dan dalam keheningan itu. Akhirnya, Rop menghela nafas.

Rop mengedikkan bahu. “Kau terlalu percaya diri untuk membunuhku,” kata Rop dingin. “Pedang ini tak pantas menyentuh leherku.”

Si bangsawan mengeryitkan dahi. “Jangan sombong bocah,” renggutnya sengit. “Inilah kematianmu."

Si bangsawan itu menekankan pedangnya ke leher Rop, cukup kuat hingga membuat darah mulai menetes. Rop tersenyum merasakan rasa sakit itu. Rop merasa mata pisau mulai mengiris tenggorokannya.

Rop memusatkan perhatian dan pandangannya pada tiap gerak lawannya, pada tiap kelebat, tiap titik lemah, pada tiap titik mematikan di tubuh lawannya. Hasrat membunuh telah menguasainya bagaikan seorang kawan, dan Rop membiarkan hasrat itu berkuasa dalam dirinya.

Dengan satu gerakan secepat kilat, Rop menarik pergelangan tangan si bangsawan itu, menotokkan jarinya tepat di titik lemahnya, menghentakkannya hingga patah, dan merebut kembali belatinya yang terlepas, lalu dalam satu gerakan yang cepat, digoroklah leher lawannya lebar-lebar.

Si bangsawan itu sempat memandangnya dengan tatapan terkesima sebelum roboh ke tanah, lalu mati.

Rop tersenyum dan menatap sengit kea rah wajah bangsawan itu. “Koruptor memang pantas mati,” kata Rop tajam setajam baja Valyria. “Bangsawan yang tak memegang amanahnya pantas digorok leher atau hukuman mati. Tak terkatakan… Astaghfirullaah.”

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Thriller
Flash
Astaghfirullah
Hermawan
Novel
Orion & Maharani: Cinta Terakhir Sang Bangsawan
Wiselovehope
Novel
Bercak Kegelapan Kelopak Mawar
AmertaSandyakala
Flash
MUSTIKA ULAR
Wiji Lestari
Novel
Gold
Origin
Mizan Publishing
Flash
KAZOKU ( 家族 )
darkest nitch
Novel
Gold
The Good Neighbor
Noura Publishing
Novel
Bronze
L.A. THE DETECTIVE
Nur Baiti (Hikaru)
Novel
ADA ANAK IBLIS BERSEMBUNYI DI SEKOLAH
Ochie
Novel
Bronze
SENOPATI (Trah Bayu)
Hermawan
Skrip Film
Sang Penyayat - Script
Wiwien Wintarto
Flash
Hidup
Nida C
Flash
Menyetir
Irma Susanti Irsyadi
Komik
SPIRIT EATER
Sofianti Anggraini
Flash
Bronze
ENDING
Onet Adithia Rizlan
Rekomendasi
Flash
Astaghfirullah
Hermawan
Novel
Bronze
Sholat Yo
Hermawan
Novel
Bronze
SENOPATI (Trah Bayu)
Hermawan
Novel
Bronze
Allohu Ahad
Hermawan
Novel
Bronze
Alhamdulillaahi (Manggala)
Hermawan
Novel
Bronze
SUROPATI (JODHIPATI)
Hermawan
Novel
Bronze
SUTASOMA (Mawar Berduri)
Hermawan
Novel
Bronze
Deso DIY (Dalang Sukendra)
Hermawan
Novel
Bronze
Surya Kirana (Mayapada)
Hermawan
Novel
Bronze
Adipati (Senyuman)
Hermawan
Novel
Bronze
Aruman (Aku Tak Tahu)
Hermawan
Novel
Bronze
Senapati Indonesa
Hermawan
Novel
Bronze
Manggalayuda (Sengkelat)
Hermawan
Novel
Bronze
Alloohu Akbaru
Hermawan
Novel
Bronze
Subhaanalloohi (Sutasoma)
Hermawan