Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Thriller
Astaghfirullah
5
Suka
5,183
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Suropati alias Rop bergeming sengit. Ia muda, tinggi dan jangkung. Tangan menyilangkan didada. Matanya menyorot pada musuhnya. Dia seorang bangsawan tinggi dan jangkung.

“Tak terkatakan…” kata Rop tajam setajam baja Valyria. “Kau adalah bangsawan koruptor. Aku akan menggorok lehermu.”

Bangsawan itu mengerutkan. “Dasar bocah,” renggutnya sengit. “Kau meremehkanku.” Dia mengacungkan pedang ke arahnya. Rop tersenyum menunggu. Ia tenang dan sabar. Namun si bangsawan itu lantas menarik dan menempelkan sebuah pedang di tenggorokan Rop, dan Rop menyeringai sengit. Rop menarik nafas, dan dalam keheningan itu. Akhirnya, Rop menghela nafas.

Rop mengedikkan bahu. “Kau terlalu percaya diri untuk membunuhku,” kata Rop dingin. “Pedang ini tak pantas menyentuh leherku.”

Si bangsawan mengeryitkan dahi. “Jangan sombong bocah,” renggutnya sengit. “Inilah kematianmu."

Si bangsawan itu menekankan pedangnya ke leher Rop, cukup kuat hingga membuat darah mulai menetes. Rop tersenyum merasakan rasa sakit itu. Rop merasa mata pisau mulai mengiris tenggorokannya.

Rop memusatkan perhatian dan pandangannya pada tiap gerak lawannya, pada tiap kelebat, tiap titik lemah, pada tiap titik mematikan di tubuh lawannya. Hasrat membunuh telah menguasainya bagaikan seorang kawan, dan Rop membiarkan hasrat itu berkuasa dalam dirinya.

Dengan satu gerakan secepat kilat, Rop menarik pergelangan tangan si bangsawan itu, menotokkan jarinya tepat di titik lemahnya, menghentakkannya hingga patah, dan merebut kembali belatinya yang terlepas, lalu dalam satu gerakan yang cepat, digoroklah leher lawannya lebar-lebar.

Si bangsawan itu sempat memandangnya dengan tatapan terkesima sebelum roboh ke tanah, lalu mati.

Rop tersenyum dan menatap sengit kea rah wajah bangsawan itu. “Koruptor memang pantas mati,” kata Rop tajam setajam baja Valyria. “Bangsawan yang tak memegang amanahnya pantas digorok leher atau hukuman mati. Tak terkatakan… Astaghfirullaah.”

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Thriller
Flash
Astaghfirullah
Hermawan
Novel
Mayat Terakhir
yulisaputra
Flash
Bertemu Klien
Roy Rolland
Flash
Bronze
Selembar Selimut Merah
Afri Meldam
Novel
Cynthia the Candy Addict
Impy Island
Novel
Bronze
Phantom Lily
Joselind Sienydea Salim
Novel
Bronze
ASTAGHFIRULLAAH (Suropati)
Hermawan
Novel
Bronze
DELANGGUNG
Era Ari Astanto
Flash
Bronze
Hari Tua Sang Raja
Nabil Bakri
Novel
Bronze
Rantai Mawar
Mega
Novel
Bronze
WAR-TEL 89
Rizal Syaiful Hidayat
Flash
DARKSIDE
Mr. Nobody
Flash
Aku Mencintaimu Selamanya
Fitri F. Layla
Flash
Headline
Utep Sutiana
Komik
Red String
Ananda Tsabita
Rekomendasi
Flash
Astaghfirullah
Hermawan
Novel
Bronze
ASTAGHFIRULLAAH (Suropati)
Hermawan
Novel
Bronze
Si Cantik
Hermawan
Novel
Bronze
Awal Pertikaian
Hermawan
Novel
Bronze
Kapten Garuda (Sang Pembantai)
Hermawan
Novel
Bronze
Adipati (Senyuman)
Hermawan
Novel
Bronze
Pesona
Hermawan
Novel
Bronze
Sasi Kirana (Arga Maruta)
Hermawan
Novel
Bronze
SENOPATI (Trah Bayu)
Hermawan
Novel
Bronze
Aruman (Aku Tak Tahu)
Hermawan
Novel
Bronze
Alhamdulillaahi (Manggala)
Hermawan
Novel
Bronze
Senapati Indonesa
Hermawan
Novel
Bronze
Surya Kirana (Mayapada)
Hermawan
Novel
Bronze
Alloohu Akbaru
Hermawan
Novel
Bronze
Allohu Ahad
Hermawan