Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Thriller
Astaghfirullah
5
Suka
4,995
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Suropati alias Rop bergeming sengit. Ia muda, tinggi dan jangkung. Tangan menyilangkan didada. Matanya menyorot pada musuhnya. Dia seorang bangsawan tinggi dan jangkung.

“Tak terkatakan…” kata Rop tajam setajam baja Valyria. “Kau adalah bangsawan koruptor. Aku akan menggorok lehermu.”

Bangsawan itu mengerutkan. “Dasar bocah,” renggutnya sengit. “Kau meremehkanku.” Dia mengacungkan pedang ke arahnya. Rop tersenyum menunggu. Ia tenang dan sabar. Namun si bangsawan itu lantas menarik dan menempelkan sebuah pedang di tenggorokan Rop, dan Rop menyeringai sengit. Rop menarik nafas, dan dalam keheningan itu. Akhirnya, Rop menghela nafas.

Rop mengedikkan bahu. “Kau terlalu percaya diri untuk membunuhku,” kata Rop dingin. “Pedang ini tak pantas menyentuh leherku.”

Si bangsawan mengeryitkan dahi. “Jangan sombong bocah,” renggutnya sengit. “Inilah kematianmu."

Si bangsawan itu menekankan pedangnya ke leher Rop, cukup kuat hingga membuat darah mulai menetes. Rop tersenyum merasakan rasa sakit itu. Rop merasa mata pisau mulai mengiris tenggorokannya.

Rop memusatkan perhatian dan pandangannya pada tiap gerak lawannya, pada tiap kelebat, tiap titik lemah, pada tiap titik mematikan di tubuh lawannya. Hasrat membunuh telah menguasainya bagaikan seorang kawan, dan Rop membiarkan hasrat itu berkuasa dalam dirinya.

Dengan satu gerakan secepat kilat, Rop menarik pergelangan tangan si bangsawan itu, menotokkan jarinya tepat di titik lemahnya, menghentakkannya hingga patah, dan merebut kembali belatinya yang terlepas, lalu dalam satu gerakan yang cepat, digoroklah leher lawannya lebar-lebar.

Si bangsawan itu sempat memandangnya dengan tatapan terkesima sebelum roboh ke tanah, lalu mati.

Rop tersenyum dan menatap sengit kea rah wajah bangsawan itu. “Koruptor memang pantas mati,” kata Rop tajam setajam baja Valyria. “Bangsawan yang tak memegang amanahnya pantas digorok leher atau hukuman mati. Tak terkatakan… Astaghfirullaah.”

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Thriller
Flash
Astaghfirullah
Hermawan
Novel
Bronze
Rama's Story : Gita Chapter 3 - La isla Bonita
Cancan Ramadhan
Novel
SPATULA AYA
R Hani Nur'aeni
Novel
The Babad Noir Chronicles
Nikodemus Yudho Sulistyo
Novel
Merah Putih
Kenny Marpow
Flash
Bronze
PISAU
mushodah
Novel
Bronze
Help me brother!!
Siti Hawa
Novel
Bronze
Dunia tanpa Suara
Aroem Aziez
Novel
Bronze
'98 di Negeri Antah-berantah
🕯Koo Marko✨
Novel
Bronze
Rama's Story : Gita - Death Sentence
Cancan Ramadhan
Novel
Bronze
The Last Blow
Amirullah Bandu
Cerpen
Bronze
PULANG TAPI TAK SAMPAI
ajaib
Novel
Bronze
CETIK
Bakasai
Flash
MAMA
Art Fadilah
Novel
Gold
Angels and Demons (Republish)
Mizan Publishing
Rekomendasi
Flash
Astaghfirullah
Hermawan
Novel
Bronze
Subhaanalloohi (Sutasoma)
Hermawan
Novel
Bronze
SENOPATI (Trah Bayu)
Hermawan
Novel
Bronze
Sholat Yo
Hermawan
Novel
Bronze
Alloohu Akbaru
Hermawan
Novel
Bronze
Manggalayuda (Sengkelat)
Hermawan
Novel
Bronze
Surya Kirana (Mayapada)
Hermawan
Novel
Bronze
Wisanggeni
Hermawan
Novel
Bronze
Adipati (Senyuman)
Hermawan
Novel
Bronze
Senapati Indonesa
Hermawan
Novel
Bronze
Sasi Kirana (Arga Maruta)
Hermawan
Novel
Bronze
ASTAGHFIRULLAAH (Suropati)
Hermawan
Novel
Bronze
Allohu Ahad
Hermawan
Novel
Bronze
Kapten Garuda (Sang Pembantai)
Hermawan
Novel
Bronze
Pesona
Hermawan