Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Thriller
Astaghfirullah
5
Suka
5,027
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Suropati alias Rop bergeming sengit. Ia muda, tinggi dan jangkung. Tangan menyilangkan didada. Matanya menyorot pada musuhnya. Dia seorang bangsawan tinggi dan jangkung.

“Tak terkatakan…” kata Rop tajam setajam baja Valyria. “Kau adalah bangsawan koruptor. Aku akan menggorok lehermu.”

Bangsawan itu mengerutkan. “Dasar bocah,” renggutnya sengit. “Kau meremehkanku.” Dia mengacungkan pedang ke arahnya. Rop tersenyum menunggu. Ia tenang dan sabar. Namun si bangsawan itu lantas menarik dan menempelkan sebuah pedang di tenggorokan Rop, dan Rop menyeringai sengit. Rop menarik nafas, dan dalam keheningan itu. Akhirnya, Rop menghela nafas.

Rop mengedikkan bahu. “Kau terlalu percaya diri untuk membunuhku,” kata Rop dingin. “Pedang ini tak pantas menyentuh leherku.”

Si bangsawan mengeryitkan dahi. “Jangan sombong bocah,” renggutnya sengit. “Inilah kematianmu."

Si bangsawan itu menekankan pedangnya ke leher Rop, cukup kuat hingga membuat darah mulai menetes. Rop tersenyum merasakan rasa sakit itu. Rop merasa mata pisau mulai mengiris tenggorokannya.

Rop memusatkan perhatian dan pandangannya pada tiap gerak lawannya, pada tiap kelebat, tiap titik lemah, pada tiap titik mematikan di tubuh lawannya. Hasrat membunuh telah menguasainya bagaikan seorang kawan, dan Rop membiarkan hasrat itu berkuasa dalam dirinya.

Dengan satu gerakan secepat kilat, Rop menarik pergelangan tangan si bangsawan itu, menotokkan jarinya tepat di titik lemahnya, menghentakkannya hingga patah, dan merebut kembali belatinya yang terlepas, lalu dalam satu gerakan yang cepat, digoroklah leher lawannya lebar-lebar.

Si bangsawan itu sempat memandangnya dengan tatapan terkesima sebelum roboh ke tanah, lalu mati.

Rop tersenyum dan menatap sengit kea rah wajah bangsawan itu. “Koruptor memang pantas mati,” kata Rop tajam setajam baja Valyria. “Bangsawan yang tak memegang amanahnya pantas digorok leher atau hukuman mati. Tak terkatakan… Astaghfirullaah.”

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Thriller
Flash
Astaghfirullah
Hermawan
Novel
Sebongkah Tanah Retak
Rida Fitria
Flash
Bronze
Tetangga
Febby Arshani
Cerpen
Bronze
Bah yang Akan Datang ke Kota Kami
Fazil Abdullah
Flash
Bronze
Pembuktian Berakhir Jebakan
Gia Oro
Novel
SECRET CAVE
Rudie Chakil
Novel
HOME SCHOOL
Anonim people
Novel
Gold
Origin
Mizan Publishing
Novel
Meja Bundar
Hendra Purnama
Novel
F[R]IKSI
Mas AldMan113
Novel
Bronze
Aku, Dia & Kami
Joannes Rhino
Novel
The Rugrats Theory
Impy Island
Novel
Bronze
Dua Sejiwa
hyu
Novel
Bronze
Armitech
Wilson M
Novel
Flashback 1998
Melty S Riscahyanti
Rekomendasi
Flash
Astaghfirullah
Hermawan
Novel
Bronze
Pesona
Hermawan
Novel
Bronze
Deso DIY (Dalang Sukendra)
Hermawan
Novel
Bronze
Alloohu Akbaru
Hermawan
Novel
Bronze
Allohu Ahad
Hermawan
Novel
Bronze
Adipati (Senyuman)
Hermawan
Novel
Bronze
Manggalayuda (Sengkelat)
Hermawan
Novel
Bronze
Awal Pertikaian
Hermawan
Novel
Bronze
Surya Kirana (Mayapada)
Hermawan
Novel
Bronze
Si Cantik
Hermawan
Novel
Bronze
Wisanggeni
Hermawan
Novel
Bronze
Subhaanalloohi (Sutasoma)
Hermawan
Novel
Bronze
SUROPATI (JODHIPATI)
Hermawan
Novel
Bronze
Aruman (Aku Tak Tahu)
Hermawan
Novel
Bronze
Alhamdulillaahi (Manggala)
Hermawan