Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Dia Yang Kutunggu
3
Suka
7,907
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Hari itu aku terdiam memandangi bulan. Sinarnya bius jemari kalbu. Ingin kukatakan padanya penantianku.

"Katakan saja!"

Bisik rayu dari siapa tak kasat mata. Bukan arwah gentayangan atau jin tak punya kerjaan.

Kala kutatap cermin itulah diriku. Sendu sayu mata bibir terkunci. Tak perlu dipertanyakan berapa galon air mata yang tumpah. Tapi kabarmu tak datang jua.

Kelam.

Sungguh kelam malam indah ini. Awan tak tampak. Bintang berserakan. Tapi wajahmu tak kentara. Suaramu ditelan angin.

"Nak, ada yang mencari.", percikan asa dari seorang ibu.

Sayang, bukan dia yang kunanti.

"Ngapain lo kesini?", bentakku pada dia yang merobek hati.

Picik mata ini melihat. Sudah bosan cinta palsu darinya. Ia kira aku tak tahu. Setiap rayuan hanyalah kentut.

Preeet!

"Aku minta maaf. Kita bisa balikan seperti dulu?"

Gombal pun ia tak sanggup. Mana sudi aku jadi budak.

"Ogah!"

Sungguh kuputar otak, cari kata terpendek. Hanya itu yang kuingat.

Tak kuasa emosi ini bertahan. Kututup pintu seketika. Entah apa raut wajahnya. Mana aku peduli.

Kembali kupandangi jam yang berdetak.

Dia dia dia.

Lagu Afgan bersenandung. Notifikasi datang dari dia yang tak begitu kurindu.

"Uangnya dah aku kirim. Masalah tanda tangan gak pa pa lah kapan-kapan aja." Indah nian rajutan kata itu. Sungguh suatu kejutan maha dahsyat menggembirakan.

"Kamu nggak takut aku tipu? Aku bisa ngomong besok-besok kalau kamu belum bayar." Mungkinkah ia tak cukup pintar?

"Haha. Nggak mungkinlah. Kalau kamu lakuin itu juga aku ikhlasin. Cuma ya jangan ngarap dapat gratisan lagi."

"Hohoho. Horor amat. Ampun mbah."

"Udah ya. Malem."

"Malem."

Kutatap pesan rekening. Jutaan menari-nari. Senyum terus tersungging. Mimpi indah menanti-nanti.

Dia yang loman. Dia yang tak pernah ingkari janji. Kini pemilik hati ini.

Ah iya!

Aku tersadar dari surga. Memang sifat manusia selalu serakah. Kuberanikan diri berkirim pesan. Bukan untuk pujaan hati baru. Tapi kepada dia yang kunanti berminggu-minggu. Sebab galau hatiku selalu.

"Kak, pesananku belum terkirim."

"Sabarlah cantik. Bentar lagi."

"Kenapa lama banget?"

"Cinta itu barang berat tak berbentuk. Sulit dikardus."

"Tak perlu dibungkus kak. Cinta sejati tak mudah rusak, ternodai, atau hilang oleh perjalanan hidup."

Kriing!! Kriing!!

Mimpi apa aku semalam. Siapa pula dirinya. Mungkinkah kaos BTS-ku sampai?

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Dia Yang Kutunggu
Lialuck777
Novel
Gold
My Wedding Dress
Bentang Pustaka
Flash
SEBUAH KODE
Reiga Sanskara
Novel
Terpaksa Menua Bersama
Krisna Yosepha
Novel
Bronze
ALYRA & SYRA ~ Berbeda itu menguatkan kita
Rellator RA
Novel
For my twin
Widayanti
Novel
Janji Waktu
Almabiru
Novel
Jodoh Untuk Prasetyo
Selvi Nofitasari
Novel
Gold
THE VISUAL ART OF LOVE
Mizan Publishing
Novel
Bronze
I AM YOUR HERO
mahes.varaa
Novel
Gold
If Only
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Nada dan Melody
tomatbulet
Novel
Gold
The Heir
Bentang Pustaka
Novel
Gold
Fallen for You
Republika Penerbit
Flash
Sweet Rendezvous
Varenyni
Rekomendasi
Flash
Dia Yang Kutunggu
Lialuck777
Flash
Layar Laptop
Lialuck777
Flash
Mencari di Sawah.
Lialuck777
Skrip Film
Meow Kamu Kok Gentayangan
Lialuck777