Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Horor
Permainan
0
Suka
8,431
Dibaca

Aku terbangun dari tidurku. Malam hari menjadi waktu di mana aku menjalankan rencanaku. Hari ini nama seorang pria tertulis di catatanku. Ini menandakan bahwa aku harus mendatangi rumahnya. Semoga ini menjadi terakhir kali aku mendatangi rumah itu. Namun sayang sekali ini sudah malam hari. Semua penghuni rumah sudah tertidur.

Aku tetap masuk ke dalam rumah itu secara diam – diam. Tanpa membuat penghuni rumah itu terganggu dengan kedatanganku. Aku tertarik dengan salah satu kamar di rumah itu. Hawanya masih sangat bersih bila dibandingkan hawa manusia biasa. Aku pun masuk ke dalam kamar tersebut.

Kutemukan seorang anak sedang tertidur pulas. Aku tidak ingin mengganggu tidurnya, jadi kuputuskan untuk masuk ke alam mimpi anak itu.

“Hai nak, bagaimana harimu?” tanyaku padanya.

Ia hanya memandangku dengan tatapan bingung, “Kakak siapa?”

“Ah, kakak tidak punya nama. Ohya, apa kamu suka permainan?”

Anak itu menganggukkan kepalanya tanda mengiyakan.

“Baiklah, kakak punya permainan yang sangat seru. Apa kamu mau bermain denganku?”

Anak itu kembali menganggukkan kepalanya.

“Baiklah, permainannya adalah seperti ini. Kamu harus menghalangi ayahmu pergi menjalankan tugasnya. Ayahmu tidak boleh menjalankan tugasnya. Bila kamu gagal, maka kamu akan kehilangan ayahmu. Permainan dimulai besok.”

Aku pergi meninggalkan anak itu yang tampak kebingungan.

Aku telah berada diluar mimpi anak itu. Kulihat dia masih tertidur pulas. Kamu masih polos sekali, nak.

Keesokan harinya, anak itu menghalang – halangi ayahnya yang hendak pergi bekerja. Sang ayah hanya tertawa melihat tingkah laku anak itu, begitu juga ibunya. Aku hanya menyaksikan mereka dari jauh. Tampak sang ibu berinisiatif menenangkan anak itu agar membiarkan ayahnya pergi bekerja. Anak itu berhasil luluh dengan bujukan ibunya. Sang ayah pun berangkat pergi menjalankan tugasnya, tak lupa mengucapkan salam.

“Maaf nak, kamu kalah dalam permainan ini. Terima saja salam terakhir dari ayahmu itu.”

Sebentar lagi, nama pria itu akan terhapus dari catatanku.  

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Flash
Permainan
Dark Specialist
Flash
Bronze
Psikopat
Aiharu Story
Komik
Rayuan Maut Pulau Kelabu
Arlita Dela
Novel
Kering
D. Andar
Novel
Bronze
Putri Kiai yang Tak Berhijab
Yuli Yastri
Flash
Jalan Angker
Roy Rolland
Flash
Lorong Tanpa Akhir
Penulis N
Cerpen
Bronze
Awal dari Akhir
Moment
Cerpen
Bronze
Misteri Hutan Bawean
sukadmadji
Flash
Mengakhiri Kesendirian
SURIYANA
Novel
NAPAS TERAKHIR
Maria Merianti Boru Malau
Flash
Kamu Jangan Menangis
Sugiadi Azhar
Cerpen
Bronze
Rambut Kuntilanak
Vania
Cerpen
Bronze
Dia Menggali Kubur Sambil Bernyanyi
Habel Rajavani
Novel
Penjual Nasi Goreng Rumah Hanto Darmo (Oneshot)
Faizal Ablansah Anandita, dr
Rekomendasi
Flash
Permainan
Dark Specialist
Novel
Dagaz
Dark Specialist
Flash
Waktu
Dark Specialist
Novel
Herrscher
Dark Specialist
Flash
Doa
Dark Specialist
Novel
Bronze
Herrscher: deus experimentum
Dark Specialist
Flash
Jatuh
Dark Specialist
Novel
Herrscher: universum conspiratio
Dark Specialist
Flash
Terrorist
Dark Specialist
Flash
Gagal
Dark Specialist
Flash
Eksistensi
Dark Specialist
Flash
Hari Ibu
Dark Specialist
Flash
Hadiah
Dark Specialist
Flash
Ramalan
Dark Specialist
Flash
Panen
Dark Specialist