Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Dia Yang Kutunggu
3
Suka
8,192
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Hari itu aku terdiam memandangi bulan. Sinarnya bius jemari kalbu. Ingin kukatakan padanya penantianku.

"Katakan saja!"

Bisik rayu dari siapa tak kasat mata. Bukan arwah gentayangan atau jin tak punya kerjaan.

Kala kutatap cermin itulah diriku. Sendu sayu mata bibir terkunci. Tak perlu dipertanyakan berapa galon air mata yang tumpah. Tapi kabarmu tak datang jua.

Kelam.

Sungguh kelam malam indah ini. Awan tak tampak. Bintang berserakan. Tapi wajahmu tak kentara. Suaramu ditelan angin.

"Nak, ada yang mencari.", percikan asa dari seorang ibu.

Sayang, bukan dia yang kunanti.

"Ngapain lo kesini?", bentakku pada dia yang merobek hati.

Picik mata ini melihat. Sudah bosan cinta palsu darinya. Ia kira aku tak tahu. Setiap rayuan hanyalah kentut.

Preeet!

"Aku minta maaf. Kita bisa balikan seperti dulu?"

Gombal pun ia tak sanggup. Mana sudi aku jadi budak.

"Ogah!"

Sungguh kuputar otak, cari kata terpendek. Hanya itu yang kuingat.

Tak kuasa emosi ini bertahan. Kututup pintu seketika. Entah apa raut wajahnya. Mana aku peduli.

Kembali kupandangi jam yang berdetak.

Dia dia dia.

Lagu Afgan bersenandung. Notifikasi datang dari dia yang tak begitu kurindu.

"Uangnya dah aku kirim. Masalah tanda tangan gak pa pa lah kapan-kapan aja." Indah nian rajutan kata itu. Sungguh suatu kejutan maha dahsyat menggembirakan.

"Kamu nggak takut aku tipu? Aku bisa ngomong besok-besok kalau kamu belum bayar." Mungkinkah ia tak cukup pintar?

"Haha. Nggak mungkinlah. Kalau kamu lakuin itu juga aku ikhlasin. Cuma ya jangan ngarap dapat gratisan lagi."

"Hohoho. Horor amat. Ampun mbah."

"Udah ya. Malem."

"Malem."

Kutatap pesan rekening. Jutaan menari-nari. Senyum terus tersungging. Mimpi indah menanti-nanti.

Dia yang loman. Dia yang tak pernah ingkari janji. Kini pemilik hati ini.

Ah iya!

Aku tersadar dari surga. Memang sifat manusia selalu serakah. Kuberanikan diri berkirim pesan. Bukan untuk pujaan hati baru. Tapi kepada dia yang kunanti berminggu-minggu. Sebab galau hatiku selalu.

"Kak, pesananku belum terkirim."

"Sabarlah cantik. Bentar lagi."

"Kenapa lama banget?"

"Cinta itu barang berat tak berbentuk. Sulit dikardus."

"Tak perlu dibungkus kak. Cinta sejati tak mudah rusak, ternodai, atau hilang oleh perjalanan hidup."

Kriing!! Kriing!!

Mimpi apa aku semalam. Siapa pula dirinya. Mungkinkah kaos BTS-ku sampai?

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Dia Yang Kutunggu
Lialuck777
Novel
DANDELION
Ludiamanta
Novel
The Special Nurse
Putri Rezeki
Novel
Bronze
Rizka & Rizky
Dheya Aida Zahra
Novel
Bronze
My Mentari
Putri Wahidatussyafa'ah
Novel
Bronze
ASMARALOKA
Bisma Lucky Narendra
Novel
Bronze
Retas
Gia Oro
Novel
Bronze
Boss & Guard
nadyanml
Novel
Gold
Secret Love Club
Bentang Pustaka
Novel
Gold
Dear Heart, Why Him?
Bentang Pustaka
Flash
Miss Beautiful Vietnam
Luca Scofish
Komik
Aku Akan Selalu Bersamamu
edokomikecil
Novel
Gio
Tri Wulandari
Novel
Gold
Juvenilia
Noura Publishing
Novel
Bronze
Sepucuk surat di bawah meja
Dhea Meliani
Rekomendasi
Flash
Dia Yang Kutunggu
Lialuck777
Flash
Layar Laptop
Lialuck777
Flash
Mencari di Sawah.
Lialuck777
Skrip Film
Meow Kamu Kok Gentayangan
Lialuck777