Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Dia Yang Kutunggu
3
Suka
8,058
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Hari itu aku terdiam memandangi bulan. Sinarnya bius jemari kalbu. Ingin kukatakan padanya penantianku.

"Katakan saja!"

Bisik rayu dari siapa tak kasat mata. Bukan arwah gentayangan atau jin tak punya kerjaan.

Kala kutatap cermin itulah diriku. Sendu sayu mata bibir terkunci. Tak perlu dipertanyakan berapa galon air mata yang tumpah. Tapi kabarmu tak datang jua.

Kelam.

Sungguh kelam malam indah ini. Awan tak tampak. Bintang berserakan. Tapi wajahmu tak kentara. Suaramu ditelan angin.

"Nak, ada yang mencari.", percikan asa dari seorang ibu.

Sayang, bukan dia yang kunanti.

"Ngapain lo kesini?", bentakku pada dia yang merobek hati.

Picik mata ini melihat. Sudah bosan cinta palsu darinya. Ia kira aku tak tahu. Setiap rayuan hanyalah kentut.

Preeet!

"Aku minta maaf. Kita bisa balikan seperti dulu?"

Gombal pun ia tak sanggup. Mana sudi aku jadi budak.

"Ogah!"

Sungguh kuputar otak, cari kata terpendek. Hanya itu yang kuingat.

Tak kuasa emosi ini bertahan. Kututup pintu seketika. Entah apa raut wajahnya. Mana aku peduli.

Kembali kupandangi jam yang berdetak.

Dia dia dia.

Lagu Afgan bersenandung. Notifikasi datang dari dia yang tak begitu kurindu.

"Uangnya dah aku kirim. Masalah tanda tangan gak pa pa lah kapan-kapan aja." Indah nian rajutan kata itu. Sungguh suatu kejutan maha dahsyat menggembirakan.

"Kamu nggak takut aku tipu? Aku bisa ngomong besok-besok kalau kamu belum bayar." Mungkinkah ia tak cukup pintar?

"Haha. Nggak mungkinlah. Kalau kamu lakuin itu juga aku ikhlasin. Cuma ya jangan ngarap dapat gratisan lagi."

"Hohoho. Horor amat. Ampun mbah."

"Udah ya. Malem."

"Malem."

Kutatap pesan rekening. Jutaan menari-nari. Senyum terus tersungging. Mimpi indah menanti-nanti.

Dia yang loman. Dia yang tak pernah ingkari janji. Kini pemilik hati ini.

Ah iya!

Aku tersadar dari surga. Memang sifat manusia selalu serakah. Kuberanikan diri berkirim pesan. Bukan untuk pujaan hati baru. Tapi kepada dia yang kunanti berminggu-minggu. Sebab galau hatiku selalu.

"Kak, pesananku belum terkirim."

"Sabarlah cantik. Bentar lagi."

"Kenapa lama banget?"

"Cinta itu barang berat tak berbentuk. Sulit dikardus."

"Tak perlu dibungkus kak. Cinta sejati tak mudah rusak, ternodai, atau hilang oleh perjalanan hidup."

Kriing!! Kriing!!

Mimpi apa aku semalam. Siapa pula dirinya. Mungkinkah kaos BTS-ku sampai?

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Bronze
Just friends
Isqa
Flash
Dia Yang Kutunggu
Lialuck777
Novel
Bronze
Destin
Rizka Ayu
Novel
Bronze
Since You in There
Honey Dieah
Novel
Bronze
Kuat Untuk Sebuah Patah
Little Zombie
Novel
Remember
Rhy_ana
Novel
Penawar Masalah
Nurita
Flash
Hy How Are You?
Aspasya
Novel
Gold
Highschool Love Story
Bentang Pustaka
Novel
LENTERA
Anjar Lembayung
Novel
Gold
Senior
Mizan Publishing
Novel
Garis Terdepan
Rini Lakmita Dewi
Novel
Derita Ungu
Arzaderya
Novel
Meskipun Hujan Masih Turun
Shabrina Ws
Novel
Bronze
Selendang Biru
Arsa khoirol lathifa
Rekomendasi
Flash
Dia Yang Kutunggu
Lialuck777
Flash
Mencari di Sawah.
Lialuck777
Flash
Layar Laptop
Lialuck777
Skrip Film
Meow Kamu Kok Gentayangan
Lialuck777